———
🍒🍒🍒
Danil menyerahkan kembali tablet kepada Kinara usai memilih sebuah setelan jas berwarna abu-abu dan tuxedo berwarna hitam sebagai referensi untuk acara anugerah film layar lebar yang akan diselenggarakan dua bulan lagi. Untuk pertama kalinya pemuda itu ditunjuk sebagai pembawa acara di salah satu acara bergengsi.
"Kamu bilang tadi acara kali ini mengusung tema batik, 'kan?" tanya Kinara memastikan kepada Danil.
"Betul, Kak," jawab Danil antusias.
"Okay, jadi gimana kalau dibagian kerah jas kamu, kita buat motif batik? Bisa kamu pakai saat di red carpet nanti dan tuxedo bisa dipakai untuk sesi kedua," usul Kinara.
Dibalas anggukan kepala oleh Danil dan Mbak Tessa, tanda setuju.
"Sebentar aku gambar dulu," lanjut Kinara, ia mengambil tablet khusus untuk membuat sketsa lalu mulai menggambar setelan jas diberi motif batik dikedua sisi kerah dan di bagian penutup saku.
"Gimana?" tanya Kinara menunjukkan hasil gambarannya.
"Bagus, Kak," jawab Danil sembari menganggukkan kepala.
"Atau biar gak monoton, dibuat model asimetris kamu setuju, gak? Sebentar, aku gambar lagi," gadis itu kembali memberi usul lalu menggambar jas model lain. Sebuah jas berbentuk asimetris, lebih panjang di bagian depan sebelah kanan, lalu jemari lentiknya yang memegang pena eletronik menari lincah di atas tablet membentuk motif batik di bagian kerah dan juga sisi depan sebelah kanan mulai dari bawah ketiak hingga bagian asimetrisnya.
"Seperti ini, Danil. Gimana? Jadi motif batiknya ada di bagian kerah dan di sisi depan yang lebih panjang ini," jelas Kinara sambil menunjukkan hasil gambarannya.
Danil menatap Kinara lekat-lekat. "Kak ..." panggilnya lembut.
Kinan yang sedang memandang ke luar jendela tanpa diperintah langsung memasang mode waspada.
"Apa pun itu, kalau kakak yang merancangnya aku pasti setuju," lanjut Danil diiringi senyuman yang selalu mampu membuat para gadis tergila-gila pada aktor muda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSWEET [TAMAT]
RomanceCerdas di bidang akademis, belum tentu cerdas perihal asmara. Terlalu bodoh dan abai pada perasaan sendiri. Padahal debaran jantung tak pernah bohong saat menghabiskan waktu berdua. Desiran darah pun selalu bergejolak tiap-tiap jemari saling bertaut...