Love Command ( Bab 8 )

476 14 1
                                    

Shilla menutup pintu kamar Gabriel perlahan. Saat itu waktu hampir menunjukan pukul delapan malam. Cukup lama Shilla mengobrol bersama Gabriel di dalam sana.Shilla bergegas menuruni tangga untuk kembali ke kamarnya, saat tiba tiba ia berhenti dan menepuk jidatnya, oiya .. masih ada tugas dari Gabriel. Shilla memonyongkan bibirnya. Tugas yang lebih susah daripada memberi makan macan lagi.Ia beranjak ke depan kamar Rio. Gambar tengkorak dan poster 'ENTER WITH YOUR OWN RISK !" itu kembali menciutkan mentalnya. Padahal, isi kamar ini jauh lebih seram daripada depannya.Oiya .. dia kan udah disuruh jauh jauh dan ga boleh masuk ke kamar ini lagi. Yah .. terus gimana nih ? pikir Shilla takut.Haduuuuh ..Shilla memberanikan diri dan mengetok pintu kamar Rio. Kalo dia ga boleh masuk, biar aja dia ketok ketok sampe orangnya buka pintu sendiri.Tok .. tok ..Rio sedang tidur tiduran di ranjangnya, kembali membuka buka majalah otomotif edisi terbaru yang dikirim Ayahnya dari Paris, ada mobil tipe terbaru yang ingin dibelinya. Belum ada di Indonesia. Dia harus jadi orang pertama yang memilikinya. Bodo amat urusan birokrasi bawa membawa kesininya ribet. Dia sih terima beres.Tok .. tok .."masuk .." teriak Rio, malas beranjak, ia sedang meneliti lagi spesifikasi mobil yang diingininya itu.Tok .. tok .."masuk budek ! siapa sih ?!" teriaknya kesalTok .. tok .. ketukan pintu itu makin tidak sabar"ck .. sampe ini salah satu babu, gue pecat nih .." Rio menghentakan kakinya dan beranjak dari ranjangnya, lalu membuka pintu.Astaga .. pelayan ini lagi .."udah gue suruh masuk juga .. budek lo, babu ?"Cewek itu menghela nafas kesal .. air muka nya berkedut lucu .. aneh, Rio jadi ga bisa marah, tapi tetep aja dong dia jaga wibawa .."kan waktu itu tuan bilang saya ga boleh masuk sini lagi .." kata ShillaRio mengangguk ngangguk "bagus kalo lo inget .." padahal dianya sendiri lupa sih .."mau apa lo ?" Tanya Rio (sok) ketus."tuan dipanggil tuan Gabriel .." kata ShillaRio mengernyitkan dahinya. Kok kayaknya pelayan satu ini deket banget sama Gabriel. Hmm .. enggak ... dia ga cemburu kok .. ga level sama pelayan .. hanya penasaran .."ya udah .." Rio menutup pintu, berniat ke toilet dulu.Hah ? Shilla mematung di luar .. mau ke kamar Gabriel atau ga sih nih orang .. auk ah .. yang penting dia udah ngomong ..*****Rio tidak bisa tidur. Insomnia sialan itu kembali menyerangnya. Ngapain ya ? pikir Rio sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal. Rio menghela nafas, ia melirik jam di sebelahnya. Hampir jam 12 malam tepat.Ia memutuskan tidur tiduran di ranjang empuknya. Aduuuuh .. tetep aja ga bisaaaa .. Rio kembali duduk di ranjangnya. Sebuah pikiran terlintas di benaknya. Kejadian tadi sore. Gabriel menjelaskan soal keberangkatannya besok ke Paris.Ck .. kenapa Gabriel harus pergi juga sih .. rumah sebesar ini lama lama bisa jadi kastil Frankenstein , saking sepinya .. pikir Rio getir.Rio beranjak dari ranjangnya perlahan, manyun. Ia menuruni keempat tangga kecilnya lalu menuju meja panjang di kamarnya. Ia menatapi beberapa foto yang menghiasi meja itu. Tidak berapa banyak. Dia tidak memasang semuanya. Sebagian besar mengungsi ke kamar Gabriel.Foto foto itu adalah foto dari perjalanan wisata ke luar negeri masa kecilnya yang begitu .. hmm .. bisakah dibilang indah ? .. mungkin iya untuk sebagian orang .. melihat Rio dan Gabriel kecil bersama orangtua mereka di tengah hamparan putihnya salju, di depan globe besar Universal Studios Amerika, bersama badut Mickey Mouse di Disneyland, di depan Colosseum dan foto di beberapa objek terkenal lainnya.Tapi .. Rio perlahan memegang dadanya .. hambar sebenarnya..Ia lebih mengingini foto foto ulang tahun masa kecilnya lah yang menghiasi meja itu. Disaat orangtuanya mencium kedua pipinya di depan sebuah kue tart besar .. atau saat mereka bersama sama bermain monopoli di ruang tamu berempat... tapi apakah pernah benar benar terjadi peristiwa 'sehangat' itu ?Tidak ..Mana bisa Ibu dan Bapak Haling yang super sibuk itu menemani ia dan gabriel bermain monopoli saat mereka kecil ? tidak ada waktu .. mereka mungkin lebih memilih 'bermain' saham asli .. Mana bisa pula kedua orang itu mencium pipinya saat ulang tahunnya ? mereka hadir saja sudah mustahil .. saat ia berulang tahun, mungkin kedua orangtuanya sedang berpesiar dalam rangka bisnis mengelilingi kepulauan Bahama, yang saat itu ia bahkan tak mengerti dimana ..Pahit ..Rio hampir saja menyepak majalah otomotif yang tergeletak sembarangan di lantai. Majalah yang tadi dibacanya. Perlahan Rio memungut majalah itu dan membukanya tepat di halaman mobil baru yang diingininya tadi.

Love Command ( repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang