Jangan lupa Vote & Comment, ya!
Selamat Membaca 🐣.
.
.
.
Jam mengajar telah usai pukul 14:00 siang. Terlihat di ujung koridor, Miu tengah merenggangkan leher dan juga pinggang nya setelah melalui hal yang berat.
Sebenarnya, mengajar itu tidak berat dan sulit yang orang awam bayangkan dengan catatan tidak ada murid seperti Gupi dan Ohm didalam nya karena menurut Miu, mengurus Gupi dan Ohm adalah hal terberat & tersulit selama ia mengajar di sekolah ini.
"Hahh" Menghela nafas panjang sambil terus berjalan menuju ruang guru.
"Ek--hem!"
Miu melirik ke arah suara dan mendapati seseorang yang tidak ingin di lihat, siapa lagi kalau bukan guru bahasa inggris yang terus mengganggu nya, yaitu Grey.
Miu baru saja akan mengabaikan nya sebelum wanita itu mulai bicara.
"Sekarang kau sudah berani membuat murid sekolah jadi bawahan mu, Tuan Miu?"
*Apa lagi sekarang?* Miu berhenti lalu melihat ke arah Grey.
"Maaf, apa yang anda katakan barusan Nona Grey? Tolong jangan menyebar fitnah tentang saya, Nona Grey. Saya mohon"Miu sudah sangat lelah secara fisik saat ini. Sebisa mungkin ia menghindari cekcok dari nenek sihir tersebut.
"Aku memfitnahmu?" Melipat kedua tangan didepan dada.
"Lihat belakangmu" Ujar Grey.Miu segera berbalik dan mendapati Gupi tengah berada dibelakangnya beberapa meter sambil melambaikan tangan.
Miu memijit kening.
*Astaga. Mau apa lagi dia?*
"Gupi""Ya?!" Gupi segera mendekati Miu dengan penuh semangat.
"Pak cantik panggil Gupi?" Tersenyum."Apa yang kamu lakukan? Kenapa mengikuti saya?"
Gupi memainkan kedua telunjuk sambil memanyunkan bibir.
"Bapak belum memberikan nomor ponsel ke Gupi"
"Gupi sudah lari lapangan, lho! G-Gupi sudah lari sebanyak 10X sesuai perintah Bapak dan 1X lagi sebagai bonus biar Bapak mau kasih nomor ke Gupi tapi----tapi Bapak malah mengabaikan Gupi"
"Gupi sedih"Miu mengusap wajah.
Miu benar-benar tidak habis pikir dengan pikiran Gupi.
Dari sekian banyak murid yang Miu bimbing, ia tidak mengerti kenapa Gupi sedikit berbeda.
Jauh berbeda dari Ohm. Ohm dapat sedikit di atur, tapi tidak dengan Gupi.
Sedikit aneh--tidak! Dia memang aneh dan juga ehm---entahlah. Sulit di mengerti?
Miu sampai berpikir apakah Gupi sebenarnya adalah salah satu anak berkebutuhan khusus?
Jika memang begitu, seharusnya ia ditempatkan ke SLB saja.
(Sekolah Luar Biasa atau dikenal istilah SLB adalah sebuah lembaga pendidikan yang khusus diperuntukan bagi anak berkebutuhan khusus agar mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai dengan kekhususannya)Grey tiba-tiba menutup mulut lalu mengendus-endus sekitar.
"Aku mencium sesuatu"
"Bau apa ini?"
"Oh---ternyata bau asmara antara guru dan murid nya" Menyeringai."Nona Grey, tolong jangan bicara sembarangan. Saya tidak punya hubungan seperti itu kepada murid saya sendiri"
"Bukankah hal wajar jika seorang murid minta nomor guru nya untuk bertanya tentang pelajaran yang tidak dimengerti atau hal lain nya yang berhubungan dengan sekolah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Can Call Me Monster ⚠️🔞 || GULFMEW {END}
Teen Fiction🔞 AREA ♦ BXB ♦ 21+ Mature Content Dia terlihat seperti domba kecil yang tersesat, tadi nya. Sebelum aku mengetahui ada monster mengerikan didalam dirinya. 🔴 Unhealthy Relationship, Toxic, Bully, AU, Sex, ABO DISCLAIMER!! ⚠ UNTUK CERITA INI, KALAU...