09. Mafia

978 137 31
                                    

Seorang gadis muda berambut pirang sebahu adalah orang yang berada dalam panggilan. Gadis itu memakai pakaian formal serta bertingkah tenang dan serius. Entah mengapa, baginya gadis itu terlihat mencurigakan.

“Berdasarkan laporan, Anda punya permintaan. Apa...”

Oohh... Betapa cantiknya.”

Belum sempat Tanizaki menyelesaikan perkataannya, Dazai tiba-tiba berjongkok di dekat gadis itu dan memegang tangannya.

“Kau adalah wanita yang teguh dan menawan, layaknya sekuntum bunga lili yang baru saja mekar.”

Gojo tersenyum. Matanya dapat dengan jelas melihat apa yang pemuda perban lakukan. Dazai terlihat seperti bertingkah konyol dengan merayu seorang wanita. Akan tetapi, tangan pemuda perban yang satu lagi dengan mulus, tanpa disadari memasukkan alat penyadap pada saku gadis itu.

“Maukah kau, dengan senang hati, melakukan bunuh diri ganda bersamaku?”

“Ap-apa!?” Gadis pirang terkejut.

Bugh

Dengan kuat Kunikida memukul pemuda perban.

“Maaf. Tolong lupakan apa yang barusan terjadi.”

Kunikida menyeret Dazai ke sebuah ruangan gelap kecil, yang entah digunakan sebagai apa. Tidak lama kemudian, terdengar suara pukulan dan jeritan kesakitan dari pemuda perban.

“Baiklah. Mengenai permintaanku. Belakangan ini, ada sekumpulan berandalan di belakang gedung tempat aku bekerja.”

Gadis itu kembali tenang dan meminum teh yang disajikan. Seakan tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya, atau mungkin karena telah terbiasa? Sikap yang aneh.

“Berandalan?” Gojo bertanya.

“Sebenarnya, aku tidak yakin. Kudengar mereka memakai pakaian compang-camping dan berbicara dengan bahasa asing.” Lanjut gadis itu.

“Mereka mungkin imigran gelap.” Kunikida keluar dari ruangan tadi. Gojo dapat melihat Dazai telungkup di lantai sambil mengaduh pelan.

“Tidak peduli seberapa keras polisi militer berusaha menangkap, mereka terlalu gesit seperti tikus dan jumlahnya terus semakin bertambah. Memang seperti inilah takdir kota yang dekat dengan pesisir, apalagi pelabuhan besar.” Pemuda kacamata melanjutkan.

“Kau benar. Aku tidak dapat menyerahkan hal ini pada polisi militer tanpa bukti yang memberatkan. Itulah sebabnya...”

“Kau ingin kami menyelidiki mereka dan mengumpulkan bukti.” Kunikida menyela. Gadis itu menganggukkan kepala membenarkan.

Kunikida mengalihkan tatapannya pada Atsushi, “Kau yang pergi, bocah!”

Huh!?” Bocah harimau terkejut.

“Ini hanya tugas pengintaian. Meskipun mereka mungkin penjahat, mereka hanyalah orang-orang biasa. Tugas ini cocok menjadi tugas pertamamu.”

“Ta-tapi...”

“Tanizaki, kau juga ikut dengannya.” Kunikida mengabaikan protes Atsushi.

“Jika kakak pergi, Naomi juga ikut.” Seperti biasa, gadis itu memeluk kakaknya.

“Bagaimana denganku?” Gojo menunjuk dirinya.

“Gojo-san di sini saja. Aku akan menunjukkan padamu cara membuat laporan yang benar.” Gojo menganggukkan kepala mengerti.





Gojo membantu Atsushi mempersiapkan apa saja yang bocah itu perlukan.

“Apa semuanya sudah siap?”

Bocah itu mengangguk ragu, ia terlihat gelisah.

Another World ~ Gojo Satoru X BSDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang