3. Kerja Bakti

4 3 0
                                    

"Saling menerima kekurangan satu sama lain dapat menjadi awal pertemanan."

-Alinda Winanta

***

Di hari kedua sekolah tidak ada yang spesial bagi Alin, ditambah lagi ia dihukum oleh guru piket agar membantu petugas kebersihan untuk membersihkan WC yang begitu kotor di pagi buta, karena ia 'tak membawa peralatan bersih-bersih untuk melakukan kerja bakti.

Alin melakukannya bukan tanpa sengaja, hanya saja ia membolos sebelum upacara berlangsung dan meninggalkan tasnya di dalam kelas, hal itu dikarenakan ia tidak menyudahi tugas akhir pekan.

Seseorang mengatakan bahwa karangan harus berlandaskan pengalaman pribadi, namun libur panjang kemarin adalah libur yang terkutuk bagi Alin, beruntung ada seseorang yang mau menemani hari-hari membosankan selama libur panjang dengan mengajaknya bermain petak umpat.

"Seharusnya kau senang, karena sekarang sudah tahun ajaran baru dan kau telah dinyatakan naik kelas," ujar petugas kebersihan yang sedari tadi melihat Alin selalu cemberut.

"Saya tinggal kelas," ujar Alin dengan lugas sembari menyikat WC.

Pria itu terkekeh, "Haha ... jangan bercanda!" kilahnya sembari menguras bak.

Alin menghentikan aktivitas menyikatnya seraya mendengus. "Apa saya kelihatan kayak bercanda?"

Pria itu berpaling ke arah Alin sembari menatap netra matanya lamat-lamat, namun tidak ada kebohongan yang ditemukan di sana. "Aku percaya padamu, tapi anggap saja sebagai pelajaran."

Alin mengangguk, kemudian kembali fokus menyikat WC untuk menyelesaikan hukumannya, karena ia jerah berada di sini terlalu lama. Hingga tanpa terasa lonceng berbunyi tiga kali, menandakan sudah saatnya masuk. Namun, kali ini tidak ada kegiatan belajar-mengajar.

Masing-masing kelas berkumpul di tempat yang sudah ditentukan oleh kepala sekolah, kemudian mereka mulai melaksanakan tugasnya.

Kelas I sudah berada di Lapangan Upacara, kemudian mulai melakukan operasi semut, Kelas II sudah berada di Lapangan Olahraga, kemudian mulai menyapu Lapangan Olahraga, Kelas III sudah berada di lingkungan depan sekolah, kemudian mulai mencabut rumput liar yang berada di sekitar sekolah, Kelas IV sudah berada di Kolam Ikan, kemudian mulai menangkap ikan yang akan dimasukkan ke dalam akuarium, Kelas V sudah membagi tugas untuk membersihkan taman depan dan belakang dan Kelas VI sudah membagi tugas untuk mendata setiap kelas yang kekurangan bangku.

Siswa-siswi Kelas IV begitu kesulitan menangkap ikan secara manual untuk dimasukkan ke dalam akuarium dikarenakan tak ada yang membawa jaring, mereka hanya membawa penyikat WC untuk membersihkan kolam ikan dan sapu lidi untuk membersihkan selokan nantinya.

Beberapa dari mereka ada yang berhasil menangkap ikan, namun karena licin, ikan dapat kembali terjun ke air, ada yang terjatuh karena genangan air dan ada pula yang seragamnya basah kuyup akibat bermain air.

"Cukup, Kin! aku udah basah kuyup nih," ujar Odelia sembari menghalau buyuran air dari Kinan dengan telapak tangannya.

"Rasain pembalasanku, bwe," ledek Kinan seraya menjulurkan lidahnya.

Odelia memutar bola matanya, kemudian mendengus. "Ya sudah, kita impas."

Odelia mendekati Kinan, kemudian meraih gayung yang tengah di genggamnya. Namun, Kinan yang menyadari pergerakan Odelia dengan cepat menjauh.

Alhasil, Odelia mengejar Kinan untuk mendapatkan gayung tersebut dengan berlari kencang, sehingga lajunya tak terkontrol dan menabrak salah satu Siswi Kelas C.

Konstelasi Baru Vol.01 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang