Chapter 1

31.2K 2.3K 36
                                    

~ᕼᗩᑭᑭY ᖇᗴᗩᗪIᑎᘜ~

"Tetap lah tersenyum walaupun terpaksa"

Beberapa menit berlalu matanya mulai berkaca-kaca ia masih bingung kenapa tubuh sangat sulit digerakkan? dan dimana kedua orangtuanya?kenapa mereka tidak ada disini.

ceklek~

Pintu ruangan tersebut terbuka melihatkan 3 orang remaja.mereka berjalan beriringan menghampiri seorang remaja yang masih terbaring di ranjang pesakitan tersebut.

Mereka membulatkan matanya terkejut "waah lu dah bangun Al?,lama bener njir lu bangun hampir 2 bulan kagak bangun-bangun.lagi latihan mati lu?"

"Aww,sakit goblok!,dendam banget keknya lu sama gua?" Tanyanya sambil mengelus tangannya yang dicubit salah satu temannya itu.

"Bacot lu mendingan panggil dokter sono!" perintahnya dengan mendorong tubuh temannya dengan kasar.

Yang didorong pun hanya bisa mendesus"Gak usah dorong-dorong juga dong bro,santai aja gua juga mau manggil dokter nih"

"Gak usah" sahut salah satu remaja yang sedari tadi hanya menyimak.

"Lah kenapa king?"Tanya mereka kompak.

Remaja yang dipanggil king itu pun hanya diam kemudian segera memencet tombol yang kebetulan ada disampingnya
"Lain kali lihat lah sekitar, sebelum bertindak"sindirnya dengan nada dingin.

"Hehe maafkan kami king"

Setelah beberapa menit hanya ada keheningan diantara mereka sampai akhir nya seorang dokter yang membawa peralatan kedokteran menghampiri mereka.

"Permisi Tuan,saya ingin memeriksa pasien"
Mereka segera menyingkir untuk mempersilakan dokter tersebut memeriksa temannya.

Selang beberapa menit pemeriksaan,dokter tersebut menghampiri mereka "Keadaannya mulai membaik,hanya perlu melakukan beberapa perawatan lagi untuk membuatnya pulih kembali,dan ini catatan obat yang bisa kalian tebus diapotik.kalau begitu saya permisi,banyak pasien yang harus saya periksa"

Mereka menganggukkan kepala,tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada sang dokter.

"Gua akan tebus obatnya dulu kalian jaga Al"

"Baik king"jawab mereka dengan kompak.

Setelah memastikan ketua mereka keluar.salah satu dari dua remaja itu menghampiri Al dengan senyumannya.

"Al loh tau gak,heh? kok nangis?" Dengan panik dia menghapus air mata itu dengan lembut.

"Tubuh lu sakit banget ya Al? Tidur aja nanti sakit nya hilang sendiri" Ia mengelus lembut rambut halus itu

Mendapatkan elusan lembut tersebut,matanya perlahan-lahan tertutup tak lama dari itu dengkuran halus terdengar darinya.

"Gua janji bakal balas orang yang buat lu gini" Senyuman miring terbit dari bibirnya matanya pun memandang tajam kearah lain.

"Ck!,seperti nya saya harus buat dia amnesia biar dia tidak ingat keluarga brengseknya itu dengan itu dia mudah memulai kehidupan barunya disini"

Al memandang bingung ketiga remaja didepannya
"Kalian siapa? Kok Al nda kenal?"

Mereka hanya tersenyum
"Kami teman terdekat mu sekaligus abang mu" jawab salah satu dari mereka

Al memiringkan kepalanya bingung"Uh? Tapi kok Al nda kenal kalian"

Salah satu dari mereka mengelus rambut Al dengan lembut "kau mengalami amnesia,itu membuat mu tidak mengingat kami"

Al hanya menganggukkan kepalanya dan kembali bertanya
"Abang ini namanya siapa?" Tanya Al menunjuk orang didepannya karna sedari tadi orang didepannya hanya diam.

"Davino Abimana,panggil abang Davin"

Al memandang Davin dengan mata yang berbinar-binar
"Bang avin tampan,Al suka"

Davin tersenyum tipis mendengarnya
"Avin? Tidak buruk"

"Gua mau keluar sebentar,Jaga Al" Davin berlalu begitu saja meninggalkan kedua sahabatnya yang memandangnya sendu.

Mereka tau Davin pasti sedih ketika mendengar Al tidak mengingatnya.setelah Davin menebus obat tadi dia langsung diberi tau Al tadi menangis,Davin tentu saja panik ketika mendengar nya mereka baru saja mendengar bahwa Al baik-baik saja ia tau pasti ada yang tidak beres,maka dari itu ia langsung mencari dokter dan melupakan bahwa ia bisa memencet tombol didinding kamar tersebut.beberapa menit sebelum nya dokter mengatakan bahwa Al mengalami amnesia,mereka semua tentu saja terkejut mendengar nya Al melupakan mereka?.

"Bang avin mau kemana?" Tanya  Al polos membuat mereka tersenyum

"Bang avin kebelet boker,maka nya dia keluar,oh iya perkenalkan nama abang Melvin Anjello Leander,panggil abang Melvin"

"Kalau abang ini siapa nama nya?"

"Revan samudra Franklin,Panggil abang Revan"

"Wahh!!abang avin,abang elvin,abang evan,Al suka semua nya" ucap Al dengan antusias membuat mereka melebarkan senyumannya

"Tapi,Al lebih suka abang avin,abang avin tampan,abang evan dan abang elvin Tidak tampan!"

Mendengan hal tersebut membuat mereka melunturkan senyuman nya.

"King sialan"







TBC

Typo? Tandain

673 kata~

ᴀʟᴠɪᴀɴ ᴅᴇᴀɴᴅʀᴀ ᴄᴀᴋʀᴀᴡᴀʟᴀ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang