Chapter 12

20.7K 1.6K 40
                                    

~ᕼᗩᑭᑭY ᖇᗴᗩᗪIᑎᘜ~


"Gunakan senyum mu untuk merubah kehidupan,akan tetapi jangan biarkan kehidupan merubah senyum mu"

Tubuh nya menggeliat pelan,karena merasakan guncangan kecil di tubuh nya.membuka mata bulat nya itu dan melihat siapa yang telah menggangu tidur nya itu.

"Uh?,Abang Avin?"

Davin menatap Al dengan senyuman,ia menaiki kasur yang di tempati oleh Al.Memeluk nya dengan erat kemudian menutup mata nya.

"Abang Avin,kok bisa ada di kamar Al?"Tanya Al dengan mata yang sedikit terpejam.

Bukan nya menjawab Davin malah semakin memeluk erat tubuh Al yang menurut nya sangat menenangkan.

"Abang ihh! Al susah nafas" Al terus memberontak berupaya melepas kan pelukan Davin yang kencang.

"Diam Al.."

"Uh?,Abang Avin nangis?" Tanya Al karna merasakan basah di area leher nya.

"Tidur Al.." lirih Davin sedikit mengendur kan pelukan nya.

Al menatap Davin bingung kemudian menganggukkan kepala nya,ia juga masih mengantuk sekarang.

Setelah memastikan Al sudah tertidur,Davin mengelus pipi yang tampak memerah itu kemudian mencium nya.

"Jangan pergi" Bisik Davin kemudian ikut memejam kan matanya.

Beberapa jam yang lalu.

Kaki nya memasuki mansion yang sudah tampak sepi itu.Sedikit mengerut kan dahi nya karna mansion yang kini ia masuki sangat lah gelap.

Mengidikkan bahu nya acuh kemudian berjalan mengabaikan gelap nya mansion ini.Langkah nya terhenti karna tiba-tiba mansion yang tadi nya gelap kini kembali terang dapat ia lihat Daddy nya berdiri di depan nya jangan lupa kan tangan nya membawah cambuk.

"Baru ingat pulang kamu?" Tanya Daddy nya dingin.'Brady Abimana'

Davin menatap Daddy nya datar kemudian membuka baju nya dan mendudukkan tubuh nya ke lantai."Cepat" Perintah Davin.

"Bagus,nyadar juga kamu" Cibir Brady dan langsung melakukan apa yang selama ini ia lakukan.

20 cambukan terdapat pada punggung Davin darah menetes kelantai.Davin kembali memasang baju kemudian berdiri dan menatap datar Daddy nya itu."Terima kasih atas luka nya tuan" ucap Davin membungkukkan tubuh nya dan berlalu begitu saja.

"Mau kemana kamu?" Tanya Brady karna merasa anak nya ini ingin berjalan keluar bukan ke kamar nya.

"Bukan urusan mu" ketus Davin.

Brady menghelah nafas nya kasar.Devin pun yang sedari tadi melihat perdebatan itu berjalan menghampiri Daddy nya.

"Jangan terlalu kasar pada Davin Dad.."

ᴀʟᴠɪᴀɴ ᴅᴇᴀɴᴅʀᴀ ᴄᴀᴋʀᴀᴡᴀʟᴀ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang