The World for a Peach Blossom / The Princess's Gambit / 桃花折江山

Chapter 60 - The Man Who Tames Wolves

"Suami adalah pembimbing bagi istrinya, dan raja adalah pembimbing bagi para menterinya. Aku pikir Jiang shi akan memahami Wei Chen ketika dia bangun." Wajah Shen Zaiye tidak banyak tersenyum, setelah memberi hormat ke arah Selir Lan, dia menoleh untuk melihat Kaisar, "Kaisar dan Selir Lan sebaiknya kembali beristirahat terlebih dahulu, pada malam hari pemandangan di sini sangat bagus. Kalian juga bisa menikmati bulan."

Selir Lan mengerucutkan bibirnya, menatapnya dalam-dalam, menyingsingkan lengan bajunya dan kembali kepada kaisar.

Kaisar merangkulnya dan mengangguk, "Ya, kalau begitu aku akan kembali bersama mereka untuk beristirahat."

Shen Zaiye mengangguk, dan kaisar bangkit berdiri, sehingga kerumunan orang mengikuti di belakang dan pergi bersama. Nan Wang mengambil satu langkah dan berbalik tiga kali, melihat ke arah tempat tidur dengan mata khawatir, tetapi dengan Jing Wang berjalan di belakangnya, dia tidak berani tinggal dan hanya bisa mengikuti Kaisar dengan segera.

Mu Wuyin tidak pergi, dan tanpa sepatah kata pun, dia tinggal di kamar Shen Zaiye, dan bertanya dengan lembut, "Perdana Menteri akan bergerak?"

"Ya." Shen Zaiye dengan lemah berkata, "Wangye hanya perlu membawa Qin Sheng agar berguna di malam hari."

Qin Sheng? Taohua di tempat tidur merasa bahwa nama itu tidak asing lagi, seolah-olah dia pernah mendengarnya di suatu tempat.

"Bagus." Jing Wang menjawab. Dia segera pergi.

Ruangan itu akhirnya sunyi, Zhan Lu menutup pintu dan menjaga di luar, jadi Shen Zaiye kembali ke samping tempat tidur dan duduk, menatap curiga pada orang di tempat tidur, "Buka matamu jika kamu sudah bangun."

"..." Membuka matanya dan menatapnya, Taohua menghela nafas berat: "Aku pikir situasinya sangat kritis, dan aku akan berterima kasih kepada tuan karena telah menyelamatkan hidupku. Tanpa diduga, aku ceroboh dan mengganggu rencana tuan...."

Segera setelah mendengar penjelasannya. Dia tahu bahwa pembunuhan hari ini sebagian besar disutradarai sendiri olehnya, kasihan dia tidak tahu apa-apa, dengan bodohnya mengambil anak panah untuk seseorang.

Ada warna aneh di mata Shen Zaiye, dan setelah beberapa saat, dia benar-benar tersenyum: "Aku akan berterima kasih kepadamu karena memiliki niat untuk menyelamatkanku dan tidak menyeretku untuk memblokir panah."

Sudut mulutnya bergerak-gerak sedikit, Taohua menutupi bahunya dan duduk, berkata dengan wajah penyesalan, "Aku benar-benar harus melakukan itu, bagaimanapun juga, anak panah ini tidak terlalu kuat. Itu juga tidak bisa membunuh Tuan, jadi mengapa menambahkan bekas luka lain pada kulit dinginku?"

"Jiang Taohua." Shen Zaiye mengerucutkan bibirnya, "Tidak bisakah kamu mengatakan sesuatu yang baik untuk membuatku bahagia sebentar?"

"Kamu senang aku terluka?" Taohua meratakan mulutnya dan bergumam agak agresif, "Memang, kamu tidak berperasaan dan kejam!"

Shen Zaiye: "......"

Otak wanita ini bermasalah, bukan, apa yang dia katakan adalah kata-kata yang bagus, bagaimana bisa menjadi makna seperti ini setelah dia memparafrasekannya?

Tanpa daya menggelengkan kepalanya, dia dengan murah hati melepas jubah luarnya dan berbaring di tempat tidur, menatapnya dengan curiga, "Peluklah, tidur sebentar, dokter bilang kamu perlu lebih banyak istirahat."

Bahkan jika itu bukan luka yang serius, itu masih membutuhkan waktu lama untuk sembuh.

Setelah memberinya pandangan waspada, Taohua dengan ragu-ragu mengulurkan tangan dan menyodok dadanya, seolah memeriksa apakah ada duri, Shen Zaiye segera ingin menjemputnya dan melemparkannya ke luar jendela!