16
Alexa berdiri dari duduknya dan menghampiri Ethan. Semua orang dalam ruangan itu masih terdiam seolah sedang menunggu yang akan terjadi selanjutnya.
"Ethan bolehkah kita berbicara sebentar?" ucap Alexa. Ethan menoleh pada dirinya sebelum kemudian mengangguk dan mengikuti Alexa.
Mereka duduk di taman belakang rumah Alexa. Ethan tetap berdiri sementara Alexa sudah duduk di ayunan dia memperhatikan penampilan Ethan sejenak dan dia baru menyadari kalau pemuda di depannya sudah tidak bercukur selama berhari-hari terlihat dari bakal kumis dan bulu-bulu halus di dagunya.
"Dan sekarang kamu ingin berbicara denganku? Setelah selama berhari-hari ini aku selalu mencoba menghubungi kamu dan kamu selalu menolaknya?" Alexa langsung merasa tertohok mendengar nada suara Ethan yang terdengar sinis.
Memang benar hampir selama satu minggu ini pula Ethan selalu berusaha menghubungi dirinya tapi Alexa tidak pernah menghiraukannya. Selain karena dia tidak ingin mengganggu hubungan orang lain juga karena dia tidak tau apakah hatinya kuat jika dirinya terus berhubungan dengan pemuda di depannya ini.
"Aku hanya wanita biasa Ethan. Aku tau di mana posisiku saat kamu sudah memutuskan untuk bertunangan dengan Anette aku tidak ingin mengganggu apa yang sudah menjadi pilihan kamu."
"Tidakkah kamu sadar Alexa? Lima tahun aku menunggu kesempatan bertemu dengan kamu. Selama lima tahun pula aku selalu berusaha memperbaiki diri menjadi seorang muslim yang taat agar ketika aku di pertemukan dengan kamu aku sudah siap dan saat akhirnya kita bertemu apa yang terjadi? Aku malah merusak segalanya bukan. Bukan aku yang merusak segalanya tapi ayahku. Bagaimana menurutmu Alexa ketika orang tuamu seberapapun bencinya kamu dengan mereka tapi saat mereka meminta bantuan padamu akankah kamu mengabaikan mereka? Begitu pula denganku meskipun aku sangat membenci ayahku tapi aku tidak bisa mengabaikan begitu saja saat dia meminta pertolongan padaku. Dan bukankah dalam islam juga kita diajarkan bagaimana kita harus selalu emgnhormati orang tua?"
"Aku menurutinya Alexa aku menurutinya bahkan aku menuruti untuk bertunangan dengan gadis yang bahkan belum aku kenal sebelumnya untuk membantu ayahku. Tapi apa yang aku dapat? Tidak ada selain kekecewaan. Lalu untuk apa semua yang telah aku lakukan? Untuk apa aku menuruti keinginannya jika dia memang tidak pernah mengharapkan kebahagiaan anaknya sendiri? Orang tua mana yang rela mengorbankan kebahagiaan anaknya hanya demi harta dan gelar Alexa? Orang tua mana? Hanya ayahku saja yang tega melakukan hal seperti itu pada anaknya.
"Menurutmu bagaimana aku harus menghadapi semua ini? Sedangkan dalam islam sangat di haramkan untuk durhaka pada orang tua. Tapi pantaskah dia di anggap seabgai orang tua saat aku sukses dengan usahaku sendiri dai bahkan tidak pernah memperdulikan bagaimana perjuanganku? Lalu tiba-tiba dia datang menuntut tanggung jawabku sebagai anak pertama? Menurutmu orang tua macam apa dia Alexa? Masih pantaskah dia di sebut sebagai orang tua?"
"Ayahmu pasti memiliki alasan untuk semua tindakannya Ethan." Ujar Alexa mencoba berbicara dengan tenang pada Ethan.
"Ya tentu saja dia ingin melihat anaknya menderita."
"Tidak ada satu orang tuapun yang menghendaki kehancuran anaknya Ethan."
"Berbeda dengan orang tuaku."
"Kamu harus membuka mata Ethan semua tindakan ayahmu pasti memiliki maksud tersendiri."
"Sudahlah aku lelah dengan semua ini. Aku tidak tau lagi apa yang harus aku lakukan dengan ayahku." Jeda sejenak Ethan kemudian duduk di ayunan tepat di depan tempat duduk ayunan Alexa dia memandang gadis itu sejenak sebelum kemudian dia memandang lurus ke depan "Aku juga sudah lelah menunggu Alexa karena itu.." Ethan meletakan sebuah kotak beludru yang dia ambil dari saki jasanya dan dia letakan tepat di samping tempat gadis itu duduk, terdapat space yang cukup lebar di sana sehingga Ethan tidak menyentuh Alexa."Aku berharap kamu mau mendampingi aku, menjadi ibu dari anak-anakku dan menerima semua kekurangan dan kelebihanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped with You
Kısa HikayeAlexa sama sekali tidak menyangka rasa penasarannya membawa dia dalam masalah, siapa sangka hanya karena tidak sengaja meyaksikan pembunuhan dia malah terjebak di masa lalu bersama orang-orang yang sama sekali tidak di kenalanya. belum lagi pertemua...