Bella's POV
Aku sedang mengantri untuk melakukan boarding pass di bandara Detroit Metropolitan Wayne Country. Ya, aku akan pulang ke London siang ini.
Oh ya, nama ku Bella Aleen. Sebenarnya aku berkewarganegaraan Indonesia, tetapi sekarang aku pindah ke London untuk melanjutkan kuliah ku disana.
Ngomong-ngomong, aku sedang berada di Detroit hanya dua hari untuk menonton konser One Direction karena aku memenangkan tiket undian konser One Direction di Detroit. Ya, aku memang Directioner dan aku sangat senang karena bisa bertemu mereka kemarin! Aku paling mengidolakan Niall Horan. Entahlah. Dia selalu bisa menghipnotisku. Haha.
Aku sudah masuk di dalam pesawat dan berjalan mencari nomor kursi ku.
"Ah itu dia." Gumam ku pelan lalu meletakkan tas ku di atas bagasi.
Aku duduk di kursi dekat jendela. Aku sangat suka melihat ke arah luar saat dalam perjalanan panjang seperti ini.
Segera saja aku mengeluarkan ponselku dan mengeceknya. Ada pesan masuk dari teman serumahku di London yang juga teman ku dari kecil.
From: Cindy
Save flight, Bells! Hubungi aku jika sudah di London. Akan ku jemput! :D
Kami berteman sejak kecil di Indonesia. Selama sekolah di Indonesia, kita selalu bersama. Sekarang, kuliah dan jurusan kuliah kami pun juga sama. Aku sudah memganggap Cindy sebagai saudara ku sendiri.
Aku segera mengaktifkan airplane mode saat tiba-tiba seorang laki-laki berambut pirang berdiri di sebelah ku sambil meletakkan tas nya di atas bagasi dan duduk di sebelah ku lalu menyenderkan kepalanya dan langsung memejamkan matanya. Seketika jantung ku terasa berhenti saat aku menyadarinya.
Niall Horan.
Member favorit ku di One Direction. Dia duduk di sebelah ku. Apakah aku bermimpi? Aku masih memperhatikannya sampai akhirnya dia membuka matanya kembali. Mungkin dia menyadari jika aku memperhatikannya terus.
"Bisakah kau tidak memperhatikan ku seperti itu?" Tanyanya ketus padaku.
"Uhh.. Kau.. Apa kau Niall Horan? Maksud ku... Uhh.. Apa kau dari One Direction?" Tanya ku pelan-pelan masih mencerna apa yang terjadi.
"Ya." Jawabnya singkat.
"Astaga! Benarkah? Apakah ini mimpi? Aku sangat mengidolakan mu! Kemarin aku datang di konser kalian. Kalian sangat luar biasa! Eh? Ngomong-ngomong, kenapa kau sendirian? Dimana yang lainnya?" Aku berbicara dan bertanya terlalu banyak sehingga membuat raut wajahnya menjadi kesal.
"Bisa kah kau diam? Aku tertinggal pesawat dengan teman-teman ku saat aku mampir untuk membeli makanan. Sudah? Bisakah kau diam? Brisik sekali." Omelnya yang membuat ku kecewa.
Bagaimana seorang Niall Horan bisa sangat berbeda drastis dari apa yang di media katakan? Selama ini di internet selalu mengatakan bahwa dia adalah yang paling lugu, menyenangkan, dan lucu di antara member lainnya.
"Uh, baiklah. Tapi, boleh aku berfoto dengan mu dan mau kan kau menandatangani album yang ku punya?" Kata ku masih belum putus semangat.
"Tidak! Sekali lagi aku tanya, bisa kah kau diam? Aku sangat lelah ingin tidur!" Bentak Niall kepadaku.
"Maaf." Jawab ku singkat sambil menundukkan kepalaku. Rasanya aku ingin menangis. Bagaimana tidak? Disaat aku bisa mendapat kesempatan untuk sedekat ini dengannya, dia tidak menggubris ku sama sekali sebagai fansnya. Dia malah membentak ku.
