Happy reading
Stay healthy and keep smiling√√√
Tok Tok Tok
Suara itu mengalihkan perhatiannya dari laptop kerjanya. Segera ia menghentikan kegiatannya.
"Masuk."
Pintu terbuka dan muncullah Tristan dari balik pintu dengan berkas di tangannya.
"Ada apa?" Tanya Zargo pada sang asisten.
"Ini data pribadi anak itu tuan." Tristan menaruh berkas yang sudah di tunggu selama 3 hari oleh tuannya di meja dan langsung di ambil oleh sang tuan. Tiga hari? Ya kalau sang tuan tidak memberikannya pekerjaan yang melimpah kepadanya pasti data pribadi itu akan ada di tangan sang tuan dua hari yang lalu.
Zargo dengan tidak sabarannya membuka berkas itu dan langsung membaca dengan teliti.
"Tristan, kau yakin anak ini?" Tristan mengernyitkan dahinya, bukannya memang anak itu yang tuannya cari? Lalu kenapa ia bertanya.
"Maaf tuan, tapi ini memang anak yang anda cari tuan. Ada apa Memangnya?"
"Tidak, anak ini sangat mirip dengan istriku." Zargo mengambil selembar foto dan mengelusnya.
Ia kini sedikit yakin bila itu anak bungsunya. Hatinya berbunga-bunga, jantungnya berdetak tidak karuan, seperti ada ribuan kupu-kupu yang menari di perutnya. Seutas senyum pun terbit di bibir tipisnya, ia mengalihkan perhatiannya pada Tristan.
"Batalkan semua jadwal, aku ingin pulang." Tanpa menunggu jawaban dari Tristan ia segera keluar dari ruangannya menyisakan Tristan seorang diri.
Melihat kepergian sang bos membuat Tristan menghela napasnya "Hah... Nasib jadi bawahan." Padahal ia niatnya ingin Minta gaji tambahan.
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Beberapa menit perjalanan. Zargo pun sampai di mansionnya, penjaga gerbang yang tau itu sang tuan pun segera membukakan gerbang tinggi itu.
Mobil Zargo pun segera masuk ke halaman mansion yang luasnya tidak main-main.
Zargo memparkir asal mobilnya. Zargo dengan tidak sabaran membuka pintu mansion dengan kasar.
Brak
"Hey dimana istri dan anak-anakku?" Tanyanya pada salah satu bodyguard yang ada di sana.
Bodyguard itu merasa sedikit kaget karna tidak biasanya sang bos pulang lebih awal tanpa memberitahu.
"T-tuan... Nyonya sedang ada di kamarnya, untuk tuan Rai tadi baru saja keluar beberapa menit yang lalu, tuan Ardion katanya ada kumpul bersama temannya, tuan Manaf sedang ada tugas dengan dosennya, dan untuk tuan muda Nevan masih sekolah tuan." Bodyguard itu menjelaskan dengan terperinci tanpa ada yang terpotong-potong dalam perkataannya, entah kemana perasaan gugup dan kaget tadi.
Tanpa banyak kata lagi Zargo segera menghampiri sang istri. Sesampainya di kamar Zargo langsung memeluk istrinya yang sedang duduk di balkon kamarnya menikmati udara sejuk, Keeyara tentu saja kaget tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang.
"Mas? Mas kenapa pulang tumben sekali hm." Keeyara terheran-heran. Melihat sang suami yang biasanya pulang sebelum makan malam tiba-tiba sudah di rumah.
Keeyara tidak mendapati pergerakan Zargo di belakanya. Ia mengernyitkan dahinya langsung saja Keeyara menoleh dan mendapati wajah sang suami yang sedang menahan tangis, terbukti dari matanya yang berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness for Azkano
RandomSEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTENYA. Disaat keluarga orang lain sedang bersenang-senang dan anak-anak menikmati masa sekolahnya. Azkano hanya bisa memperhatikan mereka dari kejauhan... Ia juga ingin keluarga seperti itu dan sekolah seperti a...