36. Titik Terendah

3.6K 219 56
                                    

________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________

________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________

Selamat membaca, dulur-dulur.
Semoga suka dengan bab Titik Terendah.

Jika berkenan silakan ditabur jejak cintanya di kolom komentar, ya. So happy to see your comment on this story.

Warmest Regards,
Harumi Park

🍒🍒🍒


Sepuluh hari telah berlalu sejak gagalnya program bayi tabung yang dijalankan Kinara dan Kinan.

Berlumur perasaan sedih pasangan suami istri itu pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan.

Embrio yang telah ditransfer tak melekat dengan baik di rahim Kinara. Embrio luruh bersama darah menstruasi wanita itu. Pedih sekali.

Namun tak seperti sebelumnya, Kinara kini tampak jauh lebih tenang. Dadanya sesak, tetapi tak ada tangis menguar. Ketenangan yang justru membuat Kinan semakin mengkhawatirkan keadaan istrinya.

Kinara membuka mata tatkala merasakan napas suaminya berembus teratur, yang artinya Kinan telah tertidur pulas. Sejak tadi wanita itu tak benar-benar tertidur, ia menunggu dengan sabar suaminya terlelap.

Pelan-pelan ia melepaskan diri dari pelukan sang suami, tak ingin membuat tidur Kinan terganggu.
Setelah melepaskan diri dari rengkuhan Kinan, Kinara segera beranjak ke kamar mandi yang berada di dalam kamar.

Cukup lama wanita itu berada di kamar mandi, hingga Kinan terjaga dari tidur karena tak mendapati sang istri berada dalam dekapannya.

Sepasang mata cokelat terang itu kembali memejamkan mata, ia berpikir Kinara tengah buang air di kamar mandi.

Namun menit-menit berlalu, Kinara tak kunjung kembali ke kamar. Kinan kembali membuka mata. Perasaannya mendadak tak enak.

FRIENDSWEET [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang