After The Rain
Episode 7
"Kenapa? Daniel".
Tanya Laksmi kebingungan melihat Daniel yang mencegah dirinya untuk menyeberang ke toko depan. Laksmi hanya mengikuti Daniel yang menariknya kembali menuju café.
"Aku ada kok bawa baju ganti di mobil", ucap Daniel.
"Ouhhh, kenapa gak bilang dari tadi", sahut Laksmi.
Daniel langsung berjalan pergi menuju mobilnya yang ia parkirkan tak jauh dari café tersebut. Sementara itu Laksmi diam saja sambil memperhatikan Daniel. Setelah mengambil pakaiannya, Daniel kembali mendekati Laksmi. Dan Laksmi pun langsung menyuruh Daniel untuk mengganti pakaiannya.
"See", ucap Daniel yang berjalan mendekati Laksmi sambil menjinjing paper bag yang berisikan pakaian.
"Ya, udah ganti bajumu gih", sahut Laksmi.
"Oke".
"Kalau gitu, aku pamit ya", ucap Laksmi sambil tersenyum.
"Secepat itu? Tunggu bentar, biar ku antar", sahut Daniel.
Belum sempat menjawab, Daniel langsung berlari masuk ke café dan segera menuju toilet. Laksmi pun diam saja dan menunggu sampai Daniel selesai mengganti pakaiannya. Setelah sekitar dua menit menunggu, akhirnya Daniel keluar dari café dan menghampiri Laksmi. Tanpa berbasa-basi Daniel langsung mengajak Laksmi menuju mobilnya.
"Kringg", suara lonceng dari pintu cafe yang sedang di buka oleh Daniel membuat Laksmi menoleh.
"Ayo", ucap Daniel sambil berjalan menuju mobil.
Laksmi yang tak bisa menolak ajakan Daniel pun ikut berjalan menuju mobil, lalu mereka masuk ke dalam mobil.
"Aaaaa", Laksmi yang mencoba untuk bersandar ke kursi mobil langsung terbaring karena posisi sandaran kursinya yang terlalu kebelakang.
"Aghh, aku kan blm ada niat buat ngelakuin ini. I have to do it slowly", gerutu Laksmi dalam hati.
"Ha maaf maaf", ucap Daniel sambil terlihat menahan tawa.
"Egh, egh, hufhhh, can you help me?", Laksmi meminta tolong untuk membenarkan posisi sandaran kursi tersebut.
Daniel pun menolong membenarkan posisi sandaran kursi Laksmi. Secara tiba-tiba posisi kursi tersebut menjadi tegak dan membuat muka Laksmi tepat berada di depan muka Daniel. Mata Laksmi langsung melotot dan membuatnya tak bisa berkata-kata, ia langsung menggenggam roknya untuk menghilangkan rasa gugupnya. Daniel yang sudah selesai mengurusi kursi tersebut langsung melihat ke arah Laksmi. Dan membuat dirinya terdiam juga. Tatapan mata Daniel yang awalnya berada di mata Laksmi, perlahan-lahan turun menuju bibir Laksmi. Wajah Daniel memerah, Laksmi nampak sangat gugup, namun ia nampak tak mau mengacaukan momen yang telah ia tunggu-tunggu. Melihat Daniel yang menatap bibirnya selama beberapa detik, membuat Laksmi langsung memejamkan matanya dan bersiap-siap untuk momen yang akan terjadi.
"Tinttt".
Lagi-lagi suara klakson mobil mengacaukan momen tersebut. Daniel langsung menjauhkan wajahnya dari wajah Laksmi dan kembali duduk di kursinya. Dengan wajah yang memerah Daniel langsung berpura-pura seakan tak terjadi apapun di mobil itu. Begitu pula dengan Laksmi, ia langsung mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil sambil mengipas-ngipas wajah dengan tangannya.
"Eghmmm, eghm", Daniel berlagak membenarkan dasinya.
"Hufhhh, cuacanya lumayan panas ya", ucap Laksmi sambil mengipas-ngipas wajahnya.
"Iya, ayo kita berangkat", sahut Daniel.
"Ngomong apa aku ini, orang cuaca sekarang mendung", gumam Laksmi dalam hati.
Daniel pun menjalankan mobilnya dan mengantarkan Laksmi pulang. Setelah beberapa menit rasa canggung tersebut pun hilang. Dan mereka pun mulai berbincang satu sama lain.
"Laks, kamu beneran butuh kerjaan?", ujar Daniel.
"Iyaa, gamungkin aku becanda", sahut Laksmi dengan tatapan sedih.
"Oke, ntar aku cariin deh", ucap Daniel sambil tersenyum menoleh ke arah Laksmi.
