Di dalam ruang rawat yang gelap gulita. Alan perlahan membuka matanya secara perlahan. Saat dia menyadari bahwa tidak ada siapapun selain dirinya di dalam tempat itu, dia segera melompat dari ranjangnya dan berdiri tegak. Rasa pusing segera melanda kepalanya, membuat dia hampir terjatuh saking pusingnya.
"A..Alena? Dimana kamu? Alena..ini tidak lucu! Alena!!"
Remaja itu berlari keluar pintu ruangan tersebut dengan wajah panik. Para penjaga di depan pintu langsung menahannya untuk menenangkan tuan muda yang terlihat seperti orang kesurupan.
Alan menarik kerah salah satu bodyguard yang menahan dia. "DIMANA ALENA?!"
Bodyguard yang terkejut dengan sikap gila majikannya itu. "No-Nona Alena bukannya sedang ada didalam bersama anda, Tuan muda!"
"DIA TIDAK ADA DIDALAM!! KALIAN ITU KERJANYA BAGAIMANA SIH!!"
Melihat rekannya hampir kehabisan nafas karena cengkraman remaja itu. Salah satu bodyguard langsung menelpon kedua orang tuanya. Mereka juga tidak pernah meninggalkan pintu ruang rawat dan berjaga disana. Tidak ada siapapun yang keluar atau masuk dari ruangan itu sampai Alan keluar dari dalam sana.
Alan mendorong pria di tangannya dan berjalan pergi dari sana. Memasuki lift dia memegang kepalanya yang sakit akibat caranya yang bangun tadi.
'Kenapa aku nggak sadar kalau Alena pergi? Dia kan berada dalam pelukanku? Kenapa kepalaku terasa semakin sakit!!'
Alan masuk ke dalam mobil sport miliknya dan berkendara pergi dari sana. Remaja itu menyelusuri seluruh kota mencari keberadaan Alena yang menghilang secara tiba-tiba. Saat dia menelpon semua orang yang mengenal gadis itu, mereka semua mengatakan hal yang sama bahwa gadis itu tidak berada di sana.
Dia akhirnya berhenti di taman tempat dia dan Alena bertemu untuk pertama dan kedua kalinya. Pohon raksasa yang tumbuh di tengah taman terlihat mulai layu. Saat dia mendekati pohon itu dia merasakan hembusan angin dengan aroma familiar yang seolah sedang melewati dia.
"Alena?" Gumam dia saat hembusan angin melewati dirinya.
Tiba-tiba entah darimana sebuah angin kencang membentuk puting beliung muncul dan membawa kelopak-kelopak daun yang berguguran terbang. Pusaran angin itu perlahan menjadi reda dan sesaat kemudian sebuah sosok ramping muncul di depan Alan.
Wujudnya transparan dengan pakaian kuno khas kerajaan. Mahkota merah di atas kepalanya dan sepasang tanduk merah di atas sana. Rambut panjang menyentuh tanah dan sebuah simbol di bahu kanannya dengan warna merah darah.
Sosok itu perlahan membuka matanya yang membuat Alan tercengang. Dia sadar bahwa sosok didepannya itu mirip Alena tetapi terasa bukan dia.
(Manusia yang disukai anak itu. Kamu datang ke tempat ini untuk mencarinya, kan.)
Kata sosok itu yang suaranya terdengar berwibawa.Alan saja tidak pernah menemukan orang yang bisa bersikap berwibawa seperti ayahnya, ternyata ada yang lebih mengagumkan daripada Ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT'S YOU !!!MY VILLAINS
Fantasy"SAYA BUKAN PENJAHAT!!" Alena memeluk tubuhnya yang penuh luka dengan tubuh gemetar. Dia tidak pernah mengharapkan di berikan kehidupan baru yang begitu mengerikan semacam ini. Dia hanya ingin hidup dengan damai di dunia ini tanpa menganggu siapapu...