Love Command ( Bab 13 )

419 10 0
                                    

Ada sebuah rasa berbeda .. saat mengalun bersamanya .. sebuah lagu asing yang membawanya .. meretas asa bersama sang pujangga tawa .. waktu pun terperangkap dalam kaca, karena hadirnya .. dan

timbullah rasa kecewa .. bagi sepotong hati lainnya ..



*

Pesta Ify sudah hampir berakhir, namun Shilla masih berada di balkon yang sama, menatap pemandangan laut yang sama. Namun dengan iklim emosi yang berbeda. Karena, Shilla mau tak mau menyadari bahwa seserpih hatinya

ikut pergi, bersama sosok lelaki tadi.


Shilla memejamkan mata, merasakan tangis yang tersisa di sela bulu matanya. Angina malam berhembus pelan, mengeringkan dua riak sungai yang membekas di pipinya.

Dingin. Sedingin kedua selaput bening mata pencair tembaga yang ditatapinya tadi. Shilla bergidik pelan.Namun dalam beberapa detik, malam tidak begitu dingin lagi. Shilla menoleh dan mendapati bahwa Patton baru saja datang, membawa atmosfir hangat khas-nya.

Raut wajah dan binar mata Patton tampak cemas. Perlahan, ia melepas dan menyelubungi bahu Shilla dengan jasnya yang cukup besar lalu, dengan berhati hati mengurai kuncir tinggi rambut Shilla sehingga tidak

terhalang baju penghangat barunya.


Shilla menatap Patton melakukan semuanya dalam diam. Dan membiarkan sosok itu ikut beranjak ke sampingnya. Mendengar desau angin yang sama.

Patton menatap lurus ke depan sambil berkata "lo ga dengerin kata kata gue ya ?""hah ?" Tanya Shilla spontan.Patton mengalihkan pandangan kea rah gadis di sebelahnya "buat nikmatin pestanya ?""oh," jawab Shilla pelan "keliatan ya ?"Patton mengangkat bahu, menoleh ke depan lagi. Melihat pemandangan yang sama dengan Shilla. Ombak yang memukul mukul batu karang.Hening sejenak, yang akhirnya dipecahkan oleh desahan panjang Shilla. Patton kembali memalingkan wajah kea rah Shilla."gue kira ..." kata Patton pelan "elo setegar karang .."Shilla tersenyum miris, masih memandang ke arah karang "karang pun bisa rapuh kalau diterjang ombak terus .." jawabnya."jadi cowok itu ombaknya ?" Tanya Patton.Shilla terkejut dengan perkataan Patton barusan, ia memandang cowok itu lekat-lekat dan bertanya serius "keliatan ya ?"Tak disangka, Patton tertawa kecil "ga ada yang lebih menyedihkan daripada orang yang nanya hal yang sama dalam waktu kurang dari lima menit .."Shilla menundukkan kepala. Tahu keadaannya memang teramat menyedihkan.Patton mendesah "Cuma bercanda," heran sendiri, kenapa dia begitu peduli pada gadis yang baru di kenalnya kurang dari empat jam yang lalu.Shilla menarik sudut sudut bibirnya ke atas. Usaha tersenyum yang gagal. Mengenaskan."cowok itu siapa ?" Tanya Patton pelan. Siapanya elo ? kenapa dia ninggalin lo disini ? kenapa dia bikin lo nangis ? kenapa dia datang sama cewek lain ? kenapa lo begitu sedih ? rentetan tanda tanya berukuran

gigantis melayang di benak Patton.


"eh, bukan berarti gue mau interfering loh .. cuma ..." Patton menggantung kata katanya.Shilla tersenyum "iya, aku tahu," katanya melirik kejujuran di mata Patton "tapi cerita ini agak panjang .."Shilla mengangkat kepalanya, melihat Patton yang tersenyum kecil, mengetahui bahwa lelaki ini tulus dan mau bersabar mendengarnya.Shilla menghela nafas. Mungkin terlalu banyak yang ditanggungnya sendiri, terlalu banyak teka teki yang tak mampu di pecahkan hati kecilnya yang malang.

Mungkin, harus ada seseorang untuk berbagi. Seseorang yang bisa membantunya

meng-dekode misteri perasaannya. Dan mungkin, orang itu ada di sebelahnya kini.

Love Command ( repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang