Bella's POV
Tatapan ku masih terfokus pada layar laptop. Mrs. Stewart memberikan tugas yang menumpuk kepada ku dan teman-teman sekelas ku. Ini sangat menyebalkan.
Aku merilekskan otot-otot tubuh ku sejenak di kursi ku. Aku melihat jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Astaga, aku tidak sadar belum tidur semalaman. Perut ku pun berbunyi menandakan cacing-cacing di dalam perut ku meminta makan.
Saat aku sedang beranjak dari kursi berniat menuju dapur, tiba-tiba ponsel ku berbunyi.
Zayn<3 is calling....
Aku menepuk jidat ku keras. Bodoh! Aku lupa ada janji dengan Zayn. Pasti dia akan marah besar.
"Ha-halo, Zayn." Sapa ku gugup.
"Kau dimana? Aku sudah dua jam menunggu. Kau ingat kan kita berencana sarapan bersama?" Tanya Zayn dingin.
"Zayn, ma-maaf kan aku, a-aku mengerjakan tugas semalaman dan aku lupa. T-tapi, aku akan menyusul mu sekarang ya?"
"Ah! Tidak usah! Kau selalu membuat ku kecewa bell. Percuma, aku juga akan berangkat ke Italy hari ini selama tiga minggu. Kau benar-benar mengecewakan ku, bell." Ucap Zayn untuk yang terakhir kalinya sebelum dia menutup telfonnya.
Apa? Zayn ke Italy? Tiga minggu? Dan aku malah mengecewakannya? Bodoh.
Aku berusaha menelfon Zayn kembali namun nihil. Ponselnya di non aktifkan.
Aku segera berlari menuju restoran tersebut. Aku berlari sangat kencang dan beberapa kali menabrak pejalan kaki yang sedang berlalu lalang. Bahkan aku masih mengenakan piyama yang aku gunakan untuk mengerjakan tugas semalaman.
Entahlah tapi aku berharap Zayn belum beranjak dari restoran itu dan aku bisa meminta maaf padanya. Aku tidak mau bertengkar dengan Zayn karena beberapa hari lagi adalah hari jadi ku dengan Zayn yang ke dua bulan.
Sesampainya di restoran itu, aku langsung masuk dan mengedarkan pandangan ku. Aku tidak menemukan Zayn di mana pun. Seketika badan ku pun melemas. Aku mengecewakannya. Sangat.
Tiba-tiba seseorang menepuk pundak ku dari belakang.
"Bella? Kebetulan sekali bertemu dengan mu." Sapa Liam ramah. Di sebelah Liam ada wanita yang cantik tengah menggandeng Liam. Siapa lagi kalau bukan Sophia. Directioner mana yang tidak tau tentang hubungan mereka?
"Eh, aku tadi ingin bertemu Zayn tapi tidak jadi. Ada kesalah pahaman. Hehehe." Jawab ku pada Liam sambil tersenyum.
"Hmm.. Begitu ya? Oh iya, Bell. Kenalkan ini Sophia." Kata Liam sambil mengenalkan Sophia pada ku.
"Hai, Bella. Piyama mu lucu." Sophia menjabat tangan ku sambil tertawa kecil melihat penampilan ku.
"Ehehehe iya tadi aku terburu-buru." Ucap ku sambil tersenyum canggung.
"Kau mau bergabung makan bersama kami, Bell?" Tanya Liam pada ku.
"Ya, bergabunglah bersama kami." Ajak Sophia.
"Eh? Tidak usah. Aku mau pulang dulu hehehe. Umm, kalau begitu aku pulang dulu ya, Liam, Sophia. Sampai jumpa." Pamit ku pada mereka lalu berjalan menjauh.
Saat langkah kaki ku sudah dekat di pintu keluar, kepala ku tiba-tiba terasa berat dan pusing. Jangan bilang anemia ku kambuh? Aku harus cepat pulang dan minum obat ku. Tapi tiba-tiba semua terasa gelap.
***
Niall's POV
"Jadi? Bagaimana keadaannya, dok?" Tanya ku menggebu-gebu saat melihat dokter Sam keluar dari kamar Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fool's Gold [Niall Horan] ✔️
Romance"But I'm not done yet falling for you. Fool's Gold." Disaat hubungan antara One Direction dengan mantan personilnya Zayn Malik sedang merenggang karena keluarnya Zayn Malik dari band, Niall bertemu perempuan yang menurutnya cerewet dan menyebalkan y...