Trilogy, Friend With Benefits | Sequel of Falling For My Healer | Generation 2 | Bisa di baca secara terpisah.
Tapi di rekomendasikan untuk membaca terlebih dulu 2 judul sebelumnya.
*****
Kaylee Emerald, hidupnya sangat sempurna. Ia terlahir dari ke...
Levin's Corp, branch office, meeting room - California, USA.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat rapat telah selesai, semua para pekerja yang mengikuti rapat pun berpamitan undur diri pada Crisann dengan sopan yang kemudian hanya menyisakan Crisann, Alex dan juga Nick yang berdiri tegap di samping Crisann seolah menunggu perintah.
"Kerja bagus, Alex. Kau memang bisa di andalkan," puji Crisann. Karena Alex benar-benar menyelesaikan tugasnya dengan baik dan hasil tugasnya itu dibuat untuk mengisi rapat hari ini.
"Terimakasih," sahut Alex datar.
"Sebaiknya kau mencari sekretaris atau orang yang dapat kau percaya seperti Nick."
"Ya, sesuai ucapan anda, saya akan mulai mencari, Mr. Levin," sahut Alex. Membuat Crisann dan juga Nick terkekeh geli, Crisann merasa Alex sangat mirip dengannya saat ia masih seusia Alex, sangat kaku dan tidak banyak bicara. Namun, Crisann bersyukur Alex masih bisa bersikap manis jika itu kepada ibunya dan orang-orang tertentu.
"Oh, come on. Disini hanya ada Nick, berbicara santai pada ayahmu."
"Yes, dad.."
Crisann semakin di buat ingin tertawa. Oh ayolah, apa tidak ada lagi kata yang bisa Alex ucapkan selain kata 'ya'. Crisann merasa sangsi, pasalnya ia seperti berbicara dengan dirinya sendiri. Apa ini sebuah balasan untuknya? Karena, terkadang ia bersikap seperti itu pada lawan bicaranya.
"Nick, bisa kau tinggalkan aku dengan putraku?" ucap Crisann pada Nick.
Tidak ada pertanyaan apalagi bantahan, pria yang sudah bekerja pada Crisann selama lebih 25 tahun itu pun terlihat patuh, sedikit membungkuk sebelum berlalu dari ruangan yang menyisakan Crisann dan juga Alex.
Sepeninggalan Nick, Crisann beranjak dari duduknya, pria paruh baya itu berjalan menuju jendela besar yang menunjukkan gedung-gedung pencakar langit. Sembari menatap kearah langit, Crisann memasukkan kedua tangannya pada saku celana.
