Jangan lupa Vote dan Comment, ya!
Selamat Membaca 🐺.
.
.
"Tuan Miu, ini hasil nilai tengah semester kelas XII D IPA yang anda minta kemarin"
Miu yang saat ini sibuk pada layar komputer, melirik ke sumber suara.
"Oh--iya! Terima kasih, Tuan Takhun. Taruh saja di sebelah sana. Nanti saya lihat"
"Baik. Saya taruh di sini"
"Hm"
Takhun melihat Miu kembali sibuk pada layar komputer.
"Anda tidak ada jam mengajar lagi, Tuan Miu?"
"Ada! Tapi saya tidak bisa meninggalkan bagian penting ini karena saya harus menyerahkan nya segera ke Ibu Puff" Ucap Miu tanpa melirik Takhun.
"Perlu saya bantu? Kebetulan hari ini saya tidak ada jam mengajar"
"Oh--tidak perlu, Tuan Takhun. Sedikit lagi selesai. Terima kasih atas niat baik Tuan" Menyempatkan waktu untuk tersenyum pada Takhun dan kembali sibuk pada layar komputer untuk yang kesekian kali.
*Sedikit, huh? Aku bahkan tidak menyentuh makan siang ku dan bertemu dengan Joss di atap karena ini. Tch* Walau hati nya berontak, jari cantik nya tetap luwes mengetik di atas keyboard."Tapi---"
"SELAMAT SIANG, PAK CANTIKKKKK~~~" Gupi langsung berjongkok di sisi Miu sambil menopang dagu memakai dua tangan.
"Pak cantik sedang apa?"
"Pak cantik tidak mengajar setelah ini?""Sawadikhap, Pak Takhun" Ucap Ohm dan didengar oleh Gupi.
"Eng--ada Pak Takhun?" Gupi reflek bangkit berdiri.
"Sawadikhap"
"Maaf--tadi Gupi tidak lihat Bapak disini""Tidak apa-apa. Tidak apa-apa" Takhun hanya bisa mengelus dada.
Ini bukan pertama kalinya Gupi tidak melihat dia, tapi sudah yang ke-56x di berbagai tempat yaitu di jalan, koridor sekolah, perpustakaan, dan ruang guru seperti saat ini.
Mungkin di mata nya, hanya Miu yang dapat ia lihat.
Takhun mendadak cemas.
"Hoi, kenapa tadi kau ninggalin aku di kamar mandi, sialan?!"
Gupi melirik Ohm dengan tatapan kesal. "Kau buang air besar sambil tidur, ya? Lama sekali! Gupi kan tidak sabar untuk bertemu dengan Pak cantik"
"Pak cantik juga pasti tidak sabar untuk bertemu Gupi ka--ghhh??!" Reflek menerima tumpukkan buku yang Miu berikan padanya.
"Ini apa, Pak cantik?""Dari pada berisik disini, lebih baik kau antar buku itu ke kelas XII F IPA. Katakan pada mereka bahwa Bapak sebentar lagi kesana jadi silahkan kerjakan dulu LKS halaman 24 bagian I-III nanti di kumpul dan kau---kembali ke kelas mu setelah itu" Ucap Miu bernada kesal karena suara berisik di tengah stress nya sampai berhasil membuat Takhun mengundurkan diri diam-diam begitu melihat mood Miu yang mendadak buruk.
Ohm menjulurkan lidah pada Gupi yang sedang cemberut.
"Emang enak? Kekeke" Melirik Miu sambil memberikan jempol nya.
"Kerja bagus, sayang""Kau juga kembali ke kelas sama Gupi"
"Sayang sayang sakit jiwa" Menggelengkan kepala.Kini giliran Gupi yang menjulurkan lidah sementara Ohm menghentak kan kaki, kesal.
"Rasakan" Bangkit berdiri lalu memberikan setengah bagian dari tumpukkan ke tangan Ohm yang terbebas.
"Bantu Gupi bawa--nih""Eits, apa-apaan ini?"
"Kau pikir aku pembantumu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Can Call Me Monster ⚠️🔞 || GULFMEW {END}
Teen Fiction🔞 AREA ♦ BXB ♦ 21+ Mature Content Dia terlihat seperti domba kecil yang tersesat, tadi nya. Sebelum aku mengetahui ada monster mengerikan didalam dirinya. 🔴 Unhealthy Relationship, Toxic, Bully, AU, Sex, ABO DISCLAIMER!! ⚠ UNTUK CERITA INI, KALAU...