Capther VIII

620 28 0
                                    

Aku berlari cepat meninggalkan Carrel dan Bryan.

Mereka benar-benar brengsek !! Aku dibodohi oleh mereka selama ini. Aku dibohongi habis-habisan.

Apa mereka pikir kehidupanku ini adalah lelucon. Matilah kalian semua !!!

Aku melajukan mobilku, melesat dijalan raya tanpa kendali. Aku rasa mati adalah hal lebih baik jika hidupku hanyalah mainan untuk orang yg aku cintai.

Brug !!!!

Aku tak tahu apa yg terjadi didepan sana. Tiba-tiba saja aku mendengar suara decitan mobil dan suara tabrakan. Aku membanting stirku kekiri, namun akubrasa aku terlambat. Gelondongan besi besar tiba-tiba saja menghantam mobil. Aku hanya mampu merunduk kesamping. Dan bungggg !!!!

Seperti di film final destination. Bedanya di film itu adalah kayu yg jatuh dari box container, dan ini adalah besi.

Banyak sekali yg mendekat dan berkata macam-macam. Tapi pandanganku memberat. Yg aku lihat hanyalah wajah Carrel yg sedang tersenyum. Senyum yg menyejukkan hatiku.

"Aku mencintaimu Carrel"

Dan semua gelap.

*****

"Hai Jo..." seseorang menyapaku. Aku menoleh padanya. Carrel... Dia cantik dengan gaun putih yg melekat pas ditubuhnya.

Aku melihat sekitar, sebuah tempat tanpa ujung, hutan belantara yg sangat dingin

Dimana aku ?

"Carr..." panggilku pada Carrel yg berdiri dihadapanku.

"Carr..." seseorang memanggil Carr. Dia menoleh dan tersenyum pada pria itu.

Saat pria itu menghampiri kami, Carrel langsung memeluknya. Dan mencium bibir pria itu.

"Ayo kita pergi. Kita tinggalkan saja pria bodoh ini disini." ujar pria itu dengan senyum sinisnya. Diikuti lirikan sinis dari mata Carrel.

"Where are you going Carr? Dont leave me Carr.." teriakku mencegah Carrel pergi.

Pria yg memiliki mata sama sepertiku, abu-abu.. Lesung pipi yg menawan itu. Carrel meninggalkanku dan pergi dengan pria itu.

Setelah mereka pergi. Semuanya menjadi silau. Aku seperti tertarik dari tempatku berdiri.. Kemudian samar aku membuka mataku lagi.

"Jo... Kau sudah sadar sayang ?" seorang gadis berwajah sendu, dengan mata coklat dan rambut pirang duduk disisi kiriku.

"Hmmm. Kau siapa?" tanyaku parau. Aku asing dengan wajahnya. Siapa dia ? Apa aku mengenalnya ?

"Kau tak ingat aku Jo ? Aku kekasihmu Jo.. Aku kekasihmu" ujarnya pilu menangis menunduk dihadapanku.

Apa benar dia kekasihku ? Lalu mengapa aku tak merasakan getaran apapun terhadapnya ?

Tiba-tiba saja seseorang masuk keruangan putih ini.

Langkahnya yg pelan, wajah lelah dan sendunya. Rambut coklat dan mata biru yg indah itu.

"Jo.." panggilnya lirih.

"Kau .. Siapa ?" tanyaku padanya. Matanya terbelalak. Seperti ada keterkejutan diwajah cantik itu. Disisinya sudah ada seorang pria paruh baya dengan pakaian formal ala pengusaha yg sedikit kusut.

"Permisi.. Kami harus memeriksa tuan Jonathan. Jadi tunggulah diluar. Semuanya tanpa terkecuali." pinta seorang dokter yg baru saja muncul dari balik pintu kamar.

Dokter memeriksaku dengan seksama, memberikan intruksi pada suster.

"Apa anda mempunyai keluhan tuan Jonathan ?" tanya dokter tanpa mengalihkan pandangannya dari catatan suster.

Mrs.Gun, I LoVe You !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang