Bagian 14

7.7K 518 4
                                    


14

Alexa berjalan di sepanjang koridor rumah sakit dia baru saja selesai melakukan tugas rutinnya selama satu minggu terakhir ini. Setelah masuk ke rumah sakit dan mulai bekerja dia langsung mendapat tanggung jawab beberapa pasien yang harus dia tangani. Rumah sakit ini adalah rumah sakit yang sama dengan tempat Zeera bekerja dan hari ini kebetulan sepupunya sedang izin tidak masuk karena mengurusi anaknya yang masih berumur dua tahun Alodie.

Keponakannya yang begitu cantik dan menggemaskan berbeda dengan saudara kembarnya Feeza yang memiliki sepasang anak kembar perempuan dan laki-laki. Anak laki-laki sepupunya itu sangat nakal meskipun baru berumur tiga tahun tapi banyak sekali ulah yang sudah di perbuatnya sehingga membuat kedua orang tuanya kewalahan mungkin itu juga sebabnya Alexa sering melihat Azka kelelahan di waktu lengangnya bekerja.

Melihat para sepupunya sudah bahagia apalagi dengan adanya buah hati di antara mereka membuat Alexa juga sangat menginginkan hal itu tapi bagaimana lagi dia belum menemukan orang tepat untuk menjadi pendamping hidupnya. Atau sebenarnya dia sudah menemukan ornag itu tapi sayangnya orang itu pula yang sudah tidak mungkin lagi dia jangkau?

Alexa tidak sengaja mendesah lelah, satu minggu yang lalu setelah berbicara dengan Ethan dia sama sekali tidak pernah lagi bertemu atau sekedar bersapa dengan pemuda itu dia berusaha mengabaikan perasaannya lagi pula kenapa dia harus memusingkan orang yang belum tentu juga memikirkannya. Yang harus Alexa lakukan sekarang adalah menjalankan tugas dan pekerjaannya dengan baik.

Alexa sedang duduk di taman rumah sakit menikmati waktu istirahatnya dengan coklat panas di tangan kanannya. Matanya menerawang mengawasi taman rumah sakit yang tidak terllau besar tapi cukup sejuk dan rindang membuat suasana nyaman di tengah keadaan rumah sakit yang di penuhi dengan bau obat-obatan.

"Anda nona Alexa?" suara berat bernada dingin dengan bahasa inggris dan logatnya yang sangat kental membuat Alexa tersentak dia segera menoleh dan menemukan laki-laki paruh baya yang masih terlihat tampan di usianya yang mungkin sudah lewat setengah abad.

"Iya. Ada yang bisa saya bantu?" jawab Alexa dengan ramah dia tidak mengenal laki-laki di depannya tapi wajahnya mengingatkan Alexa pada seseorang tapi Alexa masih menggali ingatannya untuk mengetahui kira-kira di mana dia bertemu dengan orang yang mirip dengan orang di depannya.

"Bolehkah saya meminta waktu berbicara dengan anda?"

"Tentu." Dia lalu mengikuti laki-laki itu masuk ke dalam kafetaria rumah sakit yang lumayan lengang di jam tiga sore seperti sekarang. Mereka duduk berhadapan di meja yang berada tepat di pojokan terisolasi dari meja yang lain karena terutup pilar yang cukup tinggi.

"Saya Abraham Alexander." Alexa langsung sadar dimana dia pernah bertemu dengan pria di depannya. Tentu saja dia merasa familiar dengan pria paruh baya ini karena wajah pria ini mengingatkan dirinya dengan Ethan. "Saya ingin anda menjauhi putra saya." Lanjut laki-laki itu tidak memperdulikan ekspresi Alexa yang masih sangat kaget.

"Maaf?"

"Saya rasa anda tau kalau putra saya sudah memiliki tunangan dan saya berharap anda tidak akan mendekati dia lagi. Saya akan berikan uang berapapun yang anda minta asalkan anda menjauhi putra saya." Alexa kembali tercengang mendengar hal yang keluar dari omongan pria paruh baya di depannya. "Sudah cukup dia membangkang saya dengan memeluk agama islam. Dan sekarang saya mengharapkan dia untuk menikah dengan Anette. Seorang putra bangsawan lebih cocok dengan putri bangsawan."

Lagi-lagi Alexa hanya bisa tercengang mendengar penuturan pria paruh baya di hadapannya. "Saya rasa Ethan sudah cukup dewasa untuk emngambil keputusan sendiri. Dan perlu anda tau saya sama sekali tidak mendekati putra anda." Jawab Alexa dengan nada datar.

Trapped with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang