Chapter 18

12.9K 1.1K 62
                                    

~ᕼᗩᑭᑭY ᖇᗴᗩᗪIᑎᘜ~


"Hidup penuh orang munafik yang pura-pura baik"

"Dimana pemilik restoran ini?" Tanya Sylvia berusaha sesantai mungkin.

Tubuh pelayan itu membeku seketika,dengan tangan nya yang masih memeluk erat kaki Enzio.

"Kau tidak punya telinga..hm?"

"M-maaf kan saya nona,tapi pemilik restoran ini sedang berada di luar kota" jawab pelayan pria dengan menundukkan kepala nya.

Sylvia menghelah nafas nya pelan,kemudian menoleh ke arah Enzio,"lepas kan saja"

"Semudah itu?" Tanya Enzio menatap sinis pelayan yang masih setia memeluk kaki nya.

"Lepaskan saja dia untuk hari ini,biarkan dia bebas,besok baru kau bisa berbuat apa yang kau mau" bisik Sylvia membuat Enzio seketika tersenyum miring.

Dengan tidak berperasaan Enzio menendang tubuh Pelayan itu sampai terpental menabrak meja yang kebetulan tidak ada yang menduduki nya.

"Cepat,saya sudah lapar" ucap Enzio acuh.

Sylvia hanya menggeleng kan kepala,"kau benar-benar tidak berubah"

"Dasar iblis" Celetuk Leon,membuat mereka menoleh ke arah nya.

"Di mana bocah itu?" Tanya Enzio ketika tidak mendapat kan keberadaan adik bungsu nya itu.

Leon seketika menoleh ke belakang,"Lah kok ilang?" gumam Leon.

"Sialan! dimana Al Leon?!"

Leon menelan Saliva nya susah payah,"gua gak tau sumpah! Tadi Al di belakang"

Sylvia menatap tajam Leon"Kau sangat ceroboh Leon!" Desis Sylvia.

"aduh..lu kemana sih dek?" Batin Leon menundukkan kepalanya.

"Periksa Cctv sekarang!" perintah Slyvia yang entah pada siapa.

"Kau tuli Leon?!SAYA BILANG PERIKSA CCTV SEKARANG!"Teriak Slyvia membuat Leon langsung menarik pelayan pria agar mengikuti nya.

Slyvia menatap tajam sekeliling nya"Fuck! siapa yang telah berani memainkan saya!"

Sementara Enzio hanya acuh,ia memilih memakan makanan yang entah kapan di pesan nya.

"ENZIO! ADIK MU HILANG DAN KAU MASIH TERLIHAT SANTAI HAH!?"

"Uhuk! Brengsek!"

••

Sedangkan bocah yang di cari kini tengah asik memainkan ponsel milik Davin dengan mulut nya yang mengisap permen bertangkai.

"Cil,jangan liat hp terus dong" ucap Melvin yang sama sekali tidak di tanggapi oleh Al.

Kenapa ada Melvin disini? Karena Davin membawa Al ke markas bukan mansion nya.

ᴀʟᴠɪᴀɴ ᴅᴇᴀɴᴅʀᴀ ᴄᴀᴋʀᴀᴡᴀʟᴀ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang