Love Command ( Bab 3 )

626 15 1
                                    

"Tuan serius?" Tanya Shilla ragu.

Gabriel tersenyum manis dan mengangguk.

"tapikan..." kata Shilla

Gabriel tersenyum lagi -aduh murah senyum sekali tuan muda satu ini- "ini kebijakan disini. Semua pekerja yang ada dalam umur sekolah, akan dibiayai sekolahnya oleh keluarga Haling. Kebijakan ini sudah ada sejak kakek saya, kakek besar Haling memiliki perusahaan pertamanya"

Shilla bertanya dengan agak segan "di sekolah yang sama dengan tuan Rio?"

Gabriel tersenyum "sekolah Rio satu-satunya sekolah yang terkoneksi baik dengan Haling corporation, jadi saya bisa mengurus kepindahan kamu dengan cepat dan tanpa tetek bengek gak penting lainnya"

Shilla hanya bisa tersenyum segan. Pasti sekolah Rio adalah sekolah orang-orang kaya yang...

"tenang aja, gak aka nada yang tau tentang pekerjaan kamu disini" kata Gabriel menjawab pertanyaan di otak Shilla "saya juga akan melarang Rio menceritakannya"

Shilla mengangguk sopan "kalau begitu saya permisi dulu"

Gabriel mengangguk, lalu berbalik kearah macbooknya lagi.

Shilla hampir saja melewati tirai saat suara Gabriel terdengar "kamu tau kenapa kakek besar Haling mau menyekolahkan pekerja-pekerjanya?"

Shilla berpaling dan menggeleng.

"karena kakek besar Haling percaya, dalam usia semuda itu, mereka semua masih bisa menjadi orang yang lebih berguna dan sukser daripada sekedar bekerja pada keluarga Haling. Saya juga percaya kamu bisa.." Gabriel tersenyum manis "dari sinar mata kamu.."

Shilla tertegun.

***

Shilla kembali ke dapur yang agak lengang, sambil menekan dadanya yang bergemuruh keras. Astaga, tuan Gabriel baik sekali. Entah kenapa, Shilla tidak bisa berhenti tersenyum mengingat senyuman manis Gabriel.

Aduh Shillaaaa, diakan majikan kamu, jangan sampai ada perasaan apa-apa..

Dea menyadari senyuman Shilla yang tidak biasa. Ia mendekati Shilla.

"kenapa senyum-senyum, Shil?"

"eh, engga kak, gapapa hehehe ..."

Dea hanya tersenyum menyadari kebohongan kecil Shilla.

"yaudah, disimpen dulu itu senengnya, bantu aku bakar-bakar daging yuk"

Shilla mengangguk, lalu mengikuti Dea berjalan kearah halaman belakang yang ternyata diisi lagi oleh sebuah hamparan kebun luas lengkap dengan playground -kolam pasir, ayunan, perosotan, jungkat jungkit-, beberapa permainan outbond -jembatan tali, flying fox mini- dan juga rumah pohon yang cukup besar.

Lagi-lagi Shilla menggeleng takjub, sambil mengikuti Dea kearah barbeque set yang sudah terpasang di tengah halaman.

"ada acara apa sih, kak?" Tanya Shilla.

"biasa, acaranya pesta para socialite ibukota" Dea memutar bola matanya agak kesal.

Shilla tertawa pelan "social.. apa tadi?" tanyanya bingung.

"socialite, sayaaang. Biasanya sih sama anak-anak pemilik perusahaan, beberapa artis juga dating. Ya gitulah, bukan kalangan kita"

Shilla mengangguk.

"biasanya sih bergilir gitu tempat ngadain pestanya. Minggu ini ternyata di kediaman keluarga Haling lagi" Dea berbicara sambil mengolesi saus barbeque ke daging tusuk yang terletak di sebuah meja kecil di samping barbeque set.

Love Command ( repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang