Part 20: Apologize

6K 647 13
                                    

Bella's POV

Hari ini aku dan yang lainnya akan kembali ke London. Setelah kejadian yang menimpa ku kemarin, Niall memutuskan untuk mempercepat kepulangan kami. Padahal aku masih ingin menikmati Italy.

"Sini aku bawakan." Kata Niall yang sudah ada di sebelah ku sejak kapan, sambil membantu membawakan koper ku.

"Terimakasih. Dimana barang mu?" Tanya ku bingung.

"Disana." Jawabnya sambil menunjuk Harry yang sedang menggerutu karena membawakan tas Niall dan juga tas nya sendiri. Aku hanya terkekeh geli melihatnya.

Sekarang aku sudah duduk di dalam pesawat pribadi milik One Direction. Aku mengamati pesawat ini. Interior di dalamnya sangat menakjubkan. Niall yang duduk di depan ku hanya tersenyum menatap ku sambil mengunyah sandwichnya.

"Apa?" Tanya ku pada Niall.

"Kau lucu jika sedang terkagum seperti itu." Jawabnya sambil tertawa kecil. Aku menjadi kikuk, bingung harus apa.

Akhirnya aku memutuskan untuk mengambil novel yang ada di dalam tas ku. Saat aku sedang mengeluarkan novel ku, tiba-tiba ada kertas kecil yang ikut jatuh di antara lembaran-lembaran novel. Niall pun membantu untuk mengambilnya. Niall mengamati kertas itu sesaat lalu tersenyum. Aku bingung dengan sikapnya.

"Ini dari siapa?" Tanyanya sambil memberikan kertas kecil itu dan sambil tersenyum yang entah aku tidak bisa mengartikannya. Aku meraih kertas kecil itu dari tangannya dan melihat ada tulisan yang tertulis di kertasnya.

I know you are a strong girl. - On your left. xx

"Hmm.. Entah lah. Masih ingat saat pertama kali kita bertemu di pesawat? Saat aku baru bangun dan ingin meninggalkan pesawat, seorang pramugari memberikannya pada ku. Tapi saat aku tanya dari siapa, dia hanya bilang rahasia. Menyebalkan." Jelasku pada Niall yang membuatnya terkekeh. Ada apa dengan orang ini?

"Kau ini kenapa sih, Nee?" Tanya ku bingung pada kelakuannya.

"Hahahaha. Tidak, tidak. Simpan saja kertas ini jangan sampai hilang." Jawabannya membuat ku mengerutkan dahi ku.

"Harus banget aku simpan ya, Nee?"

"Yaps!" Aku pun meletakkan kertas kecil itu di dompet ku agar tidak hilang lalu membetulkan posisi duduk ku se-relaks mungkin.

"Oh ya, besok aku dan the boys akan camping. Mau ikut? Ajak Cindy. Eleanor dan Sophia juga ikut." Ajak Niall pada ku. Sepertinya Camping akan menjadi hal menarik. Apalagi bersama One Direction. Hihi. Aku kan mengidolakan mereka.

"Waaah! Aku mau!! Aku mau!!" Aku menjawabnya dengan semangat.

"Bagus lah. Kami akan menjemput mu jam dua belas siang."

"Ayeee capt!"

***

Niall sedang dalam perjalanan dengan ku mengantarkan aku pulang. Tiba-tiba ponsel lu berdering. Saat aku melihat nama yang menelfon ku, aku terdiam. Niall yang mengamati ku langsung bertanya pada ku.

"Siapa?" Aku hanya diam sambil mengarahkan layar ponsel ku ke arahnya agar dia bisa melihatnya.

Zayn Malik is Calling...

"Angkat saja." Ucapnya.

"Tapi--"

"Tidak apa-apa, Bell. Ada aku disini." Astaga. Saat Niall mengatakan seperti itu, rasanya seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di perut ku. Atau mungkin kembang api yang ada di perut ku?

Akhirnya aku menerima telfon dari Zayn. Tidak lupa aku men-speaker telfon ku agar Niall juga bisa mendengarnya.

"H-halo." Sapa ku.

"Bella? Syukurlah kau masih mau menerima telfon ku. Kau dimana?" Tanya nya.

"Di London. Sedang di jalan menuju rumah. Ada apa, Zayn?"

