Love Command ( Bab 4 )

564 16 0
                                    

Rio menghentak-hentakan kepalanya mengikuti irama alunan lagu "KRAZY" dari grup musik Pitbull. Stereo turbo yang dipasang di bagian depan dan belakang sedan hitamnya mendukung beat demi beat asik lagu khas clubbing itu.

Shilla menghela nafas sambil sesekali melirik ke arah 'tuan'nya yang sedanf asik dengan dunianya sendiri. Shilla gak pernah mendengar lagu seberisik itu sebelumnya. Ini satu mobil isinya speaker semua kali ya?

Rio melajukan sedannya dengan kecepatan tinggi, sekan-akan jalanan sudah dbeli olehnya. Shilla mendesah pelan, untung mereka berangkat agak pagi, jalanan masih sepi. Jadi persentase resiko kecelakaan karena ke-seenakan perut Rio dapat menyusut sedikit.

Rio menggerakan setir sambil mengecek ponselnya. Hmm, sms sma gak penting lagi. Cih! Gak ada kerjaan kali ya cewek-cewek itu? Dia paling malas men-delete-nya satu-satu.

Rio mengacungkan ponselnya ke depan muka Shilla. Shilla mengerutkan keningnya.

"kenapa?" tanyanya "tuan?" tambahnya lagi.

"apusin" kata Rio enteng. Pandangan matanya masih menyapu jalanan di hadapannya.

"hah?" Tanya Shilla spontan

Rio memalingkan wajah tampannya dengan kesal "gue bilang apusin! Gak ngerti bahasa Indonesia?"

Dengan takut-takut, Shilla meraih ponsel Rio. Mampus. Ponsel Rio adalah ponsel model terbaru yang biasa ia lihat di majalan milik Sivia, layar sentuh pula. Shilla kan gaptek.

Akhirnya, Shilla Cuma bisa menatapi ponsel Rio. Mau nanya, takut. Mau coba-coba ngapus, kalo kepencet yang lain bisa berabe.

"lama amat?" Tanya Rio kesal

Shilla akhirnya membuka mulut "saya gak ngerti"

Rio menghela nafas kesal "kampung.." katanya pelan, lalu mengambil kembali ponselnya "bego juga sih gue nyuruh elo"

Shilla cuma bisa mengurut dada dalam hati (hah?)

"ntar siang" kata Rio tiba-tiba "elo pulang sendiri, gue mau cabut waktu jam pelajaran ketiga"

Shilla Cuma mengangguk, ya namanya bawahan nurut aja sama majikan. Meskipun majikannya super duper nyolot model Rio begini.

Tak berapa lama, sedan Rio memasuki sebuah jalan kecil yang cukup sepi. Rio memandang Shilla tajam. Sementara Shilla ketakutan. Apa salahnya?

"turun!" kata Rio

"hah?" Tanya Shilla spontan lagi

"elo turun disini, sekolah gue undah deket. Elo silahkan jalan kaki, gak usah ikut gue. Bisa rusak reputasi gue kalo ada yang liat gue dateng sama elo"

Shilla Cuma bisa pasrah dan melangkah turun. Grrrr banget 'tuan muda'nya ini.

"oya" tambah Rio "gak usah bilang ke Gabriel oke?"

Shilla mengangguk lagi.

Tanpa sepatah kata lagi, Rio mundur dan melajukan mobilnya, meninggalkan Shilla dan kebingungannya.

***

Lucu banget ha ha ha. Cuma lima patah kata itu yang ada di benak Shilla. Butuh 20 menit baginya untuk bisa sampai di depan gerbang sekolah barunya. Karena Shilla sebelumnya gak tau nama sekolahnya, dia harus bertanya pada belasan orang, hingga ada yang bisa memberitahunya nama sekolah dari lambang yang tersemat di blazernya. Shilla hampir berputar-putar karena berbagai petunjuk ngaco yang didapatnya.

Lucu banget ha ha ha. Pertama masuk ke sekolah super elite ini dengan kondisi hampir bermandi peluh. Shilla memelototi plang besar di depan gerbang. SEASON SENIOR HIGH ACADEMY. Oke, jadi ini nama sekolahnya. Bagus.

Love Command ( repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang