"Eloise, saya sudah menunggu saat ini untuk waktu yang lama. Untuk mengatakan ini, saya butuh banyak waktu. Mempertimbangkan segala hal yang mungkin terjadi. Bermunajat pada Tuhan untuk menentukan pilihan yang paling tepat. Berkali-kali saya tanya p...
Eloise menatap pada pergelangan tangannya yang diperban dan menggerakkannya sedikit. Sudah tidak terlalu ngilu walau sangat tidak nyaman dan tidak leluasa saat digerakkan.
Ia teringat kejadian beberapa saat lalu.
Saat itu ia sedang berada di lantai atas dan menunggu pakaiannya selesai dikeringkan di mesin cuci. Sembari menunggu, ia melanjutkan sketsa yang biasa ia kerjakan. Tidak lama, Mawar pun datang sambil membawa ember kosong lalu membuka mesin satunya untuk mengambil pakaiannya yang sudah selesai dikeringkan.
Ia hanya menoleh sebentar kepada Mawar lalu melihat tiang besar jemuran sebelum kembali pada buku sketsanya.
Sedari tadi ia sudah sadar, kalau tiang besi jemuran agak bergoyang dan suara yang dihasilkan benda itu cukup kuat. Mungkin memang sudah hampir roboh, ia berencana untuk menyampaikan hal itu nanti setelah selesai menjemur.
Namun, Eloise tidak menyadari Mawar berjalan ke arah jemuran itu karena ia sedang menggunakan airpodsnya. Dan saat ia menoleh ke depan ia melihat Mawar menyangkutkan pakaiannya pada tali tiang yang rusak itu. Dan yang ia lihat selanjutnya adalah gadis itu tidak menyadari saat tiang besi tersebut jatuh dan hampir menimpanya.
Eloise langsung bangkit membuat barangnya berjatuhan. Gerakannya yang tiba-tiba itu membuat Mawar terkejut. Mawar tidak memahami apa yang terjadi namun Ia melihat Eloise menahan tiang tersebut namun seakan meleset dan tiang itu jatuh tepat diatas pergelangan tangan gadis itu.
Ia memejamkan matanya akibat sengatan yang ia rasakan pada pergelangan tangannya karena tiang tersebut juga tidak mulus. Mawar seperti tidak memahami apa yang terjadi dan ia kaget melihat tangan Eloise yang memerah dan membiru.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ya Allah kak! Tangan kakak sampe kaya gini." Mawar panik bukan main terlebih melihat Eloise hanya menutup matanya dan saat ia membuka mata Mawar melihat wajahnya kesakitan melalui matanya.
"Ayo kak ke uks." Mawar membantu Eloise berdiri lalu mengumpulkan barang gadis itu dan mendekapnya. Mereka berjalan menuruni tangga dan saat menuju UKS Mawar berpapasan dengan kakak lelaki dan ibunya yang sedang berjalan berdampingan.
Umi Hana menatap pada Mawar yang terlihat khawatir lalu mendatanginya dan disusul oleh Arfa yang sedikit berlari kecil mengejar ibunya.
"Loh nak? Kenapa?" Tanya umi Hana terlihat cemas. Adapaun Arfa melebarkan matanya saat melihat tangan Eloise yang membiru.
"Elle? Ini memar?"
"Ayo umi, mas. Bakal adek kasih tau sambil jalan aja. Ini kak Elle udah kesakitan." Umi Hana dan Arfa menatap wajah Eloise yang tengah berkeringat—terlihat menahan sakit.
Mawar dan Eloise berjalan di depan dan saat mereka masuk ke ruang UKS, Jennie melihatnya. Gadis itu pun menyusul dan terkejut saat melihat tangan Eloise.
