Bab 1 Kesepian

7.5K 174 30
                                    

'Jika ini adalah kisah cintaku, aku harap cinta kita lebih indah dari Romeo and Juliet. Lebih bahagia dari Kisah Putri Tidur dan Pangeran.'

Bangunlah sayang....

Di suatu malam...

Dalam sebuah kamar yang gelap, seseorang tampak sedang mengalami mimpi buruk.

"Aku akan menghabiskan sisa waktuku untuk menunggu maut menjemputku." (Freen)

"Apa kau sangat mencintaiku sehingga membuang waktumu hanya dengan menunggu?" (Becky)

"Kau adalah yang pertama dan terakhir. Mungkin setelah itu aku tidak akan bisa jatuh cinta lagi dengan orang lain." (Freen)

"Bagaimana jika seandainya aku jadi Putri Tidur? Apa kau mau jadi pangerannya?" (Becky)

"Tentu saja aku mau. Aku akan mencium bibir Putri Tidur ini hingga ia bangun." (Freen)

Suara itu kembali datang ke dalam mimpi Freen bersama bayangan kejadian masa lalunya. Matanya terpejam dengan keadaan tubuhnya yang gelisah. Keringat membasahi dahinya.

Seseorang datang membuka pintu kamarnya dan mendekat ke arahnya yang masih tampak tertidur pulas.

"Sayang... Aku sudah datang. Bangunlah." Becky membisikkan kata itu dalam telinga Freen. Ia sudah duduk di pinggir ranjang.

Freen membuka matanya perlahan.

"Baby...? Kau kah itu?" Ucap Freen tidak percaya. Matanya tampak takjub melihat Becky datang ke hadapannya.

"Ya, ini aku sayang." Becky menyentuh tangannya.

"Aku sangat merindukanmu..." Freen berkata jujur dengan tatapan mata penuh ketulusan. Becky tersenyum padanya.

Kemudian Becky meraih tubuh di depannya dan memberikan pelukan hangat. Dirasakannya suara isak tangis yang mulai terdengar lirih.

"Aku sudah datang sayang. Kenapa kau menangis?" Becky membelai lembut rambut wanita yang sedang dipeluknya.

"Aku sudah lama sekali menunggumu. Aku hampir saja putus asa. Mulai sekarang jangan pergi lagi. Aku tidak bisa hidup tanpamu..."

"Aku tidak pernah pergi darimu. Karena aku selalu ada di hatimu."

"Ya, sayang. Hanya kau. Tidak ada yang bisa menggantikanmu di hatiku."

"Aku tahu itu. Dan hanya aku yang boleh menyentuhmu."

"Tentu saja sayang." Freen tersenyum bahagia. "Tidak ada yang boleh menyentuhku selain kau. Aku milikmu." Kata itu diucapkannya penuh keyakinan.

Hening. Mereka saling mengetatkan pelukannya. Freen memejamkan mata meresapi dalam-dalam pelukan itu.

"Baby... Darimana saja kau selama ini? Apa kau tidak merindukanku?"

"......"

"Kenapa kau diam saja, hum?"

"......"

"Baby...?"

"......"

"Baby...."

"....."

"Baby....baby....baby.... Baby!!!!"

Freen mendapati tubuh yang dipeluknya ternyata hanya semu. Semua tiba-tiba hilang meninggalkannya kembali dalam kesepian. Ia hanya sendirian di kamar itu. Kamar mereka berdua.

Suara terengah-engah disertai debaran jantungnya yang berpacu dengan cepat. Freen terbangun dari tidurnya. Pikirannya kacau. Ia tampak panik. Saat sadar bahwa semua hanyalah mimpi, ia menangis dalam posisi duduk meremas rambutnya dengan frustasi.

Boss Manja Kekasihku S2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang