Gojo Satoru berbaring di dalam sebuah futon di salah satu kamar asrama kecil sederhana.
Seorang Gojo Satoru.
"Hah..."
Menghela napas, ia sendiri tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Memikirkan kembali apa yang terjadi bukannya membuat semuanya jelas, tetapi malah membuatnya semakin bingung.
Tubuh sahabatnya dikendalikan oleh kutukan - ia terjebak karena terkejut - hampir kehilangan kewarasan - berpindah ke taman pemakaman di dunia lain - tidak ada dompet, hanya ada ponselnya yang tidak bisa dihidupkan - ditolong orang asing yang berziarah - melamar pekerjaan - disuruh mencari harimau - menghadapi rekan yang unik - menemani seorang bocah menyedihkan makan chazuke - bocah menyedihkan ternyata harimaunya - terpaksa tidur sederhana dan mengenakan pakaian tidak bermerek.
Bagian mana dari apa yang telah terjadi padanya yang masuk akal? Bagaimana caranya ia kembali? Apa yang sebenarnya harus ia lakukan?
Tok tok tok
"Gojo-san, apa kau sudah bangun? Maaf sebelumnya, tapi Dazai-san bilang ada keadaan darurat. Sepertinya Dazai-san sedang dalam masalah. Kita harus secepatnya pergi membantunya."
Suara Atsushi terdengar sangat panik. Kasihan sekali, bocah itu belum mengetahui perangai seorang Dazai Osamu.
"Tunggu sebentar." Balasnya sedikit berteriak.
Bangun dari acara berbaring dan memikirkan nasibnya, Gojo melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan memakai pakaian tidak bermerek dari Ango.
Kali ini, ia tidak memakai setelan yang terlalu formal. Ia hanya memakai kemeja biru polos yang sama seperti kemarin. Hanya saja, ia membiarkan dua kancing atas kemejanya terbuka serta menggulung kedua lengannya sampai siku. Ia juga memakai sabuk hitam, celana hitam, sepatu hitam, dan tidak lupa kacamata hitam.
Kunikida tidak akan mengomelinya kan? Semoga saja. Hehehe.
Setelah siap, ia membuka pintu dan melihat Atsushi yang gelisah sedang menunggunya. Bocah itu kini terlihat bersih dan rapi, kecuali rambutnya yang masih terpotong asal-asalan. Meskipun begitu, bocah itu tidak lagi terlihat menyedihkan seperti kemarin. Atsushi hampir terlihat seperti bocah normal biasa.
"Selamat pagi, Gojo-san." Sapa bocah itu sambil tersenyum.
"Selamat pagi juga, Atsushi-kun."
Membalas senyuman, tanpa sadar tangannya terulur menyentuh rambut Atsushi. Sepertinya bocah itu mulai terbiasa dengannya. Meskipun sedikit terkejut, reaksi bocah itu lebih baik daripada saat di kedai kemarin.
"Jadi, ada apa?" Tanyanya setelah menurunkan tangan.
"Ah iya. Tadi Dazai-san meneleponku. Dia bilang 'Aku sekarat'. Kita harus cepat-cepat menolongnya, Gojo-san."
Kasihan sekali, bocah di hadapannya benar-benar panik. Akan tetapi lihatlah, sumber kepanikan Atsushi sedang melambaikan tangan padanya dari balik kedua kaki pemuda perban itu sendiri, yang mengacung di dalam gentong bekas di halaman asrama.
"Oh tidak. Aku lupa bertanya di mana Dazai-san sekarang. Bagaimana ini?"
Benar-benar kasihan. Bagaimana bisa, bocah harimau tidak menyadarinya?
"Tenanglah, Atsushi-kun. Coba lihat itu."
Gojo memegang kedua pundak Atsushi lalu memutar tubuh bocah harimau agar dapat melihat Dazai di bawah sana.
"Dazai-san!?"
Panggil Atsushi terkejut dan heran. Bocah harimau lalu berlari menuruni tangga sedangkan Gojo mengikuti di belakang dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World ~ Gojo Satoru X BSD
Fanfiction( Slow Up ) Entah berapa lama Gojo terkurung di Prison Realm, tetapi ia mulai kehilangan kewarasannya. Tiba-tiba sebuah titik cahaya muncul. Dengan harapan teman-temannya berhasil menemukan cara untuk membebaskan dirinya, tanpa berpikir panjang ia...