Chapter 7 - PUTRI NAGA

796 111 4
                                    

Dekan Julian menyeduh teh untuk keduanya. Evan dan Alena meminum segelas teh yang diberikan untuk mereka. Aroma manis dan rasa gurih dari teh tersebut membuat keduanya saling bertatapan satu sama lain.

"Enak." Kata Alena tulus.

"Syukurlah jika teh-nya sesuai dengan selesai anda, Putri." Dekan Julian tersenyum senang dengan wajah manis yang di tunjukkan gadis itu tanpa menyembunyikan sifat alaminya.

"Ah? Jangan panggil saya Putri. Tolong panggil saya Alena saja, anda adalah Dekan di tempat ini, sedangkan kami adalah tamu."

"Tata Krama anda benar-benar sempurna sekali, Nona Alena." Puji Dekan kembali

"Terima kasih, Pak."

Evan yang ingin bicara harus tetap diam karena punggung tangannya sudah di cubit dan lirikan tajam dari adik perempuannya membuat dia harus patuh. Dekan Julian melihat sikap keduanya diam-diam tersenyum tipis. Ini pertemuan keduanya dengan Evan yang merupakan Putra Mahkota Klan Naga, dia pernah melihatnya saat penerimaan gelar beberapa tahun lalu.

Berbeda dengan Evan yang lebih emosian dan suka melakukan apapun sesukanya, gadis di sampingnya yang baru pertama kali dia temui lebih diam dan tenang daripada anak seumurannya.

"Nona Alena sudah berumur berapa?" Tanya Dekan.

"Tahun ini sudah 8 tahun. Ulang tahun saya beberapa hari yang lalu," kata Alena.

"Itu artinya anda sudah akan melakukan upacara kedewasaan klan Naga, ya."

"Benar, Dekan."

"Saya berharap anda berhasil dan sukses." Dekan tahu bahwa tuan putri akan segera melaksanakan ritual suci di Klan yang tidak akan lama lagi.

Evan akhirnya tidak bisa diam lagi.
"Adikku itu berbakat! Dia bisa mengatasi upacara konyol itu!"

"Evan!" Tegur Alena dan berusaha menarik pemuda itu agar duduk kembali ke posisinya.

"Benar kata Tuan muda Evan bahwa Nona Alena adalah gadis berbakat."

Evan menghembuskan nafasnya kesal. Disisi lain, Alena lalu menarik tangannya dan mendorong pria itu keluar dari ruangan Dekan dengan sekali gerakan. Hanya beberapa detik di dalam ruangan itu tersisa Dekan dan Alena yang sudah kembali ke posisinya sambil duduk dengan santai.

"Anda lebih mirip ke Raja Naga rupanya."

Alena mengerutkan keningnya. "Saya tidak mirip dengan ayah, Evan lebih mirip." Tolak Alena dengan tegas.

"Tidak benar. Anda mirip sekali dengan Raja Naga dari sifat dan tindakan kalian beberapa hal hampir sama." Tutur Dekan Julian.

"Dekan mengundang saya karena formula sihir, kan." Alena segera mengubah topik.

Dekan Julian memberikan sebuah buku bersampul hitam dengan beberapa tulisan kuno di bagian depan bukunya.

"ይዥድንርዝኽውኝ"

Dekan yang mendengar pengucapan mantra dari mulut Alena sesaat dia tertegun. Dia tidak menyangka bahwa gadis ini benar-benar mengerti bahasa kuno ratusan ribu tahun lalu.

THAT'S YOU !!!MY VILLAINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang