01. Dunia Lain

1.3K 167 5
                                    

Gojo Satoru membuka matanya perlahan. Hal pertama yang ia lihat adalah langit yang cerah dan dedaunan pohon yang rindang. Menengok kanan dan kirinya, Gojo sadar ia sedang berbaring di taman pemakaman tepat di samping sebuah nisan.

Six eyes miliknya mengatakan bahwa kini ia tidak berada di dunia miliknya, melainkan dunia lain di mana terdapat energi kutukan tetapi tidak ada kutukan.

Gojo masih diam berbaring untuk menjernihkan pikiran dan memproses semua informasi yang diberikan matanya. Sampai beberapa menit kemudian, ia mendengar langkah kaki seseorang mendekat.

“Maaf jika saya lancang. Ini pertama kalinya saya melihat Anda di sini, kalau boleh tahu, siapa Anda?”

Masih berbaring, Gojo hanya melirik orang berekspresi datar yang barusan bertanya padanya.

“Pemandangan di sini cukup indah, tempatnya juga nyaman.”

Gojo belum berniat untuk mengenalkan dirinya, ia harus mendapatkan informasi lebih banyak lagi.

“Apa Anda kenalan mendiang?” Orang itu kembali bertanya, masih dengan ekspresi datarnya.

Mendengar orang itu bertanya lagi, Gojo memutuskan untuk duduk dan melihat nisan di sampingnya. Melihat tulisan pada nisan yang mulai memudar, sepertinya mendiang sudah meninggal cukup lama. Meskipun begitu, nama S.ODA terukir jelas di sana.

Matanya kini beralih melihat orang itu dengan saksama. Orang itu memakai kacamata dan berpakaian formal, tangan kanannya menggenggam buket bunga. Six Eyes miliknya juga melihat suatu energi asing yang dengan tenang berada di dalam tubuh orang itu.

“Aku tidak kenal dengan mendiang, tetapi ia pasti orang yang baik.” Ucapnya yakin.

“Anda tidak mengenal mendiang, tetapi yakin mendiang orang yang baik? Mengapa Anda berpikir demikian?” Orang itu terdengar heran mendengar ucapannya, tetapi masih mempertahankan ekspresi datarnya dengan tenang.

“Ya, mendiang orang yang baik, buktinya kau mengunjungi makamnya. Jika bukan itu alasan kau berkunjung, maka kau berkunjung karena merasa bersalah atau menyesal pada mendiang.”

Matanya masih melihat orang itu dengan saksama. Gojo dapat melihat orang itu kehilangan ketenangannya, perkataannya tepat sasaran. Orang itu terkejut mendengar apa yang ia katakan, raut penyesalan kini terlihat pada wajah orang itu, bibir orang itu bergetar karena kesedihan yang ditahan.

“Keduanya benar.”

Setelah orang itu membenarkan perkataan Gojo, kini hanya ada keheningan di antara keduanya. Orang itu menaruh buket bunga yang selama ini digenggam pada nisan, lalu berdiri diam dengan ekspresi datar yang kembali terpasang. Akan tetapi, Gojo dapat melihat mata orang itu masih penuh dengan kesedihan dan penyesalan.

Merasa tidak sopan jika terus menatap orang asing itu, Gojo mengalihkan tatapannya pada pemandangan indah pelabuhan di kejauhan. Meskipun sedikit berbeda dari dunianya, Gojo yakin sekarang ia berada di Yokohama.

Gojo bertanya-tanya dalam hati tentang energi asing yang ia lihat pada orang itu. Energi itu berbeda dengan energi kutukan, terlihat lebih stabil dan mudah dikuasai daripada energi kutukan yang berasal dari emosi negatif manusia. Mungkin energi itu alasan tidak adanya kutukan meskipun energi terkutuk masih ada, ini sama artinya dengan dunia yang hanya berisi penyihir jujutsu. Bukankah ini hampir sama dengan dunia yang diinginkan oleh sahabatnya?

Gojo tenggelam dalam pikirannya sendiri sampai orang itu tiba-tiba kembali bersuara dan memecah keheningan di antara mereka berdua.

“Nama saya, Sakaguchi Ango.”

Gojo kembali menatap orang itu, yang kini ia ketahui namanya.

“Gojo Satoru.”

“Jika tidak keberatan, saya ingin bertanya kenapa Gojo-san berada di sini? Anda tidak terlihat seperti warga lokal.”