***
Baru satu jam pesawat ini terbang, tapi rasa bosan sudah mulai kurasakan. Sedari tadi aku hanya memandangi awan-awan.
Aku menoleh ke arah Niall di sebelahku yang sedang tertidur pulas. Wajahnya sangat damai. Aku langsung memanggil pramugari yang lewat untuk meminta selimut. Setelah si pramugari memberikan ku selimut, aku melebarkan selimutnya dan menyelimuti badan Niall yang terlihat kedinginan. Aku memperhatikannya beberapa saat sambil tersenyum.
"Niall, seandainya kau tau keadaan ku beberapa tahun lalu yang sangat terpuruk. Dan seandainya kau tau bahwa aku berubah karena mu. Karena kau dan lagu mu membuat aku selalu bangkit. Aku sangat mencintaimu, Niall." Aku tersenyum miris mendengar gumaman ku sendiri sambil mengingat masa lalu ku yang menyakitkan.
Tidak terasa air mata ku pun jatuh. Aku segera mengusap air mataku, aku tidak mau masa lalu ku membuat ku lemah lagi. Niall lah yang membuat ku kuat walau secara tidak langsung hanya lewat lagunya. Dan sekarang dia ada di sebelah ku.
***
"Ms, bangun. You already in London." Ucap seseorang sambil mengguncangkan tubuhku. Aku membuka mata ku dan melihat sekitar. Hanya tinggal aku sendiri di pesawat ini dan pramugari yang membangunkan ku ini. Niall juga sudah tidak ada di sebelahku.
Aku segera bangun dari kursi ku dan mengambil tas ku di bagasi. Saat aku sudah di pintu keluar pesawat, tiba-tiba seorang pramugari menghampiriku ku.
"Ms, tadi ada yang menitipkan ini untuk mu." Pramugari itu memberikan ku sebuah kertas yang di lipat.
"Maaf? Ini dari siapa?" Tanya ku bingung.
"Dia memintaku untuk merahasiakannya." Jawabnya lalu pergi meninggalkan ku.
Aku langsung membukanya dan menemukan kalimat yang tertulis di dalamnya,
I know you are a strong girl. - On your left. xx
Siapa yang memberikan ini untukku? Dan apa maksudnya 'On your left'? Sebelah kiri ku? Apakah Niall? Karena Niall tadi duduk di sebelah kiriku? HAHA. Aku berkhayal. Mana mungkin dia memberikan ku kertas ini. Dia bahkan sangat jutek dan dingin kepadaku.
Aku melipat kembali kertas itu dan memasukkannya ke dalam tas ku. Setelah itu aku mengambil ponsel dan menonaktifkan airplane modenya. Beberapa pesan singkat masuk dan salah satunya dari Cindy.
From: Cindy
Aku sudah menunggu mu di pintu kedatangan :D
Aku langsung bergegas menemui Cindy.
Cindy sudah melambai-lambai ke arah ku. Aku segera menghampirinya dan memeluknya.
"I miss you!" Sapanya.
"Me too, Cin." Balas ku dengan nada lemas.
"What's wrong with you?" Tanya nya saat menyadari raut wajahku yang berbeda.
"No im okay." jawab ku singkat.
"Jangan bilang kau teringat masa lalu mu?" tanyanya menyelidik.
"No im not. Really, im okay, Cin." kata ku cepat tidak ingin Cindy terlalu lama mengintrogasi ku.
"Okay. Oh bells, tomorrow i'll going to my friend's party. Come and join, Bells." Ajak Cindy pada ku.
Aku diam sejenak.
"C'mon, that will be fun." Tambahnya.
"Okay. I'll think about it."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fool's Gold [Niall Horan] ✔️
Romantizm"But I'm not done yet falling for you. Fool's Gold." Disaat hubungan antara One Direction dengan mantan personilnya Zayn Malik sedang merenggang karena keluarnya Zayn Malik dari band, Niall bertemu perempuan yang menurutnya cerewet dan menyebalkan y...