Tok tok tok
“Direktur, ini Kunikida! Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan.”
Aghh...! Momennya hancur! Menyebalkan!
“Masuklah!”
Setelah dipersilakan, pintu terbuka dan menampakkan pemuda kacamata yang memasang wajah serius. Meskipun memang biasanya terlihat serius sih, tapi kini terlihat lebih serius.
“Ada apa Kunikida?”
Perhatian sang direktur maupun Gojo kini berada sepenuhnya pada pemuda kacamata yang berdiri tegap di depan pintu ruangan yang tertutup rapat kembali. Melirik penasaran sebentar pada Gojo, Kunikida kembali menatap direktur dan menjawab.
“Tadi pagi, Yosano-sensei dan Atsushi pergi berbelanja. Saat mereka berada di dalam kereta pada perjalanan pulang, mereka berdua diserang oleh dua anggota Port Mafia. Kajii Motojirou, teroris pengebom yang merupakan buronan terkenal, dan Izumi Kyouka, pembunuh bayaran yang wajahnya mulai dikenali.”
“Apa Atsushi-kun dan Yosano-sensei baik-baik saja? Bagaimana dengan para penumpang?” Sedikit khawatir, Gojo bertanya.
“Mereka berdua baik-baik saja. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Hanya masinis dan asisten masinis yang mengalami luka berat, dan keduanya telah mendapatkan perawatan dari Yosano-sensei sendiri. Beberapa penumpang yang hanya mendapatkan luka ringan dan sedikit syok juga telah mendapatkan perawatan dari petugas medis di stasiun.”
“Syukurlah kalau begitu. Bagaimana dengan kedua anggota mafia itu?” Tanya sang direktur.
“Pertama, aku ingin meminta maaf padamu, direktur, karena tidak secepatnya melaporkan hal ini dan mengambil keputusan sendiri.” Pemuda kacamata membungkuk meminta maaf.
“Aku memercayaimu, Kunikida. Tegaklah dan lanjutkan laporanmu!” Tegas Fukuzawa.
Pemuda kacamata yang mendengar hal itu kembali menegakkan badan dan melanjutkan laporannya.
“Kajii Motojirou berhasil melarikan diri, sedangkan Izumi Kyouka berhasil ditangkap. Kami menginterogasinya dan berhasil mendapatkan sedikit informasi mengenai insiden ini. Orang yang memerintah mereka berdua adalah orang yang sama dengan insiden sebelumnya, Akutagawa. Kajii Motojirou bertugas untuk mengambil alih lokomotif dan gerbong depan, sedangkan Izumi Kyouka bertugas di bagian belakang kereta dengan bom yang dipasang pada tubuhnya.”
Gojo maupun Fukuzawa yang mendengar penjelasan terakhir pemuda kacamata tidak dapat menyembunyikan keterkejutan mereka.
“Tunggu-tunggu! Maksudmu bom bunuh diri!? Maafkan aku yang tidak terlalu tahu tentang para mafia maupun buronan terkenal. Bisakah kau menjelaskan lebih detail terlebih dahulu tentang mereka berdua?”
Gojo mengangkat tangan kanannya dan menghentikan penjelasan pemuda kacamata. Ia benar-benar tidak habis pikir. Sebenarnya seberapa gila para anggota mafia itu?
Ingatannya tiba-tiba teralih pada pemuda perban yang merupakan mantan anggota mafia. Mengingat tingkah pemuda itu, Gojo rasa ia dapat menyimpulkan gambaran besarnya.
“Kajii Motojirou, seorang pria yang diperkirakan berusia akhir dua puluhan dan merupakan pengguna kemampuan yang disebut Lemonade. Menurut pengamatan kami sejauh ini, bukan hanya dia dapat membuat bom daya ledak tinggi yang berbentuk lemon, dia sendiri juga kebal terhadapnya. Kasusnya yang terbaru adalah insiden ledakan di gedung Maruzen yang menewaskan dua puluh delapan warga sipil tak bersalah, dan dia mengaku kalau insiden itu terjadi hanya untuk eksperimennya saja.”
Semakin ia mendengar penjelasan pemuda kacamata, ia semakin yakin kalau mereka benar-benar gila.
“Meskipun kemampuannya cukup menyulitkan, dia tidak terlalu pandai dalam bela diri. Dengan kemampuan Yosano-sensei, dan Kajii yang tidak mengetahuinya, Yosano-sensei berhasil mengalahkannya dan menangkapnya. Hanya saja saat di stasiun, dia berhasil memanfaatkan kekacauan yang terjadi untuk melarikan diri.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World ~ Gojo Satoru X BSD
Fanfiction( Slow Up ) Entah berapa lama Gojo terkurung di Prison Realm, tetapi ia mulai kehilangan kewarasannya. Tiba-tiba sebuah titik cahaya muncul. Dengan harapan teman-temannya berhasil menemukan cara untuk membebaskan dirinya, tanpa berpikir panjang ia...