Mendengar pertanyaan dari Ango, Gojo yakin orang itu sudah terbiasa dalam hal menginterogasi seseorang. Sedari awal, ia sudah menebak Ango bukanlah orang yang bisa ia percayai sepenuhnya dan bukan pula orang yang mudah percaya pada orang asing seperti dirinya. Terima kasih pada pengalaman hidupnya selama ini sehingga ia mampu menebak karakter seseorang dalam pertemuan pertama.

Sebenarnya Gojo berniat pergi saat mendengar langkah kaki Ango, tetapi Gojo baru sadar, untuk pertama kali dalam hidupnya, ia tidak punya uang. Entah ke mana perginya dompet miliknya yang selalu ia gunakan untuk mentraktir murid-murid kesayangannya.

Sebelum menemukan cara untuk kembali ke dunianya, ia terpaksa harus hidup di dunia ini. Hidup itu butuh uang. Oleh karena itu, ia terpaksa mendapatkan simpati orang lain sebelum ia mendapatkan pekerjaan.

Menghela nafas dramatis, Gojo memulai cerita menyedihkan terbaik miliknya.

“Ya, aku dari Tokyo. Berniat mencari pekerjaan dan memulai hidup baru di Yokohama, tetapi malah bernasib sial di hari pertama menginjakkan kaki di sini. Aku baru saja kecopetan dan berniat menunggu kematianku di taman pemakaman ini.”

Tidak ada perubahan ekspresi, Ango hanya mengangkat alisnya tidak percaya setelah mendengar apa yang ia katakan.

Jangan salahkan dirinya, oke? Ia adalah Gojo Satoru, kata menyedihkan sama sekali bukan dirinya. Setidaknya ia berusaha bukan?

“Kenapa harus bersusah payah menginginkan kehidupan baru di kota yang berjarak hanya satu jam perjalanan dari kota asal Anda, Gojo-san?”

Mencoba mencari alasan yang meyakinkan, Gojo kembali menambahkan bumbu pada ceritanya yang tidak seratus persen salah.

“Katakanlah aku memiliki penyesalan pada seseorang yang sudah tiada, tetapi tak mampu untuk pergi terlalu jauh dari tempat yang menyimpan sejuta kenangan dengannya. Oleh sebab itu, aku hanya mampu melangkahkan kakiku sejauh ini.”

Sepertinya ia memiliki bakat menjadi penulis novel.

Meskipun Ango masih tidak percaya padanya, Ango terlihat seperti menimbang-nimbang apa yang harus ia lakukan pada Gojo.

“Apa Anda seorang pengguna kemampuan, Gojo-san?”

Huh...?”

Gojo menatap Ango bingung. Ia tidak mengerti apa maksud dari Ango dengan pengguna kemampuan. Melihat kebingungannya, Ango menjelaskan secara singkat apa itu kemampuan dan pengguna kemampuan padanya.

Setelah mendengar penjelasan singkat dari Ango, Gojo akhirnya mengetahui nama dari energi asing di dalam tubuh Ango dan gambaran bagaimana energi itu bekerja.

Saatnya menambahkan bumbu terakhir pada ceritanya.

Teknik apa yang harus ia pakai? Kebanyakan teknik miliknya terlalu mencolok. Bagaimanapun juga, ia adalah yang terkuat di dunianya, wajar saja bukan jika ia sedikit pamer tentang kekuatannya. Akan tetapi, ia masih kekurangan informasi tentang dunia ini, ia tidak boleh gegabah, lebih baik menyembunyikan kekuatannya dulu untuk saat ini dan bertindak seperti orang yang memiliki kemampuan sepele.

“Jadi begitu, sekarang aku yakin kalau aku tidak berhalusinasi. Kau tahu, terkadang aku tiba-tiba berpindah tempat secara tidak sadar. Contohnya saat aku bangun tidur dan berpikir untuk pergi ke kamar mandi, tiba-tiba saja aku sudah berdiri di hadapan cermin kamar mandi, dan masih banyak lagi kejadian-kejadian saat aku tiba-tiba berpindah tempat secara tidak sadar. Apa itu artinya aku juga seorang pengguna kemampuan?” Tanyanya seheboh mungkin.

Ango terdiam sebentar sampai akhirnya Gojo mendengar sesuatu yang ia inginkan. Untuk saat ini, ia berhasil.

“Mungkin. Gojo-san, saya akan sedikit membantu Anda. Ada sebuah tempat yang mungkin akan menerima Anda bekerja, saya akan memberitahu mereka tentang Anda. Besok Anda bisa mencoba melamar pekerjaan di sana, tetapi jika mereka tidak menerima Anda, saya tidak bisa membantu Anda lagi.”

Another World ~ Gojo Satoru X BSDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang