Kayshila terbangun dari tidurnya di junior suite room hotel tempat mereka menginap. Dirinya tertidur begitu sampai bahkan tanpa sempat mandi ataupun berberes.
Masih tidak ada kesempatan untuk bicara dengan Daffin. Cowok itu segera menemui Daffa di tempat lain begitu sampai. Sedangkan Kayshila dan Grizelle langsung menuju hotel.
Dia mulai beranjak menuju kamar mandi, mendinginkan kepala sebelum kembali mencari solusi untuk berbicara pada Daffin sebelum cowok itu mengadu pada Daffa.
Beberapa saat kemudian, Kayshila keluar dengan perasaan yang lebih segar, rambutnya masih setengah basah menguarkan aroma shampoo khas milik Kayshila. Dia segera mengganti bathrobenya dengan pakaian yang lebih santai, hot pants dan tanktop yang di lapisi cardigan selutut.
Tok .tok .tok
Kayshila mengalihkan fokusnya pada suara pintu di ketuk. Dia meletakkan hair dryer nya untuk segera membuka pintu.
Dia di sambut oleh wajah Daffa yang lelah namun tersenyum lebar. "Hai, gue kangen banget sama Lo" sapanya yang kemudian memeluk Kayshila.
"Masuk dulu yuk" ajak Kayshila seraya mengusap kepala Daffa yang bersandar di bahunya, setelah mereka bertahan di posisi itu dalam beberapa saat.
Daffa menegakkan tubuhnya kemudian mengangkat Kayshila yang masih dalam pelukannya.
Kayshila tertawa. "Gue kaget Daffa!" Serunya seraya mengeratkan pelukannya di leher Daffa.
Mereka mendudukkan diri di salah satu sofa yang tersedia menghadap ke arallh balkon.
"Ngapain aja sama Daffin? Penting banget sampai dia baru Dateng udah langsung ngurusin kerjaan?"
Tanyanya."Cukup penting, kita ketemu sama beberapa kolega papa. 99 persen tender udah di tangan gue, dan gue butuh dukungan karena lawan gue sedikit berbahaya" jelas Daffa berusaha sejujur mungkin meskipun dia masih menyembunyikan fakta bahwa lawannya memiliki bisnis gelap.
Kayshila menggenggam tangan Daffa. "Kalo emang bahaya gak usah di lanjutin. Nyawa lebih penting Daf, gue gak mau Lo sama Daffin kenapa-kenapa"
Daffa balas menggenggam tangan Kayshila. "Gue sama Daffin pasti bisa jaga diri. Jadi selama disini, gue minta elo sama Grizelle jangan kemana-mana sendirian." pintanya kemudian tangannya berpindah mengelus pipi Kayshila. "Gue minta maaf kalo ini kurang nyaman, tapi ini semua demi kebaikan kita semua" lanjutnya.
"Tapi mereka kan gak tau siapa gue, kita juga gak terlalu show off kalo pacaran" balas Kayshila, sebenarnya bisa saja dia langsung mengiyakan permintaan Daffa, tapi ada sesuatu yang mengganjal
Daffa tampak kesulitan menjawab, "iya, tapi buat jaga-jaga aja Shil, ya? Jangan keluar sendiri, oke?" Pintanya lagi.
Kayshila mengangguk, mengiyakan ucapan Daffa, membuat cowok itu tersenyum senang.
"I wanna kiss you right now" ucapnya pelan, matanya terfokus pada mata Kayshila. Membuat Kayshila seakan terhipnotis.
"Just do it" jawabnya.Tanpa menunggu lagi, Daffa segera mengikis jarak diantara mereka yang memang tidak terlalu lebar itu. Dia mengecup bibir Kayshila sekali sebelum melumat bibir bawah cewek itu pelan.
Kayshila yang terbawa suasana segera mengalungkan tangannya ke leher Daffa, menjambak rambut cowok itu seiring ciuman mereka yang semakin intens. Daffa juga mengangkat tubuh Kayshila ke pangkuannya dengan mudah.
Ciuman Daffa mulai turun ke leher Kayshila dan tangannya mulai meraba punggung Kayshila yang masih dilapisi tanktop. Entah sejak kapan cardigannya sudah terlepas.
Gue gak tanya elo serius atau enggak, gue tanya Lo beneran cinta sama Abang gue....
Tiba-tiba percakapannya dengan Daffin di Malang terngiang di kepala Kayshila. Membuatnya sontak mendorong Daffa menjauh.
"What?kenapa berhenti?" Protes Daffa yang masih linglung setelah perbuatan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/336711475-288-k598411.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss My Friend
RomanceDi usianya yang mulai menginjak 30-an, cinta bukan lagi prioritas utama bagi Kayshila, dia memilih untuk realistis menjalani hidup. Ketika sahabatnya menawarkan sebuah hubungan realistis, dia memilih menjalaninya Tapi di tengah jalannya dalam memili...