" mau pulang bareng gak?" Ucap Daffin yang tiba-tiba saja ada di depan Kayshila tanpa ia sadari.
Sedari tadi Kayshila fokus pada data-data di hadapannya. Ia harus segera menyelesaikan beberapa laporan agar bisa liburan dengan tenang. Pesawatnya akan berangkat pada pukul 19.15, tapi saat ini pukul 18.05 dia masih berkutat di kantor.
"Enggak deh, Daffa udah otw" jawabnya setelah mengecek pesan di ponselnya.
Daffin menyernyit heran, jarang sekali Kayshila tidak menyebutkan tujuannya.
"Besok ikut gue survei pop up store ya" ucapnya masih berusaha mengalihkan perhatian Kayshila dari layar komputernya."Sorry banget gak bisa Fin, gue masih ada janji." Jawab Kayshila lagi. Daffin semakin penasaran.
Seakan bisa membaca pikiran Daffin Kayshila menambahkan "gausah kepo, pulang sana, gue juga mau cabut."
Daffin tersenyum paksa, Kayshila sangat mengenalnya "yaudah gue pulang duluan ya, Lo beneran di jemput Daffa kan?" Memastikan sekali lagi.
"Iya Daffin, udah sana pergi" jawab Kayshila. Ia sudah selesai dengan kegiatannya, tertawa melihat ekspresi wajah penasaran Daffin yang segera di sembunyikan cowok itu, cepat-cepat keluar dari ruangan.
Di lobby, Daffin berpapasan dengan Daffa yang sudah sampai, ia semakin penasaran melihat tampilan kasual kakaknya itu. Apalagi setelah melihat Daffa menggunakan sopir, hal yang sangat jarang di lakukan Daffa.
"Kayshila masih di atas?" Tanya Daffa.
"Iya, tapi udah mau turun." Jawab Daffin, masih dengan tatapan menyelidik "mau kemana sih kalian?" Lanjutnya."Best friend thing" jawab Daffa singkat lalu dengan santai duduk di lobby.
Daffin mengangkat bahu dan menghela nafas pada akhirnya, memutuskan untuk tidak lagi penasaran dengan apa yang dilakukan mereka berdua.
Kayshila melambai pada Daffa yang sudah menunggunya, ia menghempaskan tubuhnya di sofa tepat di depan cowok itu.
"Capek banget gue, enak jadi bos, bisa pulang kapan aja" ucapnya dengan mata terpejam dan kepala bersandar.Daffa memutuskan mengabaikan ucapan kosong Kayshila. "Gue udah ambil koper di apartemen Lo, baju yang udah lo siapin buat sekarang juga udah gue bawa. Lo tinggal ganti baju sama diem aja, bisa istirahat di mobil, lounge, pesawat juga." Ucapnya, ia juga kasihan melihat Kayshila yang terlihat lelah.
"Gue mandi di bandara aja deh," putus Kayshila, kemudian mendahului Daffa keluar dari kantor dan masuk ke dalam. Mobil cowok itu.
"Hai pak" sapanya pada sopir Daffa yang sudah sangat di kenalnya.
"Mbak Shila, lama gak ketemu ya?" Balas sopir itu, kemudian segera fokus pada kemudi karena Daffa sudah duduk nyaman di sebelah Kayshila.Kayshila merebahkan kepalanya di pundak Daffa dan memulai memejamkan mata.
____________________________________
Pukul 21.30 akhirnya Kayshila bisa membanting dirinya di kasur kamar hotel
Kelas Deluxe. Tapi rasa kantuknya mulai menghilang setelah selama perjalanan dia tidur dan Daffa tidak mengganggunya sama sekali. Dia tidak berniat beranjak dari posisinya kalau saja dia tidak mendengar pintu kamarnya di ketuk.Dengan malas Kayshila bangkit, dan mendapati wajah Daffa yang tersenyum lebar. " Ke pub, yuk!" Ajaknya.
Setelah menimbang beberapa hal, Kayshila mengangguk. "Bentar gue ganti baju dulu" ucapnya, kemudian menghilang di balik pintu.
Pilihannya jatuh pada crop top bertali spagetti dan celana highwaist panjang, dia juga mengambil blezer dan tas selempang kecil berwarna hitam, senada dengan outfitnya. Rambutnya ia biarkan tergerai di punggungnya.
"Yuk berangkat" ajaknya pada Daffa yang ternyata masih bersandar di depan kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss My Friend
RomanceDi usianya yang mulai menginjak 30-an, cinta bukan lagi prioritas utama bagi Kayshila, dia memilih untuk realistis menjalani hidup. Ketika sahabatnya menawarkan sebuah hubungan realistis, dia memilih menjalaninya Tapi di tengah jalannya dalam memili...