"Ada yang ingin aku bicarakan. Bisa bertemu? Aku juga sudah di London." Aku menatap Niall dengan pandangan, 'bagaimana-ini' dan Niall hanya menjawab dengan anggukan pertanda setuju.

"B-baiklah. Kapan?"

"Sekarang. Bisa? Aku tunggu di Starbucks dekat rumah mu."

"Tapi Zayn, biarkan aku membawa Niall." Ucap ku pada Zayn.

"Baiklah."

Niall akhirnya mengendarai mobilnya menuju starbucks yang di maksud oleh Zayn. Hanya membutuhkan waktu sepuluh menit hingga aku benar-benar sudah sampai di depannya.

"Nee, aku takut." Ucap ku pada Niall sambil menunduk ke bawah.

"Hey, look at me." Kata Niall sambil mengangkat dagu ku dan mengarahkan wajah ku ke arahnya.

"I'm here to protect you, okay? Don't worry." Tambahnya lalu memeluk ku lembut. Di peluk oleh Niall rasanya.......... rasanya seperti ingin agar waktu berhenti dan begini saja selamanya bersama Niall.

"C'mon. Kita harus menemuinya." Ujarnya seraya melepaskan pelukannya dan keluar dari mobil. Kami berjalan masuk ke dalam Starbucks dan sudah mendapati Zayn yang duduk di dekat jendela. Wajahnya masih terlihat memar bekas pukulan Niall kemarin. Kami pun menghampiri Zayn.

"Hai, Zayn. Apa yang mau kau bicarakan?" Tanya ku to the point padanya.

"Bisa kah kita bicara hanya berdua?" Ujar Zayn dengan nada sarkastik melirik ke arah Niall yang di sebelah ku. Niall pun membalas dengan menatap tajam Zayn.

"Kau bicara saja dengannya. Aku menunggu di mobil. Call me if you need me, Bell." Ucap Niall sambil meninggalkan ku berdua dengan Zayn. Saat Niall sudah pergi, aku kembali menatap Zayn.

"So? Ada apa?" Tanya ku lagi.

"Aku minta maaf, Bell. Maksud ku, aku tau aku tidak pantas untuk mengatakan ini. Tapi-- mau kah aku kembali dengan ku?" Kata Zayn pelan-pelan sambil menatap ku serius.

"Zayn.. Aku sudah memaafkan mu sejak kemarin. Tapi, kalau untuk kembali dengan mu... Aku minta maaf. Aku benar-benar tidak bisa. Tapi, kita bisa jadi sahabat. Aku akan setia mendengarkan curhatan mu tentang Perrie!" Jawab ku sambil tersenyum dan sedikit bersemangat.

Terlihat raut kekecewaan dari wajah Zayn namun dia berusaha menutupinya. Aku tau, Zayn sudah benar-benar berubah menjadi pria baik sekarang.

"Baiklah, Bell. Terimakasih. Dan, maafkan aku. Sejujurnya, kau cocok dengan Niall. Haha." Ucap Zayn sambil menggoda ku.

"Heyyy! Kau ini!" Aku pun memukul tangan Zayn pelan.

"Aww. Kau blushing, babe."

"Shut up!" Zayn malah menggoda ku, ini menyebalkan.

"Baiklah, Bell. Sepertinya aku harus pulang. Kau juga harus pulang. Lihat lah, Niall seperti sudah bersiap-siap ingin menerkam ku. Rawrr! Hahahahahah." Zayn menunjuk ke arah Niall yang terlihat dari jedela, sedang bersandar di pintu mobilnya dengan melipat kedua tangannya.

"Well, you're right about him hahaha. Aku pulang dulu ya, Zayn." Pamit ku pada Zayn.

"See ya later, Bell!"

***

Hai guyss ketemu lagii! Cuma mau ngasih tau, yang solo DM giveaway nya aku hapus karena yang respon dikit bangett kayaknya pada gak mau jadi yaa gak jadi hehehehehe.

Oiya, update kali ini kayaknya bakal cepet karena berhubung udah mau selesai daaaaan udah ada ide buat cerita baru! Hehehe!

Makasih bangeet buat yang udah vote / komen ngasih masukan-masukan. Thanksss bgtttt im so thankful <3

Please vote + comment until kritik dan sarannya. Semoga suka sama ceritanya, gak bosen, dan tungguin part selanjutnya. xxxxx

- ALL THE FUCKING LOVE XXXX

Fool's Gold [Niall Horan] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang