Jian terduduk di kursi, ia hanya bisa memandang ke arah luar jendela dengan pemandangan langit malam dengan bintang dan bulan bersinar terang. Jian kemudian menggambil selembar kertas yang ia simpan di laci disampingnya.
Jian mencoret satu list yang sudah terkabul.
"Semoga yang lain bisa gue gapai". Harapan Jian, dan kembali meletakkan kertas itu ke dalam laci.
"Tuhan, tolong kasih saya nafas lebih lama". Doa Jian, dan merebahkan tubuhnya ke atas ranjang rumah sakit.
Setelah melewati malam hari yang panjang, Jian terbangun karena terganggu adanya notifikasi dari hp.
Yang Jian rasain adalah rasa sakit, walaupun sudah sering ia diperlakukan seperti itu, tetapi Jian tetep merasa sakit hatinya .
"Mat-i?". Jian hanya bisa terdiam.
"Aku usahain ya bang". Diselingi oleh tangisan Jian.
"Akhhh!!". Pekik Jian, ia merasakan kepalanya terasa pecah.
Jian berusaha memencet tombol untuk memanggil dokter. Jian berhasil memencet tombol itu.
Jian yang tidak bisa menahan rasa sakit di bagian kepalanya, dia akhirnya pingsan.
"ASTAGA". Ketika dokter sudah masuk ke ruang rawat Jian, dokter kaget melihat Jian yang hampir jatuh ke lantai.
Jian langsung ditangani oleh dokter dan beberapa suster disana.
_______
"Naufal!! lo mau kemana!?". Tanya Jovan yang sedang mengejar Naufal.
"Woy!!". Jovan Membalikan badan Naufal sehingga sekarang mereka berhadapan.
"Apa?". Jawab singkat Naufal.
"Lo mau kemana?". Tanya Jovan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jian juga Ingin di sayang
DiversosSeseorang yang dibenci atas kesalahan yang bukan ia perbuat