02: Putra Mahkota Sung Hanbin

479 52 7
                                    

Pada akhirnya semuanya tidak berakhir hanya sampai disitu. Ketika Hanbin membuka mata, dia bukannya berada di rumah sakit seperti yang dia harapkan. Dia justru terbangun di tempat asing.

Hanbin sedang dalam posisi meletakkan kepala di atas meja. Ketika dia mengangkat kepala, dia terbengong ketika melihat banyaknya wanita yang berada di sisinya. Bahkan ada yang bergelayut manja di lengannya sambil mengusap-usapkan wajah di dada Hanbin.

Secara otomatis Hanbin berteriak super kencang, berteriak dengan keras sekeras yang tidak pernah dia lakukan seumur hidup hingga tenggorokannya ngilu karena sakit.

Para wanita itu juga sama terkejutnya. Beberapa dari mereka lari karena mengira Hanbin tengah kerasukan atau menjadi gila, dan beberapa di antara mereka menanyakan dengan nada khawatir.

Hanbin bisa merasakan jantungnya jatuh ke perut, apalagi melihat pakaian seksi yang di kenakan para wanita di sekelilingnya. Matanya semakin membulat hingga perih, mungkin saja matanya terlihat seperti akan lepas dari rongga nya karena dia sangat terkejut saat ini.

Apa-apaan keadaan ini?!

"Ka--kalian siapa?!" Pekiknya dengan nada tinggi hingga Hanbin sendiri kaget dengan suara yang dia keluarkan.

Seorang pria buru-buru menghampiri Hanbin dengan ketakutan, terlihat dari bulir keringat dingin yang menetes dari dahinya, "ada apa, putra mahkota? Apa ada yang salah? Apakah salah satu dari gadis ini menyakiti anda?"

Hanbin semakin tercengang mendengar perkataan pria ini. "Kau siapa dan ini dimana? Aku di culik? Ini perdagangan manusia? Apa aku amnesia atau apa? Aku kan baru kecelakaan, tapi kenapa aku bukannya di rumah sakit tapi justru berada di sini?!" Hanbin mencerca pria itu dengan banyak pertanyaan dengan nada panik sambil berusaha untuk menenangkan dirinya. Bohong jika Hanbin tidak ketakutan.

Dia berada di tempat asing sementara dia baru saja kecelakaan?

Sama sekali tidak logis!

"Putra mahkota, tenanglah dulu." Pria itu semakin gemetar ketakutan.

"Siapa lagi putra mahkota?! Aku Sung Hanbin!" Dia memandang sekeliling, mencoba menganalisa tempat itu.

Dia saat ini tengah berada di... Sebuah bar? Atau sebuah hotel? Tapi mengapa segalanya tampak kuno? Tapi meski kuno, tempat ini terlihat mewah. Dengan banyak meja-meja panjang, lantai marmer, lampu gantung yang besar seakan terbuat dari emas dan banyak lainnya, Hanbin sendiri tidak bisa mendeskripsikan satu persatu apa saja yang ada di tempat ini. Belum lagi para wanita dengan pakaian seksi dan norak dengan banyaknya emas dan perhiasan lain.

Tapi daripada itu, pakaian yang mereka kenakan tidak terlihat seperti pakaian seksi biasa. Seperti pakaian penari!

Sebenarnya apa yang tengah terjadi?!

"Iya benar, yang mulia. Anda putra mahkota Sung Hanbin."

Eh?

Sebentar.

"Aku... Apa?" Hanbin bengong lagi.

"Anda putra mahkota Sung Hanbin."

Sepertinya terdengar tidak asing...

Hanbin langsung berlari menuju pintu dan membuka pintu kayu itu dengan sekali hentakan keras yang lebih condong ke arah dobrakan paksa, kemudian terdiam mematung di ambang pintu.

Kedua kakinya lemas begitu melihat pemandangan yang tersaji di depannya.

Hanbin tidak kuasa menahan berat tubuhnya sendiri, kemudian secara perlahan jatuh meluruh ke lantai masih dengan tatapan tidak percaya.

Di depannya saat ini bukanlah gedung-gedung tinggi pencakar langit, megatron, lampu jalan dan sebagainya. Bahkan tidak ada mobil atau bus yang berlalu lalang di jalan raya.

The King [Sung Hanbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang