Pesawat landing akhirnya. Jennie sampai di Korea setelah dia harus ikut Paman dan Tantenya agar bisa lanjut sekolah disini. Karena di sekolah lama, bagi Jennie kurang cocok. Dia gak betah di N.Z. Makanya balik ke Korea setelah dulu pernah TK disini.
" Sekolah kamu namanya SaMYang High School. Paman udah carikan sekolah yang bagus, terbaik di Korea." Jelas Yunho selama Jennie memeriksa situs online tentang sekolah ini.
" Kalau Sopa?" Tanya Jennie.
" Sopa bagus juga. Tapi lebih baik di SaMYang saja. Semua kebutuhan yang kamu mau ada disana tanpa hambatan." Jawab Tiffany hingga Jennie mengangguk manut dan dia mau untuk besoknya sekolah.
Jennie siap bertemu teman baru, lingkungan baru juga. Dia harus lebih ramah dari N.Z. Menjaga sikap dan attitude di Korea sangat di butuhkan.
" Namaku... Jennie Ruby Jane. Untuk koreanya Jennie Kim. Aku pindahan dari salah satu SMA negeri di New Zealand."
Semua temannya suka. Karena selain Jennie cantik, dia asik di ajak ngobrol. Chill banget anaknya. Jadi ikut modis.
Jennie menempatkan diri dimana dia berteman dekat dengan Bae Irene, si ullzang SaMYang dan Nayeon si paling anggota OSIS.
" Ketua OSIS ganteng. Namanya Jisoo."
Jennie menoleh ke belakang setelah dia duduk lama di kursi area pinggir lapangan. Melihat ada Jisoo yang melintas, lewat aja saat banyak cewek suka dia, cuek, dan super dingin sambil memegang gitar di tangannya buat di bawa ke kelas atas.
" Masih jomblo. Irene suka tapi pernah di tolak." Kata Nayeon bikin Irene tersenyum getir dengan raut kesalnya pada Nay yang tertawa bersama Jennie.
" Beneran?" Jennie nanya lagi.
" Iya. Dulu waktu masih kelas 1. Jisoo nolak ullzang gitu aja. Beritanya sampai keluar sekolah."
" Apa sih setan!" Omel Irene.
Jennie tersenyum tawa. Dia mengangguk dan menurutnya Jisoo emang ganteng. Tapi bukan berarti dia suka! Biasa aja sih kalau sama Jennie yang udah lama di luar negeri, ngeliat banyak cowok ganteng tiap hari.
" Ayo! Ayo!!" Panggil ketua kelas buat mereka lari ke tengah lapangan untuk jam olahraga.
Jennie di belakang tuh. Dia terakhir jalan sampai ada bola basket berguling ke arahnya buat dia nunduk untuk ambil karena diteriakin dari jauh suruh tahan bolanya biar gak jauh.
Jennie berdiri dari jongkoknya. Dia memegang bola ini lalu berbalik melihat ada cowok, seragam putih gak di kancing, kaos hitam dan telinganya bersama alis kiri tindikan satu. Rambut pirang hitam dan sedikit berantakan tapi itu saya tarik di dirinya buat cewek-cewek.
Jennie cukup dongak ngeliatnya. Tinggi nih cowok sekitar 178-nan.
" Anak baru ya?" Tanyanya.
" Iya."
" Nama lo siapa?" Tanyanya lagi.
" Jennie."
Tangan tersodor kan.
" Rosie. Cowok ganteng di sekolah ini, rangking satu terganteng di atas Kim Jisoo. Itu cowok nomor dua! Nomor tiganya--" Katanya bikin dia berhenti ngomong karena ada salah satu orang yang mendekat di belakang sana saat Jennie sibuk tersenyum kekeh dan mengangguk aja sambil nunduk.
Irene udah muntah dengernya waktu Nayeon ngakak parah sama kelakuan Rosie.
" Ngapain kamu disini?"
Jennie menoleh ke belakang. Dia ngeliat ada cowok lain berdiri di belakangnya. Memakai seragam olahraga yang sama sambil memegang peluit dan kertas absen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say No 1 ✓
أدب الهواةJennie baru aja pindah sekolah. Dia memiliki teman seperti Nayeon dan Irene. Secantik itu modisnya Jennie, ternyata banyak yang suka. Bahkan kandidat terganteng sekolah pun menyukainya. Mulai dari Rosie si petakilan, Lim yang manis, hingga Jisoo yan...