Karena perbincangan yang panjang, membuat perjalanan tersebut tak terasa sama sekali. Mereka sudah sampai, dan membuat Laksmi harus pamit dari Daniel. Laksmi menawarkan Daniel untuk mampir sebentar sambil meminum secangkir teh. Namun karena hari sudah cukup sore, Daniel pun tidak bisa mampir dan memutuskan untuk pulang.
"Thank you ya. Kamu mau mampir dulu gak, minum teh", ucap Laksmi.
"Besok-besok aja deh, udah sore juga soalnya. See you. Ntar aku kabarin ya kalau ada kerjaan", sahut Daniel.
"Oke, thank you ya", ucap Laksmi ber terimakasih.
"Ok, sama-sama, Bye".
Laksmi langsung masuk ke dalam rumahnya. Ia masuk ke dalam kamarnya dan langsung merebahkan badannya di atas kasur. Ia memejamkan matanya sebentar sambil memikirkan hal-hal yang terjadi pada hari ini. Laksmi tersenyum, dan menikmati apa yang terjadi. Semua rencananya berjalan lancar dan ia berharap kelancaran ini akan bertahan sampai akhir pembalasannya. Setelah memejamkan mata sesaat Laksmi langsung bangun dan berjalan menuju toilet untuk mandi.
"Hah, Dompet", ucap Daniel yang tanpa sengaja melihat ke arah kursi mobilnya.
Daniel yang sedang menyetir langsung menepikan mobilnya ke pinggir jalan, lalu mengecek dompet tersebut. Dan ternyata benar saja dompet tersebut milik Laksmi. Karena belum terlalu jauh dari rumah Laksmi, Daniel pun memutuskan untuk mengembalikan dompet tersebut kepada Laksmi. Ia langsung memutar haluan mobilnya dan pergi menuju rumah Laksmi.
"Brak", Daniel keluar dari mobil.
Sesampainya di rumah Laksmi, Daniel pun langsung keluar dari mobilnya dan berjalan menuju pintu sambil memegang dompet Laksmi. Ia mengentok pintu dan sesekali memanggil nama Laksmi. Namun tak ada jawaban dari dalam rumah tersebut. Tanpa sengaja Daniel memegang gagang pintu rumah Laksmi, dan membuat pintunya terbuka. Ternyata pintu tersebut tidak terkunci, karena kebingungan akibat tak adanya jawaban dari Laksmi saat dipanggil tadi, membuat Daniel langsung masuk ke dalam. Walau Daniel tau bahwa ia tak seharusnya masuk jika tak ada orang, namun tetap saja ia melakukannya karena merasa sedikit khawatir.
"Kok gak dikunci sih, kalau gaada orang harusnya dikunci, mana orang manggil gak dijawab. Apa mungkin terjadi sesuatu ya", Daniel langsung masuk ke dalam rumah Laksmi.
Saat masuk ke dalam rumah tersebut, Daniel makin kebingungan dan merasa penasaran, karena lampu ruangan depan tersebut tak dinyalakan. Tiba-tiba saja pintu kamar mandi terbuka.
"Kreakkk".
Dengan memakai handuk Laksmi keluar dari kamar mandi itu. Lagi-lagi Daniel langsung terdiam melihat apa yang ia saksikan. Laksmi yang melihat pintu depannyanya terbuka langsung berjalan mendekat dan menutup pintunya. Daniel tak mengeluarkan kata-kata sedikitpun dan hanya melihat Laksmi dan sesekali mengalihkan pandangannya.
"Brak", menutup pintu.
"Kenapa gak ditutup, kamu gak liat aku cuma pake handuk gini", ujar Laksmi.
"Hah, iya iya", sahut Daniel yang sedang salah tingkah.
"Gleg".
Daniel tampak gugup dan menelan ludahnya. Laksmi tetap berdiri di dekatnya sambil sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk. Laksmi menatap Daniel dan mulai mengintimidasi Daniel. Daniel pun melihat kembali ke arah Laksmi. Lagi-lagi suasana hening karena mereka menatap satu sama lain. Laksmi yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk langsung berhenti dan melepas handuk yang ada di tangannya itu. Wajah Daniel mulai memerah lagi, dan saat itulah Laksmi melangkahkan kakinya, ia mencium Daniel dan membuat progres dalam rencananya.
Bersambung...
![](https://img.wattpad.com/cover/332678532-288-k756715.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
After The Rain
RomansHidup ini bisa dibilang sama seperti hujan, terkadang pelangi muncul sesudahnya, dan terkadang pula tidak muncul. Hujan melambangkan perjalanan hidup kita, hal-hal berat, serta kesedihan yang harus kita hadapi. Dan pelangi melambangkan kesuksesan se...