---
🍒🍒🍒
Setelah vonis dokter seminggu yang lalu, Kinara memutuskan mengurung diri di apartemen. Meniadakan kontak langsung dengan siapa pun.
Ia hanya ingin sendiri. Bersama diri sendiri menyerap segala kesakitan dalam hati.
Hal-hal yang dianjurkan oleh dokter tak dilakukannya, justru pantangan dari dokter yang dilakukan gadis itu.
Tak tidur semalaman, makan seadanya, dan memikirkan hal-hal yang seharusnya tak ia pikirkan. Itulah yang dilakukan Kinara selama satu minggu ini.
Berbaring di atas kasur sambil memandang ke luar jendela dengan tatapan kosong adalah kegiatan yang dilakukan gadis itu setelah mengetahui bahwa organ reproduksinya tak baik-baik saja.
Kinara kehilangan seluruh semangat dalam hidup. Ia begitu terkejut, Hidupnya yang semula penuh warna, tiba-tiba berubah gelap gulita.
Bulir air mata mengalir dari sudut matanya. Kinara tahu betul yang dilakukannya saat ini bukanlah hal yang tepat, namun ia juga belum bisa menerima kenyataan yang menghadang.
Ia ... ia seorang wanita yang mengidap gangguan kesuburan. Organ reproduksinya bermasalah. Padahal, gadis itu ingin sekali segera memiliki buah hati setelah menikah dengan Kinan nanti.
Mulai detik ini perjalanannya tak akan mudah. Kerikil-kerikil akan menghambat tujuannya atau bahkan ... ia harus mengubur impiannya dalam-dalam?
Mengingat hal itu, rasa sakit kembali menjalar ke seluruh tubuh. Hatinya remuk redam. Kinara kembali menangis dalam diam.
🍒🍒🍒
"It's been a week. How are you?" |
Kinan mengirim pesan untuk kekasih hatinya. Sudah satu minggu ia tak bertemu dan menghubungi Kinara, namun lelaki itu hampir setiap hari berkunjung ke apartemen. Berdiri di depan pintu atau berdiam diri di parkiran mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSWEET [TAMAT]
RomanceCerdas di bidang akademis, belum tentu cerdas perihal asmara. Terlalu bodoh dan abai pada perasaan sendiri. Padahal debaran jantung tak pernah bohong saat menghabiskan waktu berdua. Desiran darah pun selalu bergejolak tiap-tiap jemari saling bertaut...