Jangan lupa Vote & Comment, ya!
Selamat Membaca🐰.
.
.
.
Setelah merapikan pakaian dan semua benda milik Sang Ibu di dalam peti mati, Miu menghampiri Gupi yang tengah tidur di meja tamu setelah menemani nya hampir seharian.
"Gupi. Bangun" Mengetuk bahu Gupi tapi tidak kunjung bangun.
"Gupi!" Sedikit menggoyangkan bahu tersebut."Eng---ngang ng----Gupi mas---ih ngantuk, Dad"
"Sebentar lagi------ngrokkkk" Kembali lelap dengan merubah posisi wajah nya jadi menghadap Miu.Miu memijit kening sekilas dan secara tidak sengaja ia memperhatikan wajah lelap Gupi yang tampak sangat tampan bila dilihat dari jarak dekat ini.
"Tampan sih" Tidak sadar mendekatkan wajah nya pada Gupi.
"Yah--kalau kamu tidak bersikap nyebelin dan centil, mungkin wajah mu terlihat jauh lebih tampan" Menadah dagu memakai kedua tangan nya.
"Dengan wajah sepertimu ini pasti banyak wanita yang suka dan antri. Tapi---kenapa kamu malah milih Bapak yang tidak ada apa-apa nya ini, huh?"
"Apakah penglihatanmu bermasalah dalam melihat wajah orang lain?""Engg---uhhh,, Pak can--tikkk" Gumam Gupi di dalam tidurnya.
Deg
Miu reflek mengatupkan mulut rapat-rapat.
*Aw? Dia dengar suaraku?*
"Pak can--tik, kapan mau jadi pa---car Gupi---nggg--ng--engg?" Cicit nya lalu menggaruk kepala. Sampai saat ini, ia belum sadar dan membuka mata.
"Gu---pi tidak tah---an--ngrokkkk"
"Gupi mau-------"Hening
"--------mau--------enggg nggg ngg----"
*Kau mau Bapak untuk apa??! Cepat katakan saja kenapa lama sekali???!!!* Greget Miu.
"----Gupi mau----bercinta sama Pak cantik--eng"
DEG
Wajah Miu langsung merah seperti kepiting rebus.
*Bahkan di dalam mimpinya, dia tetap bocah mesum!!!!*
*Astaga--apa yang aku harapkan darinya?!* Ketika hendak berbalik, secara tidak sengaja ia menyenggol sebuah sendok besi di sudut meja, membuat sendok tersebut jatuh ke lantai dan membangunkan Gupi."Nggrokkk--engg ang eng--Pak cantik?" Mengusap kedua mata.
"Cepat bangun dan pulang. Nanti orang tua mu khawatir" Ujar Miu sambil menyembunyikan wajah nya yang masih merah.
Gupi melihat wajah merah Miu lalu terkesiap. Ia mendekat lalu menyentuh kening Miu.
"Pak cantik sakit? Kok wajah nya merah seperti buah tomat?"
Miu mengalihkan wajah nya ke arah lain, membuat tangan Gupi melayang di udara.
"Bapak tidak apa-apa. Pulang sana"
"Tidak mau"
"Hei--sudah berani melawan guru mu?"
Gupi mempoutkan bibirnya menjadi donat.
"Tapi Gupi tidak pernah anggap Pak cantik sebagai guru---"
"Ya ya ya---dan terima kasih sudah bantu Bapak selama seharian ini. Selamat tinggal. Hati-hati di jalan" Melambaikan tangan lalu bangkit berdiri.
"Hati-hati dengan langkah Pak cantik"
Mendengar penuturan Gupi, Miu reflek melirik ke belakang.
"Huh? Apa yang----UWAAAA!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Can Call Me Monster ⚠️🔞 || GULFMEW {END}
Novela Juvenil🔞 AREA ♦ BXB ♦ 21+ Mature Content Dia terlihat seperti domba kecil yang tersesat, tadi nya. Sebelum aku mengetahui ada monster mengerikan didalam dirinya. 🔴 Unhealthy Relationship, Toxic, Bully, AU, Sex, ABO DISCLAIMER!! ⚠ UNTUK CERITA INI, KALAU...