18
Alexa menunggu di dalam ruang perawatan Ethan. Setelah di periksa ternyata Ethan mengalami kelelahan dan juga gejala typus. Menurut Ashley beberapa hari ini Ethan memang tidak pernah beristirahat selalu menjaga ayahnya juga karena banyaknya pekerjaan di kantornya yang tidak bisa dia tinggalkan.
Alexa memperhatikan wajah suaminya yang terlihat kelelahan dan pucat. Pagi ini mereka baru saja menikah dan sekarang melihat keadaan Ethan seperti ini membuat hati Alexa menjadi miris sendiri memikirkan keadaan suaminya. Tangannya mengelus lembut tangan suaminya. Padahal dua hari lagi akan memasuki bulan ramadhan tapi melihat keadaan suaminya Alexa merasa sangat sedih.
Ethan adalah laki-laki yang sangat kuat tapi saat melihat dia bebraring tidak berdaya seperti sekarang rasanya Alexa sendiri tidak dapat mempercayainya. Seseorang memegang pundak Alexa dari belakang dia menolah dan mendapati uminya di belakangnya.
"Makanlah dulu nak, umi tau kamu pasti belum makan dari pagi. Biar umi yang menjaga suami kamu."
Alexa menggeleng. "Tidak Mi, nanti saja Alexa makan bersama dengan Ethan."
"Tapi Ethan pasti merasa sedih jika melihat kamu yang belum makan nak."
Alexa tetap menggeleng membuat Uminya akhirnya hanya bisa pasrah lalu kembali meninggalkan dirinya berdua saja dengan Ethan. Alexa melihat kelopak mata Ethan bergerak sebelum akhirnya terbuka dan manic matanya tepat memandang ke dalam mata Alexa.
"Syukurlah kamu sudah sadar." Alexa kemudian mengambilkan air minum dan mendekatkan pada Ethan. Awalnya Ethan hanya melihat dengan datar sebelum kemudian tetap meminumnya. Alexa sendiri merasa malu karena sedari tadi Ethan hanya menatap dirinya tanpa berkata apa-apa. "Apakah kamu membutuhkan sesuatu?"
"Tidak."
Suasana dalam ruangan menjadi hening setelah Ethan menjawab singkat. Alexa sendiri bingung dengan apa yang seharusnya dia lakukan melihat kediaman suaminya yang hanya menatap dirinya tanpa berkata apa-apa. "Apakah kamu lapar?" Alexa dengan kikuk berdiri karena berniat mengambilkan makanan untuk Ethan. "Sebaiknya aku ambilkan makanan untuk kamu."
Tapi sebelum dia beranjak dari tempat duduknya tangan Ethan menahannya. "Tetaplah di sini. Aku hanya ingin memastikan kalau kamu yang berdiri di hadapanku. Kalau ini memang kamu bukan hanya hayalanku selama ini."
Alexa langsung tercekat mendengar penuturan suaminya. Dia segera kembali duduk. "Bagaimana keadaan kamu?"
"Seperti yang kamu lihat. Aku tidak bisa mengatakan lebih baik dari sekarang karena hanya melihat kamu dalam jangkauan mataku saja aku merasa hariku sudah sempurna."
"Sejak kapan kamu jadi pandai merayu?"
"Hm mungkin sejak kamu meninggalkanku."
Alexa menghela nafas merasa bersalah. "Maafkan aku. Hari-hari yang kamu lalui pasti sangat berat. Berjuang di negara yang terasa asing untuk kamu."
"Tidak apa toh sekarang kamu bisa melihat kalau aku bisa berdiri dengan bangga di hadapan kamu." Ethan mengisyaratkan Alexa untuk merebahkan kepalanya di pundaknya. Dengan kikuk Alexa menuruti keinginan suaminya.
"Setelah aku sudah tidak ada di kapal apa saja yang sudah aku lewatkan?"
"Banyak sekali. Aku ingin menceritakannya tapi tidak sekarang. Sekarang satu-satunya hal yang ingin aku lakukan adalah terus memlukmu memastikan kalau kamu akan selalu berada di sampingku dan tidak akan meninggalkanku lagi."
"Aku tidak bisa menjanjikan hal itu Ethan. Umur manusia tidak ada yang tau kecuali Allah."
"Aku tau tapi berjanjilah akan selalu berada di samping aku." Alexa hanya bisa mengangguk. "Dan kamu bisa memanggilku Ardhan karena aku mendapatkan nama baru setelah memeluk agama islam meskipun di kartu tanda pengenalku masih menggunakan nama lamaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped with You
Cerita PendekAlexa sama sekali tidak menyangka rasa penasarannya membawa dia dalam masalah, siapa sangka hanya karena tidak sengaja meyaksikan pembunuhan dia malah terjebak di masa lalu bersama orang-orang yang sama sekali tidak di kenalanya. belum lagi pertemua...