Setelah memandangi punggung istrinya hingga sudah tak terlihat lagi, Becky menangis frustasi di sofa ruang tamu. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Semua terjadi begitu saja tanpa ia duga. Tak pernah terbayangkan sebelumnya jika dampak perbuatannya tersebut akan menjadi seperti ini. Tanpa disadari sekarang barulah ia mengerti dengan apa yang pernah dikatakan Jane padanya. Dan sekarang ia sangat menyesal sudah menyia-nyiakan wanita yang sangat mencintainya.
Setelah menangis selama beberapa menit tanpa beranjak dari tempatnya, tiba-tiba ada suara bel berbunyi. Hampir sama dengan jam di hari-hari sebelumnya, dimana ada seorang kurir mengantarkan sebuah buket bunga.
"Selamat pagi, kiriman bunga untuk Nona Freen Sarocha Amstrong. Silahkan tanda tangan di sini." Ucap kurir pria itu pada Becky.
"Terima kasih." Ucap Becky setelah menerima bunga itu. Lalu kurir itu segera pergi.
Bunga tulip putih lagi. Becky menghela nafas panjangnya sebelum membaca pesan dari pengirimnya. Tapi kali ini ia sangat geram.
Hidup ini terlalu singkat untuk menanggung rindu sendirian. Tapi kenyataannya aku tidak bisa berhenti memikirkanmu. Aku mohon maafkan aku.
Davika
"Orang yang sama. Siapa sebenarnya wanita itu? Tidak mungkin mereka hanya berteman. Teman macam apa yang mengirim bunga setiap hari? Aku sudah muak denganmu!! Aku harus tahu siapa kau!!"
Becky meremas kertas pesan itu hingga tak berbentuk. Dia juga melempar bunga itu dengan kasar ke tempat sampah depan rumahnya.
Tak lama kemudian, ia sudah tampak rapi dengan pakaian kasualnya berjalan tergesa-gesa menuruni tangga. Dengan raut wajah tak tenang ia memainkan ponselnya untuk menghubungi seseorang.
"Hallo, Barbara. Bisakah kita bertemu hari ini? Aku yang akan menjemputmu. Katakan dimana alamatnya. Benarkah? Oke, aku akan pergi ke sana sekarang juga. Sampai jumpa."
Panggilan telepon berakhir.
Becky mengendarai mobilnya menuju sebuah restoran dekat perusahaan. Sekitar empat puluh menit kemudian, sampailah ia di sana dan bertemu dengan Barbara.
"Siapa wanita itu, Barbara? Dia mengirim bunga setiap hari. Ini sudah ketiga kalinya."
"Aku tidak bisa mengatakan mereka hanya sekedar berteman. Tapi cobalah kita mengesampingkan perasaan Davika terhadap Freen dalam masalah ini. Lihatlah, kenyataannya Freen masih mau berjuang untukmu setelah kau menyakitinya. Bahkan dia berhasil membuatmu pulang ke rumah. Tapi kau harus tahu Beck, wanita itu istimewa. Dia punya banyak kelebihan yang sangat disukai Freen. Dia juga lebih dewasa darinya. Mereka cocok dalam segala hal. Mereka sangat akrab karena memang sudah saling mengenal sejak masih sekolah. Dia juga cerdas, pekerja keras dan kaya. Tidak ada alasan untuk menolaknya jika aku jadi Freen. Tapi kau sangat beruntung karena Freen masih setia menunggumu. Itu berarti dia sangat mencintaimu dan tidak tergoda dengan wanita itu."
Mendengar itu, seketika harapan Becky semakin pupus. Dia menyadari bahwa kesalahannya itu sangatlah fatal.
"Aah... Kau cemburu. Kau pernah seperti ini sebelumnya. Tenanglah, aku yakin Freen tidak akan menghianatimu jika kau memperlakukannya dengan baik. Dia sangat tulus mencintaimu. Yang perlu kau lakukan sekarang hanya belajar menerimanya sebagai istrimu. Kau harus membuka hati untuknya. Kau pasti akan jatuh cinta lagi padanya meskipun ingatanmu belum kembali. Dia wanita yang lemah lembut dan penyayang. Hmm... Aku rasa mungkin seks akan membantu kalian untuk lebih dekat. Suami istri pasti membutuhkan itu."
"Barbara..."
"Ya?"
"Aku sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal padanya. Aku sangat menjijikkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss Manja Kekasihku S2
RomanceIni adalah lanjutan cerita dari Boss Manja Kekasihku yang pertama. Cerita tentang GXG atau Lesbian versi dewasa. Kesempatan hidup yang ke dua bagi Rebecca Patricia Amstrong setelah mengalami kecelakaan mobil yang hampir saja merenggut nyawanya. Nam...