Jakarta

510 14 1
                                    

After The Rain

Episode 4

"Aku pindah ke Jakarta",

Laksmi mengabari Daniel melalui pesan singkat yang ia kirim melalui Whatsapp. Setelah mengabari Daniel Laksmi langsung mengontek penjual rumah yang akan ia tinggali saat di Jakarta nanti. Dan Laksmi langsung membeli rumah tersebut, dan bersiap-siap untuk pindah keesokan harinya.

"Halo, mbak saya jadi beli rumahnya", ujar Laksmi melalui handphone.

"Terimakasih".

Sejak hari pertama Antonio melangkahkan kakinya keluar dari rumah ini, Laksmi sudah melihat-lihat rumah yang mungkin saja akan ia jadikan tempat disaat pindah ke Jakarta. Dan ia memilih untuk tinggal di rumah minimalis yang sederhana dengan satu kamar. Dan pada akhirnya, semua itu tercapai, dan chapter hidup Laksmi yang baru akan segera dimulai.

Tak terasa hari esok telah datang, dan Laksmi akan pindah ke Jakarta hari ini. Ia bangun dengan semangat, lalu bersiap-siap dan langsung berjalan menuju halte bus, dan barang-barang Laksmi sudah dibawa ke Jakarta dari semalam. Tak terasa tiga puluh menit perjalanan di bus sudah berlalu dan bus pun sampai di pemberhentian.

"Ckitt", suara rem bus berhenti.

Laksmi keluar dari bus dan masih sama seperti kemarin ia memejamkan matanya sesaat untuk menghirup udara kota Jakarta. Rasanya masih tetap sama bagi Laksmi, dan ia berharap setelah ia tinggal disini, Jakarta akan memberikan kesan dan kenangan baru dalam hidupnya. Dan tentunya kesan dan kenangan yang indah.

Laksmi berjalan melangkahkan kakinya secara perlahan sambil menyusuri trotoar. Ia merenungi hidupnya, dan sesekali ia memejamkan matanya sambil menghela nafas panjang. Tiba-tiba saja hujan turun dengan sangat lebat, dan membuat Laksmi langsung berlari menuju cafe.

"Zshhhhhhh", suara hujan.

"Hah", Laksmi berlari menuju cafe.

"Kringg", Laksmi membuka pintu cafe.

Sambil menunggu hujan Laksmi memesan kopi di café tersebut, lalu ia duduk di kursi yang berada di tepi jendela. Sambil minum kopi, Laksmi juga menatap hujan yang lebat itu. Padahal pada saat berangkat, cuaca nya baik-baik saja. Namun pada saat turun dari bus, awan telah mendung dan hujanpun turun. Sekitar beberapa menit Laksmi menunggu hujan berhenti, hingga pada akhirnya hujan tersebut pun berhenti. Laksmi langsung membayar kopinya dan pergi menuju rumah barunya. Hujan kali ini tidak menunjukkan pelangi setelahnya. Begitulah kehidupan, tak kan selalu ada kebahagiaan walaupun kita sudah melewati ribuan kesusahan. Kebahagian hanya bisa didapatkan oleh orang-orang yang beruntung saja.

Setelah beberapa menit berjalan kaki, akhirnya Laksmi sampai di rumah barunya. Suasananya sangat baru, dan membuat Laksmi berhenti sejenak sambil menatap rumah itu dengan senyuman. Ia pun berjalan mendekati pintu dan penjual rumah tersebut tiba-tiba keluar dari rumah itu.

"Kreakk", membuka pintu sambil keluar.

"Eh ini mbak Laksmi kan ya? Saya kira mbak sendirian, hehehe, cocok deh mbak kalau mau memulai rumah tangga di rumah ini, soalnya hawanya itu kekeluargaan banget", ujar penjual rumah tersebut dengan nada yang sangat ramah.

"Hah", Laksmi kebingungan dan hanya bisa tersenyum.

"Kalau gitu mari, saya duluan dulu ya mbak, semoga betah di rumahnya", penjual rumah itu berpamitan.

"Iya bu, hati-hati ya", sahut Laksmi.

Laksmi sempat kebingungan sesaat, hingga ia akhirnya teringat bahwa mungkin saja Antonio ada di rumahnya. Dengan derap langkah yang tegas dan ekspresi yang kesal Laksmi masuk ke dalam rumahnya. Dan benar saja, Antonio sedang duduk di sofa yang masih di selimuti kain putih.

After The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang