14

43 5 0
                                    

"bye, Lo hati-hati ya" pesan Kayshila saat Daffa hendak meninggalkannya.
"Gak ada pesen apa-apa sama gue? Siapa tau gue ketemu cewek cantik terus kecantol disana gimana?"
Balas Daffa membuat Kayshila tertawa.
"Kalo nemu yang lebih baik dari gue, gass aja, kan kesepakatannya kalo jatuh cinta gak papa putus" ucap Kayshila lagi membuat Daffa terdiam.

Dia menggenggam tangan Kayshila. "Gue gak akan semudah itu ninggalin Lo Kay, kecuali elo yang minta. Gue sayang sama Lo dan cuma butuh waktu rasa sayang itu akan berubah jadi cinta" ucapnya serius sambil menatap tepat di manik mata Kayshila.

Seakan terhipnotis, Kayshila hanya mengangguk. Daffa mendekatkan wajahnya lalu mengecup bibir Kayshila tanpa peduli sekitar.
"Daffa! Sinting Lo!" Protesnya, memukul pundak cowok itu sekeras mungkin.

Tapi Daffa hanya tertawa tanpa merasa sakit "weekend susulin gue ke Jepang, gue bayarin semuanya" ucapnya, kemudian memeluk Kayshila.

Kayshila mengangguk, sedari tadi Daffa sudah membahasnya, bahkan sudah menghubungi sekertarisnya untuk mempermudah keberangkatan Kayshila "Iya udah sana masuk, nanti ketinggalan pesawat tau rasa" ucapnya kemudian mendorong Daffa menjauh.

Kayshila segera kembali setelah punggung Daffa sudah tidak terlihat lagi. Dia berniat pulang untuk berganti baju sebelum berangkat kerja.

Ponsel Kayshila berdering, nama Grizelle terpampang di layarnya. Dia segera menelan tombol terima. "Ada apa Griz?" Tanyanya, tidak biasanya Grizelle menelpon pagi-pagi.
"Lo udah berangkat kerja belum?" Tanyanya
"Belum sih, gue otw pulang dari bandara" jawab Kayshila.
"Ngapain Lo ke bandara?" Tanyanya lagi "oh iya, Daffa berangkat ke Jepang hari ini ya" lanjutnya tanpa menunggu balasan Kayshila. " Lo bisa ke rumah gue gak sekarang?"
"Gue belum ganti baju juga mau ngantor, nanti pulang kerja aja gue ke rumah Lo" jawab Kayshila.
"Plis Shila, ini gawat banget, nanti Lo pake baju gue aja kerjanya" ucap Grizelle.

Kayshila sedikit heran dengan kegigihan Grizelle. Padahal biasanya jika Kayshila tidak bisa memenuhi permintaannya, cewek itu segera mengunjungi Kayshila dan merecokinya. Sedangkan sekarang dirinya harus ke rumah Grizelle. Untung saja tidak perlu putar balik.

Cukup lama Kayshila akhirnya sampai di rumah orang tua Grizelle. Jarak dari apartemennya cukup jauh. Selama ini Grizelle tinggal di apartemen yang cukup dekat dengan apartemennya, juga tidak jauh dari apartemen Daffin.
"Halo Tante, " sapa Kayshila pada ibu Grizelle yang sedang bersantai di Taman samping rumah.
"Oh, Shila udah nyampe, udah di tungguin Grizelle di kamarnya." Balas ibu Grizelle.
"Iya Tante, Shila masuk ya"
"Iya masuk aja, gak perlu di anterin kan?" Ucap ibu Grizelle mengundang tawa Kayshila.

Kayshila naik ke lantai dua rumah mewah itu. Kamar Grizelle terletak di ujung. Alasannya dia ingin privasi. Padahal Kayshila tahu jika alasan sebenarnya agar dia bisa party atau memutar musik keras-keras tanpa adanya protes.

Tanpa mengetuk terlebih dahulu, Kayshila membuka kamar Grizelle dan mendapati cewek itu sedang memandangi beberapa gaun terbuka nan mencolok.
"Ngapain liatin gaun-gaun kayak gitu?" Tanya Kayshila spontan.
Grizelle menyadari kedatangan Kayshila, tapi dia memang tidak berniat menoleh. "Bryan merried, gue di undang" ucapnya singkat tapi mampu membuat Kayshila membelalak kaget.

Dia segera menghempaskan dirinya di samping Grizelle. "Demi apa Griz?bukannya baru putus?" Kagetnya.

"Brengsek banget kan, dan dia gak ada malu atau gimana ngajakin gue ketemu buat ngasih undangan. Nikahnya sama adek kelas gue waktu kuliah lagi" jelas Grizelle. Tidak ada nada sedih pada ucapannya, hanya kemarahan karena merasa di permainkan.
"Terus gimana rencana Lo?" Tanya Kayshila kemudian. "Mau balas dendam gimana?" Lanjutnya

"Kita berangkat kesana pake baju kurang bahan" ucap Grizelle penuh tekat.
"Apa Lo gak bawa cowok yang lebih-lebih dari dia aja?" Saran Kayshila.
"Enggak mau, nanti keliatan banget kalo gue mau balas dendam. Gue mau berangkat kesana dengan anggun membuktikan kalau gue bisa apapun tanpa cowok" balas Grizelle kali ini tersenyum miring menghadap Kayshila.

My Boss My Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang