Duapuluh Sembilan

10K 696 6
                                    


Spoiler2 dan Visual akan di muat secara Vidio
Di Instagram penulisnya
@widyaarrahma20_

Yg ada _ nya





























Sesuai permintaan Farah waktu itu kini keduanya sudah sampai ditempat yang Farah rindukan.

Ponpes Darul Jannah

Suasana dingin, adem, banyak persawahan, anginnya yang sepoi sepoi walaupun siang terik sungguh Farah rindukan karna tak bisa dia temui di kota suaminya

Sampai di rumah biru keduanya disambut oleh bunda dan abinya yang baru mau makan siang, pas sekali rasanya

Keduanya ikut makan siang dirumah, posisi sekarang benar benar lengkap dimana ada anak mantu gus Arash berkumpul

Pemandangan yg akan terulang hanya 2 bulan sekali

Selesai makan, Farah dan Ilyas langsung disuruh istirahat karna perjalanan jauh pasti keduanya sangat lelah

Didalam kamar, Farah langsung merebahkan badannya

Sementara Ilyas masih memainkan hpnya di shofa kamar Farah, ada chat masuk dari nomor tak dikenal dari pagi yg baru dia balas sekarang, matanya melebar ketika mengetahui siapa pengirimnya dan apa maksud menggunakan nomor baru itu untuk mengabarinya

Dia langsung memberikannya pada Farah, dia tak ingin istrinya cemburu

Farah yg sudah rebahan kembali duduk dengan Ilyas juga yg duduk didepannya

"Astaghfirullah, aku laporin Abi aja lah, keterlaluan banget ammah ini" ucap farah emosi hendak turun dari kasur namun Ilyas cegah

"Jangan dulu, kita sudah menikah Farah, ini masalah keluarga kita, sebisa mungkin kita selesaikkan baru ceritakan pada Abi dan Bunda"

"Tapi ini keterlaluan mas, Ammah minta jadi istri kedua kamu, dan merendahkan aku belum hamil padahal kita nikah belum ada 1 tahun"

"Kita selesaikkan sendiri yah, mas kasih ini ke kamu bukan untuk memancing emosi kamu tapi biar kamu gak salah faham kalau mas chattingan lagi sama Ning Aliyah"

Hp Ilyas kembali bergetar, tanda 1 pesan masuk

•+2098*********

Njenengan lagi di Darul Jannah kan ? Jika iya, abah saya ingin bertemu dan membicarakan ini gus, Farah orang ahli agama pasti ngerti masalah ini gus, dia pasti setuju

Ilyas melihat raut wajah marah para istrinya, dia langsung mengusap lengan istrinya.

Farah menekan tombol microfon di chat itu mengirim pesan suara pada ammah

"Maksud Ammah apa ? Dulu mas Ilyas meminang ammah tapi ammah batalkan kan ? Kenapa setelah beliau menikah ammah ngebet jadi istri kedua ? Sekarang beliau juga ponakan ammah, apa ndak ada lelaki lain selain Mas Ilyas ? Sampai Ammah merendahkan diri agar bisa jadi istri kedua ? Saya ndak akan Ridho dengan pernikahan mas Ilyas yg kedua sebelum kematian saya, kalau Ammah mau jadi istri kedua mas Ilyas ? Tunggu kematian saya !"

Farah menekan kalimat terakhirnya lalu mengirim suaranya itu ke Ammahnya yg masih di Mesir itu

Ilyas dengan sigap langsung merangkul istrinya, dia merasakan badan Farah bergetar tanda tangisnya pecah

Ilyas mengambil hpnya dan memblokir nomor ning Aliyah walaupun disana tertanda tengah mengetik

"Baru kemarin selesai ini ada masalah baru lagi, sesulit inikah menggapai surga dari jalur pernikahan ya Allah" ucap Farah dengan air mata yg sudah mengalir

"Sssttt udah yah, gak akan ada istri kedua atau apapun, kamu satu satunya istri mas yah sayang" ucap Ilyas mendekap tubuh istrinya itu

"Aku jadi benci mas sama dia, aku yg awalnya kagum entah sekarang benci bangeeettt percuma hafalannya, percuma pendidikannya kalau masih mau rebut suami orang"

"Farah, semarah apapun kamu jangan pernah salahkan ibadahnya, orangnya yg salah bukan amalannya, sudah yah jangan sampai kebencianmu itu membuat kamu berfikir untuk memutus silaturrahmi sayang"

"Aku mending gak punya Ammah kaya dia mas, aku gak mau ketemu dia lagi"

"Ingat sayang, Orang yg memutus silaturrahmi tak akan masuk surganya Allah meskipun meninggalnya didepan ka'bah"

Farah mengencangkan pelukannya di pinggang suaminya

"Inget yah mas, mau berapapun istrimu jangan jadiin Farah salah satunya"

"Farah satusatunya In Sya Allah"

Ilyas berusaha tenang menghadapi sikap istrinya yg ketika marah, mulutnya sulit sekali terkontrol meskipun tak mengeluarkan kalimat haram tapi kata katanya sungguh menusuk jika dihadapan lawannya

**************************************************

"Yas, Abi mau ngobrol sebentar, hanya berdua yuk ke teras" ucap gus Arash pada menantunya setelah selesai makan malam

Ilyas mengangguk dan mengikuti mertuanya dengan membawa secangkir kopi buatan istrinya sama dengan mertuanya yg membaca secangkir teh dan sepiring kue

Keduanya duduk diteras dengan gus Arash yg hanya menggunakan kaos dan sarung sementara Ilyas menggunakan sweter, sarung dan kaos kaki .

"Gimana Farah di Jakarta Yas ? Ada bikin kamu kerepotan ?"

"Alhamdulillah ndak sama sekali bi, dia bisa beradaptasi dengan cepat dan baik bi"

"Alhamdulillah, abi juga melihat banyak perubahan dari dia setelah ikut kamu, perubahan baik yg buat abi dan bunda jadi ngerasa bersyukur kamulah yang membuat putri abi bisa senurut itu"

"Alhamdulillah bi"

"Ada yg mau abi tanyakan Yas"

"Tanya apa bi ?"

"Ning Aliyah masih menghubungi kamu ?"

"Masih bi tapi semua nomornya sudah di tak blok bi"

"Semua ? Maksudnya ?"

"Waktu resepsi di Jakarta, beliau chat saya dengan nomor baru, Farah marah melihatnya akhirnya saya blok bi dan tadi pagi beliau chat lagi dengan nomor baru lagi meminta untuk menjadi istri ke dua saya, lagi lagi Farah marah dan langsung saya blok lagi bi"

"Berarti bener dia chat kamu minta dinikahi ?"

"Bener bi, Farah tadi siang sebenernya pengin aduin ini ke Abi tapi saya larang, karna saya sebagai suami ingin menyelesaikkan masalah ini sendiri dulu baru jika bisa diceritakan akan saya ceritakan ke abi dan bunda begitupun ke orang tua saya nanti bi"

"Tadi siang abi dipanggil sama mbahkungnya Farah, ternyata ada abahnya Aliyah, pakdenya abi, dia awalnya ngobrol biasa tapi ujungnya ternyata minta ikhlas ridhonya untuk Farah bisa dimadu dengan Aliyah, bundanya Farah yang gak terima anaknya dimadu, sempet adu mulut juga sama uminya Aliyah tapi mbahkungnya Farah yang menengahi akhirnya mereka menyerah dan meminta maaf, mereka juga titip salam maaf buat Farah dan kamu Yas"

"Tapi apa karna ini hubungan Abi dan Abahnya Ning Aliyah jadi rusak bi ?"

"Ndak begitu Yas, Abahnya Aliyah itu orang yg ahli Agama, Ahli Quran, Layah hafalannya, kyai yang terpandang karna ilmunya, beliau juga sudah bilang tadi kalau jangan putus saudara setelah ini, Aliyah akan dijodohkan dan dinikahkan di Mesir sama orang pilihan Abahnya katanya"

"Alhamdulillah bi kalau begitu, saya cuma takut karna hal ini malah rusak persaudaraan"

"In Sya Allah ndak akan Yas, kami faham dosanya memutus silaturrahmi apalagi antar saudara"

"Iya bi"

Tanpa mereka ketahui, jiwa kepo Farah sedari tadi muncul dan mendengar pembicaraan mereka yang terdengar dari ruang tamu, Farah pura pura memainkan hpnya di ruang tamu dan mendengar semua pembicaraan abi dan suaminya








FAIL ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang