KANIA 15

87 25 10
                                    

Disisi lain kania mondar-mandir didepan pintu kamar nya karena ia merasa khawatir dengan suaminya karena sedari tadi perasaannya tidak enak, dan terus memikirkan lelaki itu apakah ia baik-baik saja?.

Hingga tak lama kemudian suara ketukan pintu terdengar,dari lantai bawah,tak ingin berlama-lama akhirnya Kania dengan cepat turun kebawah untuk mengecek siapa yang datang malam-malam seperti ini.

Orang tua alkan sedari tadi sudah tertidur,tapi tidak dengan Kania bahkan sekarang jam menunjukkan pukul 11:45.ia tetap menunggu alkan,dan tidak ingin tertidur sendiri tanpa suaminya.

Setelah pintu terbuka betapa terkejutnya Kania ketika melihat wajah alkan yang dipenuhi dengan memar,darah,dan lebam.serta ada Andi dan zai yang membopong tubuhnya.

"Astaghfirullah kak alkan kok bisa jadi gini?"tanya Kania dengan ekspresi tidak percaya.

"Udah,neng Kania alkan nya nggak usah diajak bicara dulu lebih baik sekarang bawa alkan kekamar"ujar Irfan yang diangguki oleh lainnya.

"Kalian ngak mau mampir dulu?"tanya Kania yang membuat mereka menggeleng kan kepalanya sebagai jawaban.

"Gausah neng,lagian ini udah larut kami juga mau pamit lagian,orang rumah pasti udah tidur semua kan?"tanya haikal sambil menyerahkan kunci motor milik alkan kepada kania,cewek itu hanya mengangguk dan langsung mengambil alih alkan yang dibopong oleh mereka.

"Kalau gitu kita semua pamit dulu neng,lagian ini udah larut banget"ujar Andi yang membuat Kania mengangguk dan langsung menutup pintu, setelah mereka semua melajukan motor nya dari pekarangan rumah tersebut.

****

Sesampainya di dalam kamar Kania langsung membaringkan tubuh alkan keatas tempat tidur,sekarang kondisi cowok itu sedang tidak baik-baik saja wajah tampannya sudah babak belur.

"Kan Kania udah bilang,ngak usah tauran,kak alkan nakal sih kalau dibilangin"racau Kania sambil membersihkan wajah alkan, dengan menggunakan tisu basah.

"Gue ngak niat buat tauran istri,tadi pas diperjalanan pulang ada anak xodiac halangin jalan gue,jadi ketua dari mereka ngeremehin gue,karna gue emosi yaudah gue tonjok aja tuh muka"jelas alkan yang membuat Kania terkekeh pelan karna merasa lucu dengan alkan,yang seolah anak kecil sedang menjelaskan kepada orang tuanya.

"Shhh"ringis alkan karna Kania menekan lukanya sedikit kencang.

"Eh maaf,maaf sakit ya?maaf kania ngak sengaja"ujar Kania dengan raut wajah khawatir.

"Kok ini lukanya parah banget kak?,kak alkan dikeroyok ya?"tanya Kania tapi ternyata tak ada respon dari cowok itu,ternyata alkan sudah tertidur saat dirinya meringis tadi.

"Yahh,udah tidur baru aja ditanya udah ditinggal tidur"ujar Kania memilih membaringkan tubuhnya disebelah alkan,setelah dirinya membereskan peralatan yang tadinya ia gunakan untuk membersihkan luka suaminya.

Ia membaringkan tubuh nya membelakangi alkan alhasil membuat cowok itu memeluk Kania dari belakang ,sontak membuat Kania kaget dan membalikkan tubuhnya menghadap ke arah suaminya.

"Istri gue mau dipeluk lo,mau dikelonin juga"ujar alkan dengan suara serak mata terpejam dan itu terdengar manja.

Akhirnya Kania memeluk cowok itu yang sekarang menenggelamkan wajahnya di dada milik sang istri,lantas gadis itu hanya pasrah dan menggosok lembut punggung lelaki yang berada didalam pelukannya.

KANIA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang