17
"Apa yang terjadi?" pertanyaan dari Ashley hanya Ethan jawab dengan keheningan. Membuat Alexa ikut bingung dengan Ethan.
"Ethan apakah kamu baik-baik saja?" saat mendengar suara Alexa barulah Ethan seolah tersadar dari lamunannya dia menoleh pada kedua gadis di hadapannya. Sejenak tatapannya kosong sebelum berganti dengan kehampaan.
"Bagaimana aku bisa baik-baik saja? Saat orang yang selama ini aku percaya telah berbohong kepadaku? Bagaimana aku bisa baik-baik saja kalau ternyata wanita yang selama ini aku anggap sebagai ibu ternyata bukan ibu kandungku." Racau Ethan.
"Ethan apa maksud kamu?" tuntut Ashley.
"Selama ini ayah telah membohongi kita Ashley. Sudah lama ibu kita meninggal sejak kita kecil. Dan wanita yang selama ini kita anggap ibu hanya wanita yang ayah bawa agar kita tidak kehilangan sosok ibu. Selama ini aku mengira ayah selalu mengabaikan mama makanya mama selalu melimpahkan kesalahan ayah pada kita tapi ternyata..."
Ashley langsung memeluk kakaknya sementara Alexa hanya diam mendengar semua itu. Melihat Ethan sangat tersiksa Alexa tidak tau apa yang bisa dia lakukan untuk pemuda di hadapannya pemuda yang memberikan banyak kebahagiaan untuk orang lain tapi sangat kesepian di dalam dirinya.
Permasalahan keluarga Ethan nyatanya tak sesederhana anggapan Alexa pertama kali. Dulu awal dia berjumpa dengan Ethan dia hanya mengira kalau permasalahan antara Ethan dan ayahnya hanya karena Ethan merasa di abaikan oleh sang ayah. Tapi siapa yang sangka ternyata permasalahan yang terjadi lebih komplek dari itu.
Ashley tiba-tiba berdiri lalu berjalan kearah kantin sebelum Alexa mnyadari kalau wajah Ethan sangat pucat. Ditinggalkan berdua saja membuat Alexa menjadi merasa canggung tapi dia juga tidak mungkin meninggalkan Ethan melihat keadaan pemuda itu sekarang.
"Aku tau masalah yang kamu hadapi berat Ethan." Ethan menolah padanya dan mencibir membuat Alexa hanya bisa mengelus dada dia tau Ethan sedang dalam keadaan emosi yang tidak terkontrol karena itu Alexa tidak terlalu mempermasalahkannya. "Kemarin sebelum kamu datang ke rumah, om Abraham sudah bercerita padaku." Sekarang perhatian Ethan sudah sepenuhnya pada cerita Alexa. Mata pemuda itu menyorot tajam pada Alexa membuat Alexa bertanya-tanya haruskah dia menghentikan ceritanya.
"Saat ibu kalian meninggal om Abraham memang sengaja menikah lagi. Bukan karena dia tidak mencintai ibu kalian tapi dia merelakan hatinya dan kesetiaannya pada mendiang ibu kalian agar kalian masih bisa mendapatkan kasih sayang dari sosok seorang ibu. Tapi dia sama sekali tidak menyangka kalau wanita pilihannya justru yang menelantarkan kalian. Dia merasa sangat bersalah terutama karena tidak selalu ada saat masa pertumbuhan kalian. Dan dia sempat kaget saat mendengar keputusan kamu untuk membangun usaha kamu di Asia terutama di Indonesia dari sana dia berpikir mungkin memang sudah saatnya kamu bertemu dengan ibu kandung kamu. Setidaknya kampong halaman ibu kandung kamu.
"Karena itu sebelum kamu sampai di sini dia sudah terlebih dahulu meminta bantuan pada abiku untuk mencari keberadaan keluarga ibu kamu. Karena itulah ayah kamu mengenal abiku dengan baik. Tapi kemudian yang dia dapatkan tidak sesuai dengan yang dia harapkan. Karena ternyata selama ini uang yang selalu dia kirimkan untuk keluarga ibu kamu tidak pernah sekalipun sampai ke tangan keluarga ibu kamu. Keluarga ibu kamu terlantar dan ayah kamu benar-benar menyesal dengan hal itu.
"Maafkanlah ayahmu Ethan. Dia sudah terlalu banyak emnanggung kesalahan dia. Sudah seharusnya kamu sebagai anak untuk bisa memafkan orang tua kamu. Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan dan khilaf, begitu pula dengan ayah kamu. Jangan abaikan hati nurani kamu hanya karena kamu masih merasa sakit hati pada ayah kamu."
"Kamu tidak mengerti. Gara-gara orang itu aku menderita selama ini."
"Tidak ada orang tua yang menghendaki penderitaan untuk anaknya Ethan. Percayalah bukan itu yang ayah kamu niatkan."
![](https://img.wattpad.com/cover/38798053-288-k851881.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped with You
Short StoryAlexa sama sekali tidak menyangka rasa penasarannya membawa dia dalam masalah, siapa sangka hanya karena tidak sengaja meyaksikan pembunuhan dia malah terjebak di masa lalu bersama orang-orang yang sama sekali tidak di kenalanya. belum lagi pertemua...