Invitation Cards

309 8 0
                                    

After The Rain

Episode 14

"Brak", membuka pintu.

Daniel pulang ke rumahnya dengan wajah yang penuh amarah. Ia langsung masuk ke kamar untuk menghampiri Julia. Julia langsung memalingkan wajahnya ke arah Daniel sesaat setelah Daniel membuka pintu. Wajah Julia yang sembab dipenuhi dengan kekesalan terhadap Daniel yang telah berani berbuat bejat di belakangnya. Julia langsung berdiri dan berjalan mendekati Daniel lalu menampar pipi kanan Daniel dengan sangat keras.

"Eghh", Julia menampar Daniel.

"Plakk", suara tamparan.

"Bajingan", umpat Julia.

Julia langsung memaki-maki Daniel sambal berteriak dan kericuhan pun terjadi di rumah tersebut. Daniel menutup pintu kamarnya. Dan ia langsung memotong kata-kata yang sedang Julia lontarkan.

"Julia, sifat mu ini, tolonglah kau perbaiki, jangan apa-apa kau selesaikan dengan kekerasan, tidak malu kah kau?", ucap Daniel kesal.

"Haaa, malu, kenapa kau yang berzina, bersama wanita jahanam itu, untung aja gak ada pisau di deket ku tadi, kalau nggak udah ku tusuk kalian berdua", sahut Julia.

"Gak pernah berubah kamu, dari dulu selalu kayak gini", sahut Daniel.

"Daniel, kau secinta itu sama dia, benar-benar gatau diri, jangan sombong, kalau kau kulaporkan ke ayahku, habislah dirimu, kau gak ada apa-apanya Daniel, tanpa ayahku kau hanya sampah. Ayahmu yang kau banggakan itu, gak akan bisa nyelamatin kamu, nama dia udah hancur, jangan sampai dirimu hancur seperti ayahmu. Oooo, kayaknya bentar lagi kamu sama sih kayak ayahmu, ayahmu hancur gara-gara wanita jalang juga kan?", sahut Julia ketus.

"Plak", Daniel menampar Julia.

"Agh",

Julia langsung terduduk di tempat tidurnya sambil memegang pipinya. Daniel langsung keluar dari kamarnya dan pergi meninggalkan rumah. Julia yang kesal langsung bangun dan mengikuti Daniel. Sampai ke parkiran mobil Julia mengikuti Daniel sambil melontarkan caci makian ke Daniel. Daniel tak menghiraukan hal tersebut dan masuk ke mobilnya.

"Daniel, kau mau menemui Laksmi lagi kan, kurang ajar kau, Daniel", sambil berteriak.

"Brak", Daniel masuk ke dalam mobilnya dan menutup pintu mobil.

"Buk, buk, buk", Julia mengetok pintu mobil dan menyuruh Daniel untuk membukanya.

"Daniel, buka pintunya sekarang, Daniel, jangan main-main kamu, cepat keluarrrrr", ujar Julia sambil teriak.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA",

Daniel tak menghiraukan Julia dan langsung menghidupkan mobilnya lalu meninggalkan Julia. Julia langsung berteriak kencang saking kesalnya dengan Daniel. Malam ini benar-benar menjadi malam yang sangat gelap bagi Julia, karena ia benar-benar mendapatkan kesialannya, dan perselingkuhan antara suaminya dan Laksmi sudah terkuak. Namun bagi Laksmi, malam ini justru menjadi malam yang sangat sempurna. Karena semua hal yang telah ia bayangkan terwujud, dan apa yang ia rencanakan benar-benar berjalan sesuai dengan rencananya.

"Haaaa, tak kusangka rencana ini berjalan dengan sangat lancar", ucap Laksmi.

"It's not done yet, I have to go now", sambung Laksmi sambil tersenyum.

Ia langsung berjalan menuju meja rias nya. Ia pun duduk lalu membenarkan riasan wajahnya yang terlihat sedikit berantakan akibat dari apa yang sebelumnya terjadi.

"Aww, sakit juga ternyata luka ini, ha ha ha, oh my god", ujar Laksmi sambil memakai lipstick.

Mungkin orang-orang akan mengira bahwa luka akibat dari pecahan kaca vas bunga hanyalah suatu kecacatan dari rencana Laksmi. Namun sebenarnya itu sudah Laksmi rencanakan, Laksmi sengaja meletakkan vas bunga nya di meja dekat pintu kamarnya. Dan alhasil terlukanya Laksmi, menjadi bahan supaya Daniel lebih terlihat peduli pada Laksmi, dan ia berhasil meninggalkan bekas luka yang lebih banyak untuk Julia, dan hal tersebut sangatlah sesuai dengan apa yang Laksmi prediksi.

"Perfect, time to go", ucap Laksmi tersenyum sambil melihat wajahnya di cermin.

Laksmi pun pergi keluar rumahnya menggunakan taxi, dan menuju ke sebuah bar untuk menemui seseorang. Ia menuruni taxi dan berjalan perlahan memasuki bar tersebut.

"Kringg", Laksmi membuka pintu.

Terlihat banyak sekali pria-pria dengan pakaian jas yang begitu keren sedang mabuk-mabukan bersama wanita-wanita. Dari yang muda hingga yang tua, semuanya benar-benar menikmati malam sambil minum-minum alkohol. Laksmi berjalan mendekati meja bar sambil melihat sekelilingnya dengan tatapan yang sinis.

"Woy, sini minum bareng kami, aha ha ha ha", ujar seorang pria sambil tertawa bersama teman-temannya.

Laksmi langsung menoleh ke arah pria itu, namun ia tak menghiraukan sekelompok pria-pria itu dan terus berjalan mendekati meja bar. Lalu ia membuka handphonenya dan menelepon orang yang ingin iya temui.

"Tut", panggilan tersebut diangkat.

"Aku dimeja bar", ucap Laksmi.

Terlihat seorang pria berwajah manis dengan jas cream sedang duduk di sudut kanan ruangan menoleh ke arah Laksmi sambil melambaikan tangannya. Laksmi langsung membalas senyuman tersebut dan Laksmi langsung menghampiri pria tersebut. Laksmi langsung duduk di depan pria tersebut sambil menyilangkan kakinya. Tanpa berkata-kata Laksmi langsung menadahkan tangan kirinya ke depan muka pria itu dengan memasang tatapan wajah yang serius.

"Ouh, ini", ucap pria itu dengan lugas setelah Laksmi menadahkan tangannya.

Pria itu menyerahkan amplop yang tampak seperti sebuah undangan kepada Laksmi. Laksmi langsung mengambil undangan itu dan membukanya. Lalu ia melihat sekilas isi dari kertas undangan tersebut, dan langsung menyimpannya ke dalam tas yang ia bawa. Pria tersebut hanya senyum tak jelas memperhatikan Laksmi.

"Good, thank you for this", ucap Laksmi pada pria itu.

"Tentu saja, sekarang semuanya sudah beres kan, kau tak akan menyebarkannya kan?", sahut pria itu.

"Yaaa, tentu saja", jawab Laksmi.

"Now, I gotta go".

Laksmi bangun dari tempat duduk itu dan pergi berjalan keluar dari bar meninggalkan pria itu. Sampai di tepi jalan ia berhenti dan tersenyum sambil menggerutu.

"Andi, Andi, kau pikir undangan ini cukup untuk menyelamatkan semua rahasianya. Ha ha ha ha ha kenapa kau bodoh sekali", gumam Laksmi.

"Pria tersebut adalah seorang yang ada di lokasi kejadian saat aku diperkosa olah Rey atas perintah Julia. Dia hanya memperhatikan sambil tertawa saat aku berteriak ketakutan karena diperkosa, dia menikmati tontonannya, benar-benar biadab. Huhhhh. Namanya Andi, dan saat ini dia adalah pria murahan, yang bekerja sebagai seorang pelacur, ya, seorang pelacur laki-laki, yang pendapatannya berasal dari wanita-wanita tua yang haus akan tubuh pria muda. Selain itu dia juga menjadi orang, atau penadah bagi pria-pria tua, yang ingin mencicipi gadis-gadis muda. Bisa dibilang dia adalah pelacur sekaligus mucikari ataupun bisa dibilang germo. Dia mengasuh wanita-wanita muda yang bekerja padanya, dan sesekali juga mencicipi mereka. Orang sepertinya memang tak akan mungkin mendapatkan pekerjaan yang pantas, ini semua memanglah tempatnya. Dan tugasku disini, hanyalah menjerumuskannya ke penjara".

"Ia pikir dengan memberikanku undangan ini, aku akan tutup mulut akan semua hal buruk yang ku ketahui tentangnya. Tentu saja tidak, tujuanku bukanlah bernegosiasi, aku harus melihat semua orang yang menghancurkanku hancur berkeping-keping, dan membusuk di penjara. Dengan undangan ini, aku akan membuat kehebohan, dan membuat tahun baru menjadi hari terburuk bagi mereka semua".

"Taxii", Laksmi masuk ke taxi dan pulang ke rumahnya. 

Bersambung....

After The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang