FLASHBACK beberapa menit yang lalu...
Akhirnya mobil Range Rover putih itu sampai juga di area parkir Jeans'ky Factory. Becky turun dari mobilnya yang langsung disambut oleh Barbara.
"Hai Beck, wow...aku kira siapa. Ternyata kau. Bagaimana kabarmu?" Sapa Barbara yang kemudian dibalas Becky dengan menempelkan pipinya.
"Aku baik. Sedang apa kau di sini?"
"Aku baru saja selesai memeriksa desain di bagian produksi. Setelah ini aku akan pulang. Eeiiiee... Ngomong-ngomong... Mobilmu baru. Hmm... Harus aku akui seleramu bagus juga. Aku tahu ini bukan mobil murahan. Harganya bisa hampir mencapai setengah juta dollar di tipe tertinggi. Kapan kau membelinya?" Barbara berkata dengan menyentuhkan tangannya ke eksterior mobil itu. Dia tertarik dengan visual emblem depannya yang memang tampak sangat keren. "Ini bahkan terlalu gagah untukmu." Barbara berkomentar lagi.
"Ini mobil Freen. Dia yang baru saja membelinya. Baru datang kemarin." Jelas Becky yang kini sudah menyilangkan tangannya di dadanya. Memperhatikan sahabatnya yang sedang memutari mobil itu.
"Benarkah?" Berbara menutup mulutnya untuk mengekspresikan kekagumannya. "Seleranya benar-benar bagus. Ini sangat cocok untuknya. Dia akan seperti artis Hollywood saat turun dari mobil ini. Atau seperti artis Korea. Tubuhnya yang tinggi dan sempurna sangat mendukungnya untuk menarik perhatian banyak orang yang akan melihatnya. Aku bangga padanya."
"Ya, aku juga bangga karena memilikinya. Dia adalah milikku. Ngomong-ngomong... Dimana dia sekarang? Apa dia masih di dalam?" Akhirnya Becky bertanya tentang keberadaan istrinya.
Ekspresi Barbara seketika berubah. Ia baru ingat bahwa sekarang orang yang dicari Becky itu sedang bersenang-senang dengan wanita lain di sekitar area tempat mereka berdiri. Barbara tampak sedikit cemas saat ingin memberitahukannya.
"Ada apa? Kau terlihat cemas."
"Berjanjilah untuk tidak melakukan hal yang mempermalukan dirimu sendiri."
"Apa maksudmu Barbara? Jangan membuatku bingung."
"Sekarang istrimu sedang bermain dengan anjing Davika di sana." Barbara menunjuk ke arah padang rumput yang tidak jauh dari mereka. Dan Becky segera melihat dua orang wanita sedang tertawa ceria bersama di sana. Itu mengubah suasana hatinya menjadi buruk secara tiba-tiba.
Tentu saja.
Si wanita gatal itu lagi ternyata.
Becky mendengus kesal setelah melihatnya.
"Bersikaplah dewasa. Jadilah wanita anggun dan berkelas. Jangan gunakan emosimu. Freen tidak sepenuhnya salah. Mereka hanya bermain dengan anjing itu. Kebetulan saja mereka berdua sama-sama menyukai anjing dan anak-anak. Tidak ada yang salah dengan itu, bukan? Yang perlu kau lakukan hanyalah bersikap seperti tidak terjadi apa-apa di depan Davika. Itu adalah sikap terbaik saat menghadapi seorang penggoda. Kalau kau marah di sana, itu hanya akan membuat hubunganmu dan Freen semakin memburuk. Lalu wanita itu akan mendapatkan celah untuk merusak kembali hubungan kalian. Jangan biarkan itu terjadi. Apa kau mengerti, kawan?"
"Aku sangat geram dengannya, Barbara." Tangan Becky sudah mengepal kuat saat mengatakannya. Hembusan nafasnya di hidung juga terdengar kasar.
"Kau tidak ingin kehilangan Freen, bukan?"
"Tentu saja Barbara. Aku tidak ingin dia menjadi milik siapapun. Dia milikku!!"
Dengan lantang Becky mengatakan itu. Sangat tegas dan membuat telinga Barbara agak merinding saat mendengarnya. Becky masih mendengus kesal dan terlihat menahan emosinya karena ingin segera melontarkan tinjunya yang sempat tertunda ke wajah wanita itu. Tapi saat mendengar saran dari Barbara, sepertinya itu memang patut dicoba. Tidak ada gunanya juga dia marah, karena itu hanya akan memperkeruh suasana nantinya. Mungkin memang sebaiknya akan diselesaikan dengan cara lain ketika sudah sampai di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss Manja Kekasihku S2
RomanceIni adalah lanjutan cerita dari Boss Manja Kekasihku yang pertama. Cerita tentang GXG atau Lesbian versi dewasa. Kesempatan hidup yang ke dua bagi Rebecca Patricia Amstrong setelah mengalami kecelakaan mobil yang hampir saja merenggut nyawanya. Nam...