Bagian 6

8.5K 558 5
                                    

6

Alexa terbangun karena mendenga suara erangan, dia segera bangkit berdiri tapi kemudian dia langsung merasakan pusing yang sangat pada kepalanya. Dia mencoba berdiri dengan tegak, setelah tidak pusing lagi, Alexa segera memeriksa keadaan Ethan dan ternyata pemuda itu mengalami demam tinggi.

Alexa langsung mencari kompres dan air dingin, setelah menemukannya dia segera kembali ke kamar Ethan dan meletakan kompres di dahi pemuda itu, Alexa terus mengganti kompres pemuda itu sampai demamnya turun. Karena mengantuk akhirnya Alexa tertidur tepat di samping Ethan.

Ethan terbangun karena merasakan haus, dan tenggorokannya terasa sangat sakit. Tapi saat dia mencoba bangun dia merasakan perutnya sangat sakit, lalu dia teringat kejadian sebelumnya. Saat dia memandang ke tempat dia berbaring dia menemukan dirinya sudah berada di kamarnya sendiri lalu dia merasakan kain yang lembab di dahinya dia mengambil kain itu dan meletakannya di sampingnya.

Saat dia menoleh ke samping kanannya dia mendapati gadis itu sedang tertidur dengan kepala berada di sampingnya persis dan tubuhnya bersandar di ranjang tempat dia tidur, Ethan mengawasi gadis itu yang terlihat sangat lelap dalam tidurnya. Dengan perlahan Ethan bangun dari tidurnya lalu memeriksa luka yang tadi dia terima, Ethan kaget saat melihat lukanya sudah di bebat dengan sangat rapi.

"Ah kau sudah bangun.." mendengar suara lembut gadis itu membuat Ethan menolah dan mendapati gadis itu sedang mengusap matanya, dan merenggangkan tangannya, gadis itu berjalan kearahnya lalu tanganya sudah bertengger tepat di dahinya, untuk sesaat Ethan lupa caranya bernafas dengan benar, setelah gadis itu menarik kembali tanganya barulah Ethan bisa bernafas lagi. "Syukurlah demammu sudah sembuh, kenapa jam segini kau sudah terbangun? Apakah kau membutuhkan sesuatu?"

"Aku.. haus" ujar Ethan dengan suara serak.

"Akan aku ambilkan, kau beristirahatlah dulu" tanpa menunggu respon dari Ethan gadis itu segera berlalu dari hadapan Ethan, dengan pasrah Ethan akhirnya kembali berbaring di ranjangnya.

Alexa kembali dengan membawa minuman dan makanan, untungnya koki Ethan masih bangun di jam seperti ini sehingga di bisa merepotkannya untuk membuat makanan untuk Ethan. Setelah memberikan minuman dan makanan pada Ethan, Alexa pamit kembali ke kamarnya setelah memastikan Ethan menghabiskan semua makanan itu.

Dengan langkah terhuyung akhirnya Alexa kembali ke kamarnya, dia langsung merebahkan dirinya di atas ranjang dan mulai memejamkan mata, tidak lupa dia terus berdo'a agar ketika dia terbangun dia sudah berada di dunianya kembali di tahun 2015.

♥♥

Alexa memandang kearah lautan lepas di depannya ketika tiba-tiba Ethan berdiri tepat di sampingnya. Bulan purnama terpantul dengan jelas di laut yang jernih. Terlihat bebreapa kapal yang berlayar di samping kapalnya, setidaknya kapal-kapal itu tidak memberikan efek menakutkan bagi Alexa karena kapal itu sama seperti kapal Ethan, bukan kappa perompak. Tak ada asap, yang terdengar hanya debur ombak yang menghantam kapal-kapal itu.

"Indah ya?" kata Alexa. "Dulu aku sering sekali memimpikan bisa melihat bulan purnama di tengah laut. Dan siapa yang menyangka sekarang aku sedang berdiri di tengah-tengah laut menyaksikan pemandangan indah ini?"

"Apakah sebelumnya kamu belum pernah naik kapal?" Tanya Ethan dengan heran karena melihat betapa wajah gadis itu melihatkan keterpesonaan pada pemandangan indah di depan mereka.

"Belum, aku lebih senang melakukan perjalanan menggunakan pesawat, lagi pula dulu sekali aku takut ketika berada di tengah laut."

"Kenapa?"

"Entahlah aku kadang merasa kalau kita berada di tengah-tengah laut kita seakan sangat dekat dengan kematian."

"Definisi yang aneh."

Trapped with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang