16. Upside Down

85 19 0
                                    


⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••











Karina menghembuskan napasnya setelah capek bermain adu tatap dengan Zero. Sudah hampir sebulan Ken dan yang lain pulang ke negara asalnya. Kadang mereka masih saling menghubungi sih, but that's all. Agaknya Karina terlalu terbiasa ditemani mereka. Padahal kenal pun belum lama.

Erion memasangkan jas yang dipakainya ke punggung Karina, "ayok pulang" ajaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Erion memasangkan jas yang dipakainya ke punggung Karina, "ayok pulang" ajaknya.

"Nene..." Erion duduk disebelah Karina yang masih tidak mau beranjak dari kursi teras keluarga Barbara, warga pribumi yang dititipkan untuk mengurus Zero oleh Ken. "Mau ke Kwangya?"

Mata Karina bersinar sebentar sebelum akhirnya kembali meredup, "No. mau apa?" katanya "masa cuti kuliahku sudah habis"

Erion terkikik, "Aku ada beberapa urusan bisnis disana" memperhatikan Karina yang langsung memasang telinga, mendengarkan dengan seksama "but if you..."

"Kapan?"

"Apa?" Erion pura-pura tidak paham sampai hujan cubitan dari Karina membuat tawanya keluar. Jujur saja, alih-alih sakit dia malah kegelian.

"Eri..."

"Lusa, mau bawa Zero juga?"

Karina memandang Zero yang kini sedang asik berbaring, sama sekali tak menghiraukannya dan Erion.

Selama ini Zero adalah salah satu alasan dia terus berhubungan dengan Ken, tapi kalau dia membawa Zero ke Kwangya, berarti Ken tidak punya alasan lagi untuk ke Monte Carlo kan??

Tapi Karina harus bagaimana? Liburannya benar-benar sudah hampir berakhir dan cepat atau lambat dia juga harus meninggalkan Monaco. Kasian kalau Zero ditinggal sendiri tanpa teman mengobrol.

Setelah perdebatan internal yang panjang, Karina akhirnya mengangguk, "Nanti aku tanya Barbara tentang dokumen adopsi Zero. Kakak yang atur lainnya ya"

Erion mengelus kepala Karina dengan sayang, "alright".

I'm sorry Princesa, waktunya sudah hampir tiba. Mereka sudah dekat. Erion memandang Zero yang kini membalas tatapannya. "Anak nakal"

"Huh?" Karina kaget tiba-tiba dibilang nakal

Erion tertawa, "bukan untukmu" katanya lalu menunjuk Zero yang melengos pergi "tapi dia"




••☆••♡♡♡••☆••




Starry Night Sky (HyunRina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang