KANIA 21

66 13 7
                                    

Typo komen!!

Jangan  lupa follow akun wattpad authornya terlebih dahulu!

Jangan lupa votenya 🌟.

-happy reading-

****

Sekarang kedua pasutri itu sedang melihat-lihat keseluruhan rumah yang akan mereka tempati saat ini,mereka hanya mengecek mungkin ada beberapa yang harus di renovasi, nyatanya tak ada yang harus diganti maupun di renovasi semuanya masih terlihat baik-baik saja,bahkan semuanya peralatan yang dibutuhkan tersedia di rumah itu,bisa dibilang rumah yang papanya belikan untuknya besar dan luas tapi hanya memiliki tigaa kamar dan dua kamar mandi,tentu saja disetiap kamar tersedia satu kamar mandi pribadi.

"Rumahnya luas banget kak,keknya bakalan sepi kalau cuman kita berdua yang nempatin"ujar Kania kepada alkan yang saat ini sedang memainkan ponselnya.

Lagian tukang kebunnya bakalan pulang saat sore menjelang ditambah lagi alkan belum mencari ART, dikarnakan Kania yang memintanya untuk tidak usah mencari ART karena ia ingin melayani suaminya sendiri tanpa harus melibatkan orang lain,alkan hanya mengiyakan saja lagian juga ia tidak ingin terlalu banyak berprotes,hanya dengan masalah sepele seperti itu,hanya dengan tidak mau di Carikan ART alkan harus berdebat??,ouh tentu tidak bukan alkan kalau berdebat hanya dengan masalah sepele dan tidak penting seperti itu.

"Nanti kita bikin debay yang banyak biar rame"ujar alkan asal dan berlalu  pergi dari sana dan memilih duduk di kursi yang tersedia di teras rumah tersebut,Kania yang mendengar hal itu lantas membulatkan matanya,karna kaget dengan apa yang dikatakan oleh suaminya barusan,kenapa tiba-tiba Kania merinding sekujur tubuh???, entah lah mungkin Kania hanya tidak ingin di unboxing sekarang.

"UDAH ISTRI GA USAH DI ANGGAP SERIUS"ujar alkan sedikit keras dari luar sana di Sertai dengan  kekehan khasnya,hal itu Kania tersadar dari lamunannya.
 

****

Alkan yang baru saja mendudukkan bokongnya di kursi kayu yang tersedia di teras, tiba-tiba saja handphone nya berdering.

Drrtttt

Drrtttt

Drrtttt

"Siapa sih, ini sungguh mengganggu ketenangan hidup"ujar alkan seraya menatap kearah handphonenya,tertera jelas disana 'irfan mencret' melihat nama yang tertera disana seketika membuat mood alkan kembali memburuk.

Tanpa menunggu waktu yang lama alkan langsung mengangkat telfon tersebut dari pada berdering terus-menerus,yang ada membuat diri terganggu.

"ada apa Lo telfon gue pagi-pagi buta gini"ujar alkan dengan nada memeles.

"Lo ga ngampus?"tanya Irfan dari seberang telfon,yang sedang tersambung itu.

"Ga,ini gue habis pindah kerumah baru gue"

"Hah Lo pindah kemana?kok ga ngasih tau kita?"

"Harus banget Lo pada tau?"

"Ya,ngak juga seharusnya Lo sebagai pak ketu ngasih tau lah anjir sama anak buah Lo"

"Yaudah nanti kalau Lo pada udah pulang dari kampus kita ke base camp,gue tunggu Lo pada disana terus baru kerumah gue,gue lagi mager Sherlock sebenarnya"

KANIA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang