5. Utarakan Perasaan

5.3K 403 17
                                    

___________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________


🍒🍒🍒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍒🍒🍒

Kinan merapikan kerah kaus polonya setelah menutup pintu mobil yang telah terparkir di pekarangan rumah keluarga Tamawijaya.

Kaki jenjangnya melangkah lebar hendak memasuki rumah, tepat saat ia ingin mengetuk pintu, Eyang Putri lebih dulu membukanya.

Eyang sudah terlihat rapi dengan balutan tunik berwarna beige dipadukan dengan celana bahan berwarna cokelat tua, tak lupa menenteng hand bag berlogo kuda berwarna oranye asal Paris. Wanita tua itu spontan menyunggingkan senyum riang saat mendapati sosok Kinan berdiri di hadapannya.

"Ya, ampun! Cucu Eyang yang ganteng datang," sapa Eyang sambil mengelus dagu Kinan.

"Hai, Eyang," sahut Kinan membalas senyuman Eyang dengan tulus. Lalu menjabat tangan Eyang kemudian menciumnya.

"Mau jalan dengan Ara?"

"Lebih tepatnya mau ke lokasi syuting, Eyang," jawab Kinan kemudian menghembuskan napas berat.

"Lho!? Kok tumben hari Sabtu ke lokasi syuting?" tanya Eyang heran menanyakan kegiatan tak biasa Kinan, karena lelaki itu memiliki aturan sendiri tak ingin akhir pekannya digunakan untuk bekerja dan prinsip itu selalu tertera dikontrak kerjanya.

"Mau gak mau, Eyang. Soalnya ada sedikit problem, seharusnya dari kemarin diselesaikan tapi karena aku masih di Seoul jadi ditunda. Ngomong-ngomong, Eyang mau ke mana? Udah cantik banget," jelas Kinan lalu mengalihkan pembicaraan serta memuji nenek sahabatnya itu.

"Kamu bisa aja. Eyang mau nge-mall dengan Omanya Aruna, nih. Ya, udah kamu masuk, gih. Ara mungkin masih dandan di kamar."

Kinan mengangguk. "Eyang hati-hati, ya. Salam buat Omanya Mbak Aruna," ucap Kinan sebelum masuk ke dalam rumah. Eyang menggangguk seraya tersenyum kemudian melangkah hendak memasuki mobil yang baru saja terparkir.

"Eyang pergi dulu ya, Kinan," pamit Eyang lalu masuk ke dalam mobil setelah pintu mobil dibukakan oleh supir. Detik berikutnya mobil mewah buatan Inggris itu pun meninggalkan pekarangan rumah.

FRIENDSWEET